konstruktivisme dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi apakah praktek belajar dan mengajar sudah sesuai dengan prinsip konstruktivisme atau belum.
12
Prinsip dalam pembelajaran sains berbasis konstruktivisme adalah sebagai berikut.
13
1 Dikenal ke tidak dikenal 2 Dekat ke jauh
3 Sederhana ke rumit 4 Konkret ke abstrak
5 Benda nyata ke representasi 6 Pengalaman pribadi ke prinsip sains
7 Konsep yang ada ke konsep yang baru 8 Prinsip ilmiah ke penerapan teknis dan praktis
9 Pertanyaan ke jawaban 10 Contoh ke umum
Pembelajaran konstruktivisme
merupakan payung
dari model
pembelajaran inkuiri, model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat STM, model pembelajaran kooperatif, dan model pembelajaran kolaboratif.
14
2. Model pembelajaran inkuiri
Henrichsen Jarret mengemukakan bahwa salah satu model pembelajaran yang merujuk kepada pandangan konstruktivisme mengenai pembentukan
pengetahuan adalah model pembelajaran inkuiri. Dalam proses belajar mengajar, inkuiri digunakan sebagai metode pengajaran yang memungkinkan ide siswa
berperan dalam suatu penyelidikan investigasi yang akan dilakukan oleh siswa.
15
a. Pengertian inkuiri
Kata inquiry diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Menurut Schmidt, inkuiri merupakan
proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang
12
Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius, 1997, h. 74
13
Susanto, Op. Cit., h. 7
14
Zulfiani , Op. Cit, h. 117
15
Ibid. h. 119
diajukan. Pertanyaan ilmiah merupakan pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.
16
Sedangkan menurut Granger Meador dalam Inquiry Physics, menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dinamis, dimana
siswa dapat menjelajahi alam melalui pengamatan, mengajukan pertanyaan, membuat penemuan, dan menguji hasil temuannya untuk mencarimendapatkan
sutu penemuan baru.
17
Selain itu, Beluga Whales dalam Science as Inquiry, menyatakan bahwa inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang komples,
dimana siswa melibatkan diri mereka dalam proses penyelidikan, merumuskan pertanyaan, dan memecahkan masalah, kegiatan seperti ini dilakukan untuk
mengasah keterampilan mereka agar hasil belajar mereka menjadi lebih baik.
18
Lebih jauh lagi, National Science Education Standard menyatakan bahwa pengembangan profesionalisme bagi guru sains perlu memadukan pengetahuan
sains, pembelajaran, dan pengetahuan siswa. Selain itu, pengembangan profesionalisme guru sains juga perlu menetapkan pengetahuan dalam pengajaran
sains melalui inkuiri atau penyelidikan. Berikut definisi inkuiri menurut National Science Education Standard:
“Inquiry is a multifaceted activity that involves making observations, posing questions, examining books and other sources of information
to see what is already known, planning investigations, reviewing what is already known in light of experimental evidence, using tools to
gather, analyze, and interpret data, proposing answer, explanations, and predictions, and communication the result”
19
16
Sofan Amri Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas: Metode Landasan Teoritik Praktis dan Penerapannya, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,
2010, h. 85
17
Granger Meador, Inquiry Physics: A modified Learning Cycle Curriculum Bartlesville High School, 2010, p. 6, diakses dari
http:www.bps-ok.orgphysicsinquiryintro.pdf org pada
tanggal 29 November 2011
18
National Science Foundation, Science as Inquiry BSCS Center for Professional Development, 2010, p. 23, diakses
http:bscs.orgsitesdefaultfiles_legacypdfProducts_Profiles20in20Science_2220Inquiry 20Approach.pdf
pada tanggal 29 November 2011
19
National Research Council, Inquiry and the National Science Education Standard: A Guide for Teaching and Learning, Washington D. C: National Academy Press, 2000, p. 14
Inkuiri memiliki pemaknaan yang lebih, yaitu mengajukan pertanyaan yang bermakna, yang melibatkan pemaknaan, performa dengan kegiatan
intelektual untuk menghasilkan pengalaman yang mudah dialami. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan inkuiri
merupakan langkah-langkah intelektual siswa untuk mencari pengetahuan dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
sehingga dapat menciptakan seorang yang memiliki tingkah laku yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari berdasarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki
dan dapat menumbuh kembangkan kekreatifannya untuk mencipta dari
pengalaman-pengalaman yang dimiliki. Ciri-ciri pembelajaran inkuiri menurut Kuslan dan Stone ditandai dengan
ciri-ciri sebagai berikut: 1
Menggunakan keterampilan proses 2
Jawaban yang dicari siswa tidak diketahui terlebih dahulu 3
Siswa berhasrat untuk menemukan pemecahan masalah 4
Suatu masalah ditemukan dengan pemecahan masalah sendiri 5
Hipotesis dirumuskan oleh siswa untuk membimbing percobaan atau eksperimen
6 Para siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data dengan mengumpulkan
data mengadakan pengamatan, membacamenggunakan sumber lain. 7
Siswa melakukan penelitian secara individu atau kelompok untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tersebut.
8 Siswa mengolah data sehingga mereka sampai pada kesimpulan.
20
b. Karakteristik Inkuiri
Kemampuan dalam inkuiri meliputi observasi, bertanya, hipotesis, pengumpulan data, dan interpretasi.
21
20
Trianto, Op. Cit., h. 104
21
Ibid h. 109
1 Observasi Keterampilan menggunakan secara optimal dan proporsional seluruh alat
indra untuk menggambarkan obyek dan hubungan ruang dan waktu atau mengukur karakteristik fisik benda-benda yang diamati.
22
2 Pertanyaan Pertanyaan dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk
mengembangkan atau mengukur tercapainya tingkat kognitif tertentu, atau keterampilan proses sains tertentu. Berdasarkan tingkat kognitif dan keterampilan
proses sains yang terkandung dalam pertanyaan, pertanyaan dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
23
a Pertanyaan pengetahuan ingatan dan pertanyaan observasi. Pertanyaan pengetahuan menuntut siswa untuk mengingat atau mengungkap kembali
fakta-fakta yang penting untuk membangun konsep atau prinsip. b Pertanyaan
pemahaman dan
keterampilan proses
interpretasipre- diksiinferensi. Pertanyaan pemahaman dirancang untuk mengembangkan
atau mengukur pengertian terhadap gagasan, konsep, atau generalisasi yang disajikan dalam proses pembelajaran.
c Pertanyaan aplikasi, dan keterampilan merumuskan hipotesis. Pertanyaan aplikasi meminta siswa untuk menerapkan prinsip atau hukum. Penerapan
yang dituntut berupa:
24
1 mencari contoh dari konsep 2 memecahkan masalah baru
3 menggunakan konsepprinsiphukum untuk mempelajari hal baru
d Pertanyaan analisis dan keterampilan proses merancang dan melaksanakan eksperimen. Pertanyaan analisis meminta siswa untuk memperoleh alasan,
hubungan, motif, makna meanings dan ciri-ciri yang tidak atau belum pernah dibahas dalam pelajaran.
22
Zulfiani dkk, Op. Cit., h. 53
23
Susanto, Op. Cit., h. 17
24
Ibid. h. 19