Reliabilitas Instrumen Instrumen Penelitian 1. Instrumen Tes

Keterangan: D = Daya Pembeda B A = Jumlah kelompok atas yang menjawab dengan benar B B = Jumlah kelompok bawah yang menjawab dengan benar J A = Jumlah peserta kelompok atas J B = Jumlah peserta kelompok bawah P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar P B = Proporsi peserta kelmpok bawah yang menjawab dengan benar Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka nilai tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda seperti tertera pada Tabel 3.9 sebagai berikut: 18 Tabel 3.9 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk, harus dibuang drop 0,00-0,20 Jelek poor 0,20-0,40 Cukup satisfactory 0,40-0,70 Baik good 0,70-1,00 Baik sekali excellent Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria No. Soal Jumlah persentase Drop 7, 34, 37 3 7,5 Jelek 4, 21, 24, 28, 31, 38 6 15 Cukup 2, 3, 10, 11, 12, 14, 18, 32, 39 9 22,5 Baik 1, 5, 9, 15, 20, 23, 27, 29, 33, 35, 36, 40 12 30 Baik sekali 6, 8, 13, 16, 17, 19, 22, 25, 26, 30 10 25 Berdasarkan Tabel 3.9 di atas, diketahui bahwa terdapat 3 butir soal yang memiliki daya pembeda, soal-soal yang berkriteria drop dibuang. Terdapat 6 butir soal berkriteria buruk, soal-soal yang berkriteria buruk ini tidak dugunakan. Juga terdapat 9 butir soal berkategori cukup dari soal berkategori cukup ini terdapat soal yang tidak valid. Sehingga dipilih soal yang valid dan mewakili indikator 18 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. IX, h. 218 pembelajaran dan indikator soal. Terdapat 12 butir soal dalam kategori baik, pada soal yang berkriteria baik ini diambil soal yang mewakili indikator pembelajaran dan indikator soal sebagai instrumen penelitian. Sedangkan 10 soal dalam kategori baik sekali, dari soal berkategori baik sekali ini dipilih soal yang memenuhi persyaratan kevalidan dan mewakili tiap-tiap indikator soal dan indikator pembelajaran. Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian. Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah teknik analisis data, yaitu teknik analisis data instrumen tes dan nontes. Data yang diperoleh dari instrumen tes akan dianalisis kenormalan dan kehomogennya terlebih dahulu sebagai prasyarat sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Data yang dihasilkan dari hasil pedoman observasi dianalisis secara deskriptif untuk mengukur kualitas pembelajaran selama diberi perlakuan berupa penerapan metode Structured Inquiry pada kelompok eksperimen. 1. Teknik Analisis Data Instrumen Tes Teknik analisis data instrumen tes meliputi uji prasyarat hipotesis dan pengujian hipotesis, yaitu sebagai berikut. a. Uji prasyarat hipotesis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1 Uji normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan