Lembaga Musyawarah Desa Malasin

- Mensosialisasikan 10 program pokok PKK dan kelompok Dasawisma. - Menghimbau dan mengajak ibu-ibu PKK agar selalu berbusana muslimah dan menutup aurat serta senantiasa ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa. 10. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bidang Adat Istiadat : - Memberi saran dan pendapat kepada Kepala Desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa dalam hal penyelenggaraan adat istiadat di desa. - Melestarikan kesenian tradisional yang ada di desa dan mengembangkan adat budaya suku-suku yang ada di desa. - Mengajak masyarakat agar selalu melaksanakan dan mentaati adat istiadat yang berlaku di desa. - Menetapkan sanksihukuman kepada warga masyarakat yang melangggar norma adat istiadat. - Ikut berperan dalam mensukseskan kelancaran acara adat istiadat yang sedang berlangsungdiselenggarakan oleh anggota masyarakat.

2. Lembaga Musyawarah Desa Malasin

Lembaga Musyawarah Desa LMD desa Malasin terbentuk berdasarkan UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Setelah UU No. 5 tahun 1979 tersebut diimlementasikan, Pada tahun 1981 di desa Malasin dibentuklah Lembaga Musyawarah Desa sebagai lembaga yang menampung aspirasi masyarakat. Pada saat itu, desa Malasin dipimpin oleh seorang kepala desa yaitu Bapak. Zulkifli R alm, dan Lembaga Musyawarah Desa Malasin tersebut Universitas Sumatera Utara berakhir dan diganti dengan Badan Permusyawaratan Desa BPD setelah lahirnya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Berdasarkan UU No. 5 tahun 1979 Pasal 17, yang dimaksud dengan Lembaga Musyawarah Desa adalah lembaga permusyawaratan permufakatan yang keanggotaannya terdiri atas Kepala-kepala Dusun, Pimpinan Lembaga- lembaga Kemasyarakatan dan Pemuka-pemuka Masyarakat di Desa yang bersangkutan. Selain itu, dalam UU tersebut disebutkan juga bahwa yang menjadi ketua Lembaga Musyawarah Desa adalah Kepala Desa langsung dan yang menjadi Sekretaris Lembaga Musyawarah Desa adalah Sekretaris Desa setempat. Sedangkan menurut Permendagri No. 2 tahun 1981, bahwa Lembaga Musyawarah Desa adalah Lembaga permusyawaratanpermufakatan yang keanggotaannya terdiri dari kepala-kepala dusun, Pimpinan lembaga-lembaga musyawarah desa dan pemuka-pemuka masyarakat desa yang bersangkutan. Yang dimaksud pemuka-pemuka masyarakat adalah pemuka-pemuka masyarakat yang diambilkan antara lain dari kalangan adat, agama, kekuatan sosial politik dan golongan profesi yang bertempat tinggal di desa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tujuan pembentukan Lembaga Musyawarah Desa menurut Permendagri No. 2 tahun 1981 adalah untuk memperkuat pemerintahan desa serta mewadahi perwujudan pelaksanaan demokrasi pancasila di desa. Pembentukan Lembaga Musyawarah Desa dan keanggotaannya dimusyawarahkan dimufakatkan oleh kepala desa dengan pemuka-pemuka masyarakat di desa yang bersangkutan. Setelah melakukan musyawarahmufakat, hasil musyawarah Universitas Sumatera Utara disampaikan oleh kepala desa kepada BupatiWalikota madya Kepala Daerah Tingkat II melalui camat untuk mendapatkan pengesahan. Kedudukan, tugas dan fungsi Lembaga Musyawarah Desa menurut Permendagri No. 2 tahun 1981 pasal 5 adalah : 1. Lembaga Musyawarah Desa dalam susunan organisasi pemerintah desa adalah sebaga wadah permusyawaratanpermufakatan pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa. 2. Lembaga Musyawarah Desa mempunyai tugas untuk menyalurkan pendapat masyarakat di desa dengan memusyawarahkan setiap rencana yang diajuka oleh kepala desa sebelum ditetapkan menjadi keputusan desa. 3. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, Lembaga Musyawarah Desa mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan-kegiatan musyawarahmufakat dalam rangka penyusunan keputusan desa. Keanggotaan dan kepengurusan Lembaga musyawarah Desa menurut Permendagri No. 2 tahun 1981 pasal 6 adalah : 1. Keanggotaan Lembaga Musyawarah Desa terdiri atas kepala-kepala dusun, pimpinan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan pemuka-pemuka masyarakat di desa yang bersangkutan. 2. Jumlah anggota Lembaga Musyawarah Desa adalah sedikit-dikitnya 9 orang dan sebanyak-banyaknya 15 orang tidak termasuk ketua dan sekretaris. Sedangkan pada pasal 7 dijelaskan bahwa yang adapat menjadi anggota Lembaga Musyawarah Desa adalah Warga Negara Republik Indonesia yang : a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Universitas Sumatera Utara b. Setia dan taat kepad pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 c. Berkelakuan baik, jujur, adil, cerdas dan berwibawa d. Tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam sesuatu kegiatan yang mengkhianati Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, seperti G 30 SPKI dan atau kegiatan-kegiatan organisasi terlarang lainnya e. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan pasti f. Tidak sedang menjalankan pidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan pasti, karena tindak pidana yang dikenakan ancaman pidana sekurang-kurangnya 5 tahun g. Terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal tetap di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 2 tahun terakhir dengan tidak terputus-putus h. Sekurang-kurangnya telah berumur 25 tahun i. Sehat jasmani dan rohani Lembaga Musyawarah Desa LMD Desa Malasin terdiri dari beberapa seksi, yaitu terdiri dari 10 seksi. Dimana dari setiap seksi tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang telah ditetapkan, seksi-seksi Lembaga Musyawarah Desa Malasin adalah sebagai berikut : 1. Seksi Pembangunan, dengan tugas dan fungsi : - Merencanakan dan melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan desa - Melaksanakan pengaturan rumah-rumah penduduk dan melakukan penataan kota Universitas Sumatera Utara 2. Seksi Pendidikan, dengan tugas dan fungsi : - Menghimbau kepada masyarakat agar seluruh anak-anak disekolahkan dan wajib mengenyam pendidikan 3. Seksi Ekonomi, dengan tugas dan fungsi : - Memprogramkan jadwal turun ke sawah untuk swasembada beras - Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk membuka kebun masyarakat 4. Seksi Kepemudaan, dengan tugas dan fungsi : - Mengajak pemuda untuk berolah raga - Mengajak pemuda untuk mengikuti kegiatan sosial - Membimbing kepemudaan untuk mengurangi kenakalan remaja 5. Seksi Agama, dengan tugas dan fungsi : - Mengajak masyarakat untuk mendalami agama - Menginfentarisasikan, menjaga dan memelihara serta membagikan harta- harta agama seperti zakat, tanah wakaf, rumah ibadah dan lain-lain - Melaksanakanmemperingati Hari Besar Islam PHBI bersama anggota masyarakat 6. Seksi PKK, dengan tugas dan fungsi : - Mensosialisasikan 10 program pokok PKK - Menerapkan Dwifungsi Ibu - Melaksanakan Pos Pelayanan Terpadu Posyandu setiap bulan - Melaksanakan pengajian ibu-ibu setiap hari Jum’at Universitas Sumatera Utara 7. Seksi Kesehatan, dengan tugas dan fungsi : - Menghimbau dan mengontrol masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan 8. Seksi Keamanan, dengan tugas dan fungsi : - Menjaga keamanan kampung dan sekitarnya - Menyusun jadwal, melaksanakan dan mengontrol kegiatan jaga malam Siskamling 9. Seksi Humas, dengan tugas dan fungsi : - Mengadakan komunikasi masyarakat tentang berbagai program yang ada di desa 10. Seksi Sosial, dengan tugas dan fungsi : - Merencanakan dan melaksanakan bersama anggota masyarakat kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan desa.

3. Pemerintahan Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005, yang dimaksud

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42