Gambaran Pekerjaan Ayah Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Gambaran Wilayah Tempat Tinggal Balita Usia 24-59 Bulan di

Tabel 5.8 Gambaran Ke jadian Stunting berdasarkan Pekerjaan Ibu pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Pekerjaan Ibu Status stunting Stunting Normal Total N N N Bekerja 68 60.37 45 39.63 113 100 Tidak Bekerja 122 54.37 103 45.63 225 100

5.1.10 Gambaran Pekerjaan Ayah Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa

Tenggara Barat Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sebaran pekerjaan ayah dari balita usia 24-59 bulan di Provinsi NTB adalah sebagai berikut: Grafik 5.10 Gambaran Pekerjaan Ayah Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah ayah dari balita usia 24-59 bulan di Provinsi NTB yang bekerja sebesar 97.03. Maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh ayah dari balita usia 24- 59 bulan di Provinsi NTB bekerja. Berdasarkan hasil statistik diketahui jumlah balita usia 24-59 bulan di Provinsi NTB yang memiliki ayah tidak bekerja dan mengalami stunting sebesar 50.43. Sedangkan balita yang memiliki ayah bekerja dan mengalami stunting sebesar 56.54. Persentase tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.9 Gambaran Ke jadian Stunting berdasarkan Pekerjaan Ayah pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Pekerjaan Ayah Kejadian stunting Stunting Normal Total N N N Tidak Bekerja 5 50.43 5 49.57 10 100 Bekerja 185 56.54 143 43.46 328 100

5.1.11 Gambaran Wilayah Tempat Tinggal Balita Usia 24-59 Bulan di

Provinsi Nusa Tenggara Barat Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sebaran wilayah tempat tinggal dari balita usia 24-59 bulan di Provinsi NTB adalah sebagai berikut: Grafik 5.11 Gambaran Wilayah Te mpat Tinggal Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa balita usia 24- 59 bulan di Provinsi NTB yang tinggal di daerah pedesaan sebesar 58.22. Maka dapat disimpulkan bahwa balita yang tinggal di daerah pedesaan lebih banyak daripada yang tinggal di daerah perkotaan. Berdasarkan hasil statistik diketahui jumlah balita usia 24-59 bulan di Provinsi NTB yang tinggal di desa dan mengalami stunting sebesar 58.85. Sedangkan balita yang tinggal di kota dan mengalami stunting sebesar 52.6. Persentase tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.10 Gambaran Ke jadian Stunting berdasarkan Wilayah Te mpat Tinggal pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Wilayah Tempat Tinggal Status stunting Stunting Normal Total N N N Desa 117 58.85 82 41.15 199 100 Kota 73 52.6 66 47.4 139 100

5.1.12 Gambaran Status Ekonomi Keluarga Balita Usia 24-59 Bulan di

Dokumen yang terkait

Determinan Asupan Energi dan Protein pada Balita di Wilayah Indonesia Timur dan Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

0 10 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Balita Usia 12-59 Bulan di Indonesia (Analisis data Riskesdas 2013)

0 30 139

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 16

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 2

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 6

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 34

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013) Chapter III VI

0 0 58

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 2 10

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 52

KEJADIAN CACAT PADA ANAK USIA 24 - 59 BULAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG BERKAITAN, RISKESDAS 2010 Factors Associated with Defects in Children Aged 24-59 Months, Basic Health Survey 2010

0 0 12