guru, kemudian siswa menuliskan hasil eksperimennya dalam LKS sehingga siswa dapat menjawab permasalahan yang diajukan guru diawal. Aktivitas siswa
pada tahap ini adalah: a Siswa melakukan percobaan berdasarkan petunjuk atau bimbingan dari guru,
alat dan bahan serta langkah-langkah percobaan dirumuskan oleh guru. b Siswa melakukan pengamatan dan kerjasama dalam pengumpulan data.
c Siswa mencatat data hasil percobaan. 4 Tahap keempat merumuskan penjelasan
Pada tahap ini siswa diminta mengolah dan menganalisis data hasil eksperimennya. Aktivitas siswa pada tahap ini adalah:
a Siswa mendiskusikan hasil penyelidikan secara berkelompok. b Siswa menganalisis data hasil percobaan.
c Siswa merumuskan dan menarik kesimpulan hasil percobaan.
5 Tahap kelima mengadakan analisis terhadap proses inkuiri Pada tahap ini siswa membuat dan mengemukakan kesimpulan yang
sekaligus dapat menjawab pertanyaan guru diawal. Aktivitas siswa pada tahap ini adalah:
a Siwa mempresentasikan hasil percobaan. b Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelas sehingga dapat menganalisis pola
penemuan mereka.
f. Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur
Discovery Inquiry
Discovery Inquiry atau inkuiri terstruktur adalah salah satu model pembelajaran inkuiri dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang
cukup luas kepada siswa. Dalam model ini guru memberikan bimbingan terhadap siswa, sedangkan siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Model inkuiri
terstruktur ini digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan model inkuiri. Dengan metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan
dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada model ini siswa akan dihadapakan pada tugas-tugas yang relevan untuk
diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data yang telah diberikan oleh guru.
35
Menurut Sund seperti yang dikutip oleh Trianto, discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip
Istilah asing yang sering digunakan untuk metode ini ialah discovery yang berarti penemuan, atau inkuiri yang berarti mencari. Mengenai penggunaan istilah
discovery dan inkuiri para ahli terbagi ke dalam dua pendapat, yaitu : 1 Istilah-istilah discovery dan inkuiri dapat diartikan dengan maksud yang sama
dan digunakan saling bergantian atau keduanya sekaligus. 2 Istilah discovery, sekalipun secara umum menunjuk kepada pengertian yang
sama dengan inkuiri, pada hakikatnya mengandung perbedaan dengan inkuiri Moh. Amin menjelaskan bahwa pengajaran discovery harus meliputi
pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-proses discovery. inkuiri dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak
lagi.
36
Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses
discovery, inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik
kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Pada dasarnya, selama proses belajar berlangsung siswa akan memeroleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak
memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara
mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep
pelajaran. Disamping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar kerja
35
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pemeblajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 109
36
Moh. Amien, Op. Cit., h.
126
siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan
memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan oleh siswa. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu perluasan proses-proses discovery
yang digunakan dalam cara lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inkuiri mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya, misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik
kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
g. keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya:
37
1 Strategi ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengalaman aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna 2 Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka. 3 Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4 Keuntungna lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
37
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit., h. 40
1 Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3 Kadang-kadang dalam pengimplementasiannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengna waktu yang
telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
3. Pemahaman Konsep
Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar. Peneliti lebih menspesifikkan penelitian pada
hasil belajar yang berupa pemahaman konsep siwa dengan aplikasi taxonomi Bloom yang telah direvisi.
a. Pemahaman
understanding
Revisi Taksonomi Bloom menekankan pada penggunaan taksonomi pendidikan dalam merencanakan kurikulum, pembelajaran, asesmen dan
kesesuaian diantara ketiganya. Oleh karena itu merupakan suatu hal yang penting mengaplikasikan ini dalam pembelajaran fisika terutama dalam merumuskan
tujuan pembelajaran dan menilai hasil belajar siswa dalam belajar jika ditinjau dari aspek kognitif siswa. Rumusan tujuan pembelajaran terkait dengan aktivitas
belajar dan penilaian hasil belajar, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model terhadap pemahaman siswa berdasarkan revisi
taksonomi Bloom. Pemahaman diartikan sebagai proses, perbuatan, cara memahami atau
menanamkan. ”Pemahaman merupakan perangkat standar program pendidikan