4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah balita di Propinsi Nusa Tengga Barat Tahun 2010, yaitu sebanyak 496.994 orang BPS,
2010. Adapun sampel dari penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan yang berada di daerah perkotaan dan pedesaan Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
4.3.2 Sampel
Sampel Riskesdas 2010 diambil dari KabupatenKota yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Populasi dalam Riskesdas 2010
adalah seluruh rumah tangga di seluruh wilayah Indonesia. Dari setiap KabupatenKota yang masuk dalam kerangka sampel KabupatenKota
diambil sejumah blok sensus pada proporsional terhadap jumlah rumah tangga di KabupatenKota tersebut.
Jumlah data yang tersedia untuk balita usia 24-59 bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebanyak 579 individu. Dan
setelah dilakukan proses cleaning data menjadi 338 individu. Berdasarkan kerangka teori, faktor infeksi juga mempengaruhi
terjadinya kejadian stunting. Dalam penelitian Riskesdas 2010 ini, faktor infeksi yang di teliti yaitu infeksi malaria. Dan untuk menghindari
terjadinya bias, maka dilakukan kriteria eksklusi. Sampel yang pernah
mengalami infeksi malaria dalam satu tahun terakhir di keluarkan dari penelitian ini.
Untuk kepentingan analisis penelitian, perhitungan sampel minimal yang digunakan yaitu estimasi proporsi dengan presisi relatif
Ariawan, 1998 sebagai berikut:
n = Z
2 1-
α2
1-P ε
2
P
Keterangan : n = Jumlah sampel penelitian
P = Proporsi balita stunting; P
= 0, 753 Wiyogowati, 2012 Z
1- α2
= Derajat kemaknaan ε
= Presisi relatif Karena penelitian ini menggunakan data sekunder, sample yang
digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jumlah data yang tersedia. Setelah melakukan proses cleaning data, data yang dapat
digunakan untuk penelitian ini adalah 338 individu. Dengan menggunakan perhitungan rumus diatas, maka
didapatkan nilai α yang digunakan untuk mendapatkan jumlah sampel 338 adalah 10, dan nilai
ε adalah 5 0.05.
4.4 Pengumpulan Data 4.4.1 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data