Gambaran Memperbaiki Peralatan yang Sedang Beroperasi

Sumber: Data Primer Gambar 5.13 Posisi Tubuh Pekerja Pada Saat Bekerja Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan dan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa rata-rata pekerja bekerja dalam posisi berdiri selama 8 jam kerja dan posisinya tersebut dengan tubuh membungkuk. Hal ini dikarenakan posisi meja panel jig tempat mereka mengelas agak lebih rendah dari tubuh pekerja. Hal ini yang mungkin membuat pekerja sering merasa pegal-pegal.

5.3.13 Gambaran Memperbaiki Peralatan yang Sedang Beroperasi

Memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi dalam penelitian ini adalah membetulkan alat pengelasan yang rusak dalam kondisi mesin masih menyala. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak A dan Bapak B, sebenarnya pihak yang berwenang untuk memperbaiki alat kerja yang rusak adalah maintenance karena maintenance adalah pihak yang mengerti tentang semua alat kerja yang ada di unit welding. “Ya sebenernya yang berwenang untuk betulin alat itu maintenancenya mba .” Bapak B “Yang berwenang seperti yang udah saya bilang tadi, ya maintenance mba. Soalnya dia kan yang ngerti sama alat-alatnya, apalagi kalo kerusakan alatnya termasuk berat. Itu jadi tanggung jawab maintenance. ” Bapak B Bapak A dan Bapak B juga mengatakan bahwa memang sebagian pekerja memperbaiki alat kerjanya sendiri yang mengalami kerusakan bila kerusakannya tersebut masih tergolong ringan, seperti mengganti tip gun dan memperbaiki selang yang bocor pada spot gun. Mereka memperbaiki sendiri alat kerja yang mengalami kerusakan ringan lebih cepat dibandingkan harus memanggil maintenance. Hal ini dilakukan atas pertimbangan waktu dimana pencapaian target sangat penting. “Kalo kecil ada, maksudnya kecil itu selangnya bocor ya kita coba untuk perbaiki sendiri. Kalo gede kita gak bisa. Kalo prosedurnya si tidak boleh memperbaiki sendiri, tapi kan kita juga gak mau ngerepotin maintenance. Kalo kita manggil ke maintenance sama kita betulin sendiri, itu lebih cepetan betulin sendiri, makannya perhitungannya itu .” Bapak A “Ya gini ya..rata-rata kalo yang bisa dilakukan mungkin dilakukan, tapi kan kalo alat-alatnya disini maintenance yang bisa. Kalo cuma sekedar ganti tip mungkin bisa, tapi kalo untuk ganti pin aja kita gak bisa. Kalo yang bisa dilakukan sendiri, misalkan ada selangnya yang mau lepas. Itu bisa dilakukan sendiri. ” Bapak B Menurut Bapak A dan Bapak B, ketika para pekerja memperbaiki sendiri alat kerja mereka yang mengalami kerusakan, pekerja sebelumnya sudah mematikan terlebih dahulu alat kerja tersebut. Akan tetapi, menurut Bapak A, pernah terjadi kasus dimana salah seorang pekerja tidak mematikan terlebih dahulu spot gun yang akan diperbaikinya. Akibatnya, tombol switch nya tertekan olehnya sehingga tangannya terjepit oleh gun tersebut. “Kalo mesinnya itu pasti dimatikan, pasti dimatikan. Kalo dia posisi masih hidup kan otomatis nanti seandainya kalo switchnya terpencet bisa celaka, tapi pernah ada pekerja yang betulin alat tapi mesinnya belum dimatikan karena dia terlalu buru-buru, belum dimatiin. E ee…switch itu tanpa disengaja terpencet, nah itu ada yang celakalah. Dia mau ganti tip, dia mau berdiri, nah switchnya itu ada di atas kepalanya dia. Tanggannya kena gun, sempet dijahit juga. ” Bapak A “Kalo hubungannya sama mesin dimatiin dulu…” Bapak B Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak AI, yaitu pekerja yang pernah mengalami kecelakaan kerja seperti yang telah dikatakan oleh Bapak A, Bapak AI mengatakan pada saat kejadian dirinya sedang memperbaiki tip gun yang lepas dan dia memang tidak memanggil maintenance karena lepasnya tip gun termasuk kerusakan ringan sehingga Bapak AI merasa dapat memperbaikinya sendiri. Dirinya memilih memperbaiki sendiri karena hal itu dirasa lebih cepat dan menghemat waktu dibandingkan harus memanggil maintenance. Pada saat memperbaikinya, Bapak AI juga lupa untuk mematikan mesin gun tersebut. Akibatnya, tangan Bapak AI reflek menekan tombol dan pada akhirnya telapak tangan kirinya tergencet oleh tip gun tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan pekerja lainnya, mereka juga mengatakan hal yang sama dengan Bapak A dan Bapak B. Mereka mengatakan bahwa mereka sering memperbaiki sendiri alat kerja mereka jika alat tersebut hanya mengalami kerusakan ringan, seperti mengganti tip gun dan memperbaiki selang yang lepas atau bocor pada spot gun. Hal tersebut mereka lakukan karena jika menunggu maintenance datang akan memakan waku lebih lama. Pada saat mereka memperbaiki sendiri alat kerjanya yang rusak ringan, sebelumnya mereka mematikan terlebih dahulu mesin alat kerja mereka. “Pernah, tapi yang mudah-mudah aj mba, kalo yang sulit paling manggil maintenancenya juga. Kalo yang gampang-gampang masih bisa saya pelajari sedikit-dikit lah kalo dia lagi ngebetulin. Kalo manggil orang butuh waktu lebih lama lagi buat ngerjain lagi jadi mau gak mau selagi masih bisa ya saya betulin sendiri. Untuk alatnya si mati ya, tapi kalo setrumnya itu masih nyala mba, soalnya kalo untuk matiin setrumnya itu kan di trafo. Itu kan pusatnya mba, jadi nanti kalo itu dimatiin nanti semuanya juga mati. ” Bapak AA “Saya pernah memperbaiki sendiri, kadang selangnya suka bocor. Jadi kalo saya manggil maintenance kan, ribet juga ya mba. Kadang maintenancenya kalo dipanggil suka lagi kemana gitu. Jadi saya kadang suka betulin sendiri, tapi itu gak begitu berat si. Kalo sama mandor itu si dibolehin soalnya kalo nunggu maintenance jadi lama. Nanti ketinggalan sama yang lain. Kalo saya dimatiin dulu …” Bapak AB “Kalo kita bisa sendiri ya mendingan kita betulin sendiri karena kalo cuma ganti tip gun, tinggal ngelepas aja terus pasang lagi, cepet, risikonya gak sampe kemana-mana. Soalnya maintenance disini kan 2 orang, sedangkan disini ada 200 tip gun lah. Itu kalo ganti baru gimana?itu layak dipake atau gak yang tau ya operator sendiri. Pasti dimatiin mba, kalo gak dimatiin bisa ngebahayain nanti. Bapak AC “Kalo untuk memperbaiki sendiri mah, pernah mba. Kalo untuk masalah baut, bisa dibetulin sendiri. Itu aja si kalo yang bisa dikerjain sendiri, kalo yang ringan-ringan. Kalo kita nungguin maintenancenya dan maintenancenya itu datang terlambat, kita kan berpacu dengan waktu, kita gak perlu nunggu maintenance. Kalo kita bisa sendiri ya kenapa gak kita kerjain sendiri. Kalo gak bisa baru panggil maintenance. Alatnya saya matiin dulu, tapi kondisi setrumnya masih nyala soalnya kan pusatnya disitu trafo. Kalo yang satu dimatiin, otomatis semuanya mati. ” Bapak AD Berdasarkan hasil observasi, peneliti tidak menemukan pekerja yang memperbaiki peralatan yang masih beroperasi maupun pekerja yang memperbaiki sendiri alat kerjanya yang mengalami kerusakan karena keterbatasan kemampuan peneliti dan ruang lingkup observasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini sebagian besar informan pekerja melakukan pekerjaan tanpa wewenang yaitu pekerja memperbaiki sendiri alat kerjanya yang mengalami kerusakan ringan, seperti memperbaiki atau mengganti tip gun dan memperbaiki selang yang bocor atau selang yang lepas pada spot gun, karena cara tersebut dinilai lebih cepat dan dapat menghemat waktu dibanding mereka harus memanggil maintenance. Selain itu, hal tersebut dilakukan atas pertimbangan waktu dimana pencapaian target lebih mereka utamakan. Sedangkan, pada saat memperbaiki alat kerjanya, sebagian besar pekerja, sudah mematikan terlebih dahulu alat kerja yang akan mereka perbaiki. Akan tetapi, terdapat satu kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh seorang pekerja yang pada saat memperbaiki tip gun, kondisi mesin gun masih dalam keadaan menyala. Hal ini disebabkan karena pekerja tersebut lupa untuk mematikan mesinnya.

5.3.14 Gambaran Berkelakar atau Bersenda Gurau