Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

48

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan pedoman untuk penelitian dan menunjukkan hubungan antara variabel independen dan dependen, dimana masing- masing variabel tersebut sudah dapat dioperasionalkan dan diukur oleh peneliti. Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi stunting dapat dilihat pada kerangka teori yang terdapat pada Bab II. Variabel independen yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu asupan energi balita, asupan protein balita, jenis kelamin, berat lahir balita, jumlah anggota rumah tangga, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, wilayah tempat tinggal balita dan status ekonomi keluarga. Sedangkan variabel dependennya adalah kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dari kerangka teori yang telah disebutkan ada beberapa variabel yang tidak dimasukkan kedalam kerangka konsep. Variabel-variabel tersebut adalah status infeksi, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Variabel status infeksi tidak dimasukkan kedalam kerangka konsep karena dalam Riskesdas 2010 ini faktor infeksi yang diteliti yaitu infeksi malaria. Infeksi malaria kurang terlalu berpengaruh langsung terhadap kejadian stunting. Namun untuk menghindari terjadinya bias, maka dalam penelitian ini dilakukan kriteria eksklusi. Subjek sampel yang pernah mengalami malaria dalam satu tahun terakhir tidak dimasukkan kedalam penelitian. Variabel pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan tidak dimasukkan karena berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2010 pelayanan dan fasilitas kesehatan dan kesehatan lingkungan di Provinsi NTB sudah tergolong cukup baik. Kerangka Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah stunting pada balita usia 24-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan variabel- variabel berikut ini: Bagan 3.1 Kerangka Konsep Status Stunting Asupan Energi Asupan Protein Jenis Kelamin Berat Lahir Jumlah Anggota Rumah Tangga Pendidikan Ibu Pekerjaan Ayah Pendidikan Ayah Pekerjaan Ibu Status Ekonomi Keluarga Wilayah Tempat Tinggal

3.2 Definisi Operasional Tabel 3.1: Definisi Ope rasional

Dokumen yang terkait

Determinan Asupan Energi dan Protein pada Balita di Wilayah Indonesia Timur dan Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

0 10 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Balita Usia 12-59 Bulan di Indonesia (Analisis data Riskesdas 2013)

0 30 139

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 16

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 2

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 6

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 34

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013) Chapter III VI

0 0 58

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 2 10

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 52

KEJADIAN CACAT PADA ANAK USIA 24 - 59 BULAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERKAITAN, RISKESDAS 2010 Factors Associated with Defects in Children Aged 24-59 Months, Basic Health Survey 2010

0 0 12