Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORETIS, KERANGKA PIKIR,

prinsip-prinsip. 61 Namun, fakta pada proses pembelajaran saat ini adalah guru kurang menitikberatkan pada penalaran dan pengembangan intelektual siswa, dan kurangnya keaktifan siswa dalam kelas. Siswa hanya dituntut untuk menghafalkan serangkaian formulasi dan mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru tanpa dibekali pengalaman bagaimana menemukan formulasi tersebut. Kurangnya pengembangan kemampuan berpikir siswa akan menjadikan siswa hanya sebagai subjek pembelajar yang cenderung pasif dan kurang memahami esensi dari pembelajaran fisika itu sendiri, sehingga secara tidak langsung akan menjadikan fisika hanya dikenal sebagai serangkaian sejarah IPA. Konsep bunyi merupakan salah satu materi fisika yan membutuhkan tingkat pemahaman konsep siswa yang cukup tinggi. Siswa diharapkan mampu memahami dan menghubungkan dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi sangatlah diperlukan untuk pembelajaran fisika yang lebih baik. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalah tersebut, model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan untuk meningkatkan peran siswa selama proses pembelajaran. Model penbelajaran inkuiri terstruktur dianggap sebagai model inkuiri yang efektif dalam proses pembelajaran. Dalam model inkuiri terstruktur ini guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Dengan demikian, model pembelajaran inkuri terstruktur dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas guna memberikan suatu inovasi dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kerja ilmiah siswa dalam memperoleh pengetahuan. 61 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar Jakarta: Erlangga, 1996, h. 103

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh model inkuiri terstruktur terhadap pemahaman konsep siswa pada konsep bunyi. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dua Mei Ciputat Tangerang Selatan yang berlokasi di Jl. H. Abdul Gani No. 135 Cempaka Putih, Ciputat Timur Tangerang Selatan 15412. Penelitian ini berlangsung pada semester genap bulan Mei 2012 tahun pelajaran 20112012.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Metode quasi eksperimen pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan tehadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. 1

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonrandomized pretest- posttest Control Group Design pretest-Postest Grup Kontrol Tidak Secara Beraturan, dimana dalam rancangan ini dilibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan selama jangka waktu tertentu. 2 Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dan pengaruh dari perlakuan diukur berdasarkan perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir kedua kelompok. Desain penelitian ini tampak pada Tabel 3.1. 1 Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010 Cetakan ke-6, h. 59 2 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Publishing, 2007, h. 42