Teknik Pengambilan Sampel Prosedur Penelitian

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan berupa catatan lapangan, penggunaan instrumen nontes ini bertujuan agar kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini lebih valid dan objektif dibandingkan jika hanya menggunakan satu instrumen tes saja. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan penilaian kinerja siswa selama eksperimen berlangsung. Sebagaimana instrumen tes, instrumen nontes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Hanya saja kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen nontes berbeda dengan instrumen tes. Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli dalam hal ini guru fisika kelas VIII. Pertimbangan para ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. 8

I. Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya.

1. Validitas Instrumen

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan keshahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. 9 Pengujian validitas setiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan dalam persamaan berikut ini: 10 r bis = Keterangan: r bis = indeks poin biserial M p = Mean rata-rata skor yang dijawab betul oleh testee peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. 8 W. Gulo, op.cit., h. 117 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 65. 10 Sumarna Supranata, Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi kurikulum 2004, Bandung: PT Raja Rosdakarya, 2009, hal. 61 Mt = Mean rata-rata skor yang dijawab salah oleh testee peserta tes pad butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. SDt = Standar deviasi skor total. p = proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. q = 1 – p proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. Interpretasi nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut: 11 Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada Lampiran A. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh 23 soal yang valid dari 40 soal yang diuji cobakan. Berdasarkan dengan indikator pembelajaran yang terwakili peneliti hanya menggunakan 20 soal dari 23 soal valid yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Soal yang valid ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut ini. Hasil uji validitas instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis point biserial dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Statistik Butir Soal Jumlah Soal 40 Jumlah Siswa 30 Nomor Soal Valid 1,2,6,8,9,12, 13,15,16,17,18,19, 20,22, 23,25,26,27,30,33,35,36,40 Jumlah Soal Valid 23 Persentase 57,5 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. IX, h. 75 Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,80 ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 ≤ 0,60 Cukup 0,20 ≤ 0,40 Rendah 0,00 ≤ 0,20 Sangat Rendah Dari Tabel 3.3 di atas, dapat dianalisis bahwa instrumen soal yang valid ada 23 butir soal dari 40 butir instrumen soal. Dari 23 butir soal yang valid, digunakan 20 soal sebagai uji coba pretest dan posttest dengan diambil soal yang mewakili indikator pembelajaran dan indikator soal pemahaman konsep.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan pengukuran instrumen, reabilitas dapat menunjukkan instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas instrumen uji coba hasil belajar dihitung dengan rumus KR-20, yaitu: 12 = − 1 − ∑ Keterangan: = nilai koefesien reliabilitas instrumen KR-20 k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item salah q = 1 – p Σpq = jumlah hasil perkalian p dan q SD = standar deviasi dari tes Adapun kriteria reliabilitas menurut Gilford yang dikutip oleh Yanti Herlanti pada Tabel 3.5 di bawah ini. 13 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. IX, h. 100 13 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, yogyakarta: multi Pressindo, 2012, Cet. I, h. 181