1. Pengetahuan Terhadap masalahisu 2. Perspektif Dalam Melihat masalahisu

Tabel 27: Apakah ada dualisme pengambilan kebijakan di desa antara LMD dengan Pemerintah Desa Pada saat Bapakibu menjabat sebagai anggota LMD Periode 1996-2001? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 2 25 2 Ragu-ragu 3 Tidak 6 75 Jumlah 8 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab ada dualisme pengambilan kebijakan di desa antara LMD dengan Pemerintah Desa sebanyak 2 responden atau 25 . Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu tidak ada dan responden yang menjawab tidak ada dualisme pengambilan kebijakan di desa antara LMD dengan Pemerintah Desa sebanyak 6 responden atau 75 .

2. Jawaban anggota BPD Periode 2004-2010 a. Persepsi dan Definisi

Pada indikator persepsi dan definisi terdiri dari :

a.1. Pengetahuan Terhadap masalahisu

Pada bagian pengetahuan terhadap masalahisu ini, peneliti mengajukan dua pertanyaan kepada responden yaitu: Tabel 28: Apakah Bapakibu sebagai anggota BPD Periode 2004-2010 mengetahui masalahisu yang berkembang di desa Malasin ini? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat seluruh responden menjawab bahwa sebagai anggota BPD Periode 2004-2010 mereka mengetahui masalahisu yang berkembang di desa Malasin sebagai anggota BPD Periode 2004-2010. Universitas Sumatera Utara Tabel 29: Sebagai anggota BPD Periode 2004-2010, apakah Bapakibu mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 5 55,5 2 Ragu-ragu 2 22,2 3 Tidak 2 22,2 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat 5 responden atau 55,5 menjawab bahwa anggota BPD Periode 2004-2010 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam. Sedangkan responden yang ragu-ragu sebanyak 2 responden atau 22,2 dan yang menjawab tidak mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 2 orang responden atau 22,2 .

a.2. Perspektif Dalam Melihat masalahisu

Pada bagian perspektif dalam melihat masalahisu ini, peneliti mengajukan dua pertanyaan kepada responden yaitu: Tabel 30: Sebagai anggota BPD Periode 2004-2010, adakah kriteria khusus dalam menetapkan urgensitas sebuah masalahisu? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 2 22,2 2 Ragu-ragu 6 66,6 3 Tidak 1 11,1 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat 2 responden atau 22,2 menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 yang memiliki kriteria khusus dalam menetapkan urgensitas sebuah masalahisu. Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 6 responden atau 66,6 dan yang menjawab tidak sebanyak 1 orang responden atau 11,1 . Universitas Sumatera Utara Tabel 31: Apakah antara BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 6 66,66 2 Ragu-ragu 3 Tidak 3 33,33 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan sebanyak 6 responden atau 66,66 . Sedangkan yang menjawab ragu-ragu tidak ada dan yang menjawab tidak sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan antara BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sebanyak 3 responden atau 33,3 .

a.3. Masalahisu Yang Ada

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42