Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur

1 Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Kadang-kadang dalam pengimplementasiannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengna waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

3. Pemahaman Konsep

Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar. Peneliti lebih menspesifikkan penelitian pada hasil belajar yang berupa pemahaman konsep siwa dengan aplikasi taxonomi Bloom yang telah direvisi.

a. Pemahaman

understanding Revisi Taksonomi Bloom menekankan pada penggunaan taksonomi pendidikan dalam merencanakan kurikulum, pembelajaran, asesmen dan kesesuaian diantara ketiganya. Oleh karena itu merupakan suatu hal yang penting mengaplikasikan ini dalam pembelajaran fisika terutama dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa dalam belajar jika ditinjau dari aspek kognitif siswa. Rumusan tujuan pembelajaran terkait dengan aktivitas belajar dan penilaian hasil belajar, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model terhadap pemahaman siswa berdasarkan revisi taksonomi Bloom. Pemahaman diartikan sebagai proses, perbuatan, cara memahami atau menanamkan. ”Pemahaman merupakan perangkat standar program pendidikan yang merefleksikan kompetensi sehingga dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten dalam berbagai bidang kehidupan”. 38 Seorang siswa dapat dikatakan paham yaitu apabila dia dapat membangun hubungan atau mengkonstruksikan inti dari berbagai ranah pengetahuannya atau menciptakan inti dari beberapa objek. Siswa yang paham adalah siswa yang dapat mengkoneksikan pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan yang baru didapatkannya. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif yaitu: 39 1 Menafsirkan interpreting Penafsiran terjadi saat seorang siswa dapat mengubah suatu bentuk informasi pada bentuk infomasi yang lain. Misalnya dari grafik ke kalimat atau sebaliknya, dari kata ke angka atau sebaliknya, maupun dari kata ke kata, misalnya meringkas atau membuat parafrase. format assesment berupa format tes, jawaban singkat siswa mencari jawaban dan pilihan ganda siswa memilih jawaban 2 Memberikan contoh exemplifying Mencontohkan atau mengilustrasikan dapat dilakukan seorang siswa dapat dikatakan paham saat dia dapat memberikan contoh dari suatu konsep atau prinsip yang bersifat umum. Memberikan contoh ini dapat menunjukkan bahwa seorang siswa sebagai wujud yang dapat atau mampu mengidentifikasi ciri khas suatu konsep dan selanjutnya menggunakan ciri-ciri dari konsep yang didapatkan tersebut untuk membuat contoh. Mencontohkan melibatkan proses indetifikasi ciri-ciri pokok dari konsep ataupun prinsip umum.. Format assesment: Format tes, jawaban singkat siswa mencari jawaban dan pilihan ganda siswa memilih jawaban 3 Mengklasifikasikan classifying Seorang siswa disebut memahami saat dia dapat mengenali bahwa sesuatu benda atau fenomena masuk dalam kategori tertentu. Termasuk dalam 38 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 67 39 Lorin W. Anderson, David R. Kratwhol [et al.],A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational objective Addison Longmann. 2001, h.70 kemampuan mengklasifikasikan ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau fenomena. 40 Melibatkan proses medeteksi cri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Format Asesment: Tes Jawaban singkat, siswa diberi contoh dan diharuskan membuat konsep atau prinsip yang sesuai dengan contoh. Tes Pilihan ganda, siswa diberi suatu contoh dan kemudian diharuskan memilih konsep atau prinsip dari pilihan-pilihan konsep atau prinsip. Atau siswa diberi sejumlah contoh dan diharuskan menentukan manakah yang termasuk dalam suatu kategori dan manakah yang tidak, atau diharuskan menempatkan satuu contoh ke dalam salah satu dari banyak kategori. 4 Meringkas Summarizing Merupakan kegiatan membuat suatu pertanyaan yang mewakili seluruh informasi atau membuat suatu abstrak dari sebuah tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk memilih inti dari suatu informasi dan meringkasnya, yairu dapat menspesifikkan suatu kondisi. Proses membuat ringkasan informasi. Nama lain merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi. Format asesmen: Tes jawaban singkat atau pilihan ganda yang berkenaan dengan penentuan tema atau pembuatan rangkuman 5 Menarik inferensi inferring Infering terjadi saat seorang siswa mampu mengabstraksikan sebuah sampel atau menemukan suatu pola dari sederetan contoh atau fakta. Misalnya, memprediksikan perkembangan suatu populasi dalam sebuah komunitas berdasarkan data perkembangan populasi dalam sebuah komunitas berdasarkan data perkembangan populasi selama sepuluh tahun terakhir. Disebut juga mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi dan menyimpulkan. Format asesmen berupa tes melengkapi, tes analogi, dan tes pengecualian 41 6 Membandingkan comparing Seorang siswa dapat membandingkan saat dia dapat mendeteksi persamaan dan perbedaaan yang dimiliki oleh dua objek atau lebih. Melibatkan proses 40 Ibid., h. 70 41 Anderson, Op. Cit., h. 72