c Guru mendorong untuk mendiskusikan dan menjelaskan pemahaman bagaimana suatu fenomena bekerja, menggunakan contoh dari pengalaman
pribadi, dan menemukan hubungan dengan literatur. d Proses koneksi melalui: konsiliasi, pertanyaan, dan observasi.
2 Desain
Pada tahap ini, pembelajaran inkuiri dilakukan dengan: a Proses melalui prosedur materi
b Siswa membuat perencanaan mengumpulkan data yang bermakna yang ditujukan pada pertanyaan. Disini terjadi integrasi konsep sains dengan proses
sains. c Siswa berperan aktif mendiskusikan prosedur, persiapan materi, menentukan
variabel tekontrol, dan pengukuran. d Guru memantau ketepatan aktivitas siswa.
3 Investigasi
Pada tahap ini, pembelajaran inkuiri dilakukan dengan: a proses melalui koleksi dan mempresentasikan data
b siswa dapat membaca data secara akurat, mengorganisasi data dalam cara yang logis dan bermakna, dan memperjelas hasil penyelidikan.
4 Membangun pengetahuan
Pada tahap ini, pembelajaran inkuiri dilakukan dengan:
27
a proses melalui refleksi-konstruksi-dan prediksi. b Konsep yang dilakukan dengan eksperimen akan memberi arti yang lebih
bermakna dan mempu berpikir kritis. Ia harus menghubungkan antara interpretasi data dengan interpretasi ilmiah yang diterima.
c Siswa dapat mengaplikasikan pemahamannya pada situasi baru yang mengembangkan inferensi, generalisasi, dan prediksi.
d Guru melakukan sharing pemahaman siswa. Karakter atau kemampuan utama yang dimiliki seorang siswa dalam
proses pembelajaran model inkuiri dapat dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai berikut.
27
Zulfiani, Op. Cit., h. 123
Tabel 2.1 Kemampuan Utama Melakukan Inkuiri Ilmiah Kelas 4–12
Adaptasi dari National Science Education Standard, 1996 Kemampuan Utama Melakukan Inkuiri Ilmiah Konsep Life Science
Kelas 4 Kelas 5–8
Kelas 9–12
Bertanya tentang objek, organisme, peristiwa
dilingkungan Identifikasi pertanyaan
yang dijawab melalui investigasi saintifik
Identifikasi pertanyaan dan konsep yang
memandu investigasi saintifik
Merencanakan dan menghubungkan
penyelidikan sederhana Desain dan
mengkonduksi investigasi saintifik
Desain dan konduksi investigasi
Persiapan alat untuk Mengumpulkan data dan
menggunakan indra Menggunakan alat yang
tepat dan teknologi dalam pengumpulan data
Penggunaan teknologi dan matematika untuk
meningkatkan investigasi dan komunikasi
Menggunakan data untuk mengkonstruk eksplanasi
yang dapat dipahami Analisis, dan interpretasi
data. Berpikir kritis dan logis membuat hubungan
antara bukti dan eksplanasi
Memfokuskan dan merevisi eksplanasi
logika dan pembuktian
Mengkomunikasikan investigasi dan
eksplanasi Menghargai dan
menganalisis eksplanasi alternatif dan model
c. Tingkatan inkuiri
Dalam standard for Science Teacher Preparation 1998 terdapat tiga tingkatan inkuiri yaitu:
28
1 Discovery atau Structured Inquiry
Dalam inkuiri terstruktur, siswa akan mengadakan penyelidikan dan penemuan yang berdasarkan pada pertanyaan dan prosedur yang disediakan guru,
tindakan utama guru ialah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2 Guided Inquiry
Tahap guided inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah,
28
Zulfiani, Op. Cit., h. 121
meskipun siswa melakukan penyelidikan yang berdasrkan pada pertanyaan yang diajukan guru, tetapi siswa yang menentukan prosedur penyelidikannya.
Guided Inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan salah satu metode pembelajaran inkuiri dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang
cukup luas kepada siswa.
29
Dalam metode ini guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai
peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Metode inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman
belajar dengan model inkuiri. Dengan metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-
konsep pelajaran. Pada model ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara
individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan
mencatat data diberikan oleh guru.
30
3 Open Inquiry
Tindakan utama pada open inquiry ialah guru memaparkan konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah.
31
Aplikasi kegiatan inkuri dapat dilakukan melalui kerja lapangan dan labolatorium induktif. Perbedaaan model inkuiri dan pembelajaran tradisional
atau konvesional ditunjukkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut.
29
Moh. Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam IPA Dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan Inquiry”, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987, h.
137
30
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 109
31
Zulfiani, dkk, Loc. Cit.,
Tabel 2.2 Perbandingan Model Pembelajaran
Inquiry Based Science dan Traditional Science
Inquiry Based Science Traditional Science
Model pembelajaran Siswa aktif, guru memandu
Ceramah dan kerja individu Fokus
Student centered Teacher centered
Berpikir kritis Dikembangkan
Tidak dikembangkan Kreativitas
Dikembangkan Tidak dikembangkan
Miskonsepsi Dapat dicegah
Sering terjadi
e. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunaan dengan menggunakan pembelajaran inkuiri sebagai berikut:
32
1 Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau uklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa
untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat tergantung pada kemauan siswa
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemampuan dan kemauan itu tak mungkin proses pembelajaran akan
berjalan dengan lancar. 2 Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada sustu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan
yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka- teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada
jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu
melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
32
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta: Direktorat Jendral Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional, 2008, h. 38
3 merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan
berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh
kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan
hipotesis yang rsional dan logis.
33
4 Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
mengembangkan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yangkuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap
pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menmukan gejala-gejala semacam
ini, maka guru hendaknya secara terus menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata
kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir. 5 Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
33
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Loc. Cit.,