5.2.2 Proses Pengelasan Unit Welding
1. Pengelasan panel dash
Panel dash adalah sebuah panel untuk membentuk bagian bawah dash board pada sebuah mobil. Urutan pekerjaan pengelasan panel dash
meliputi: a.
Panel SA dash masuk jig b.
Pasang RF dash panel c.
Pasang bracket radiator pipe d.
Pasang bracket radiator grille e.
Pasang RF dash to floor RH f.
Pasang RF dash to floor LH Alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan panel dash
adalah spot gun welding dan stud weld. Spot gun welding adalah alat pengelasan yang digunakan untuk menyambung bahan dengan ketebalan
di bawah 3 mm. Pengelasan dilakukan dengan mengaliri benda kerja dengan arus listrik melalui elektroda. Karena terjadi hambatan diantara
kedua bahan yang disambung, timbul panas yang dapat melelehkan permukaan bahan dan dengan tekanan akan terjadi sambungan. Las titik
ini berfungsi untuk menggabungkan dua panel atau lebih yang memiliki permukaan yang datar, seperti panel dash. Risiko yang ditimbulkan dari
penggunaan spot gun welding pada saat mengelas panel dash adalah tersayatnya tangan, jari, atau lengan akibat tajamnya panel dash, muka
dan badan terkena percikan api yang ditimbulkan oleh spot gun welding,
terjepitnya jari atau tangan oleh kedua kutub tembaga spot gun welding pada saat mengelas, tersengat arus listrik, dan gangguan pernapasan yang
diakibatkan oleh asap pengelasan. Stud weld pada pengelasan panel dash digunakan untuk memasang
insulation pins dan refractory anchors. Proses las stud weld menggunakan welding gun khusus dan pengatur waktu otomatis. Stud weld yang
digunakan adalah stud weld yang menggunakan mesin las drawn-arc atau capasitor discharge yaitu mesin las DC konvensional dengan polaritas
lurus, pengatur waktu otomatis, dan gun genggam. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan stud weld adalah tersayatnya tangan, jari,
atau lengan akibat tajamnya panel dash, tersengat arus listrik, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan.
2. Pengelasan apron front fender
Apron adalah sebuah panel yang merupakan rumah roda pada sebuah mobil. Dalam melakukan pengelasan apron front fender. Urutan
pekerjaan pengelasan apron front fender meliputi: a.
SA apron front fender RH b.
Pasang RF spring support RH c.
Pasang bracket flexible hose RH Alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan apron front
fender adalah spot gun welding dan las CO
2
. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan spot gun welding pada saat mengelas apron adalah
tersayatnya tangan, jari, atau lengan akibat tajamnya apron, muka dan
badan terkena percikan api yang ditimbukan dari spot gun welding, terjepitnya jari atau tangan oleh kedua kutub tembaga spot gun welding
pada saat mengelas, tersengat arus listrik, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan.
Las CO
2
pada pengelasan apron digunakan untuk mengelas logam yang tipis. Prinsip kerja las CO
2
adalah ketika saklar welding gun di on- kan, arus listrik mengalir pada elektroda dan elektroda berjalan sesuai
dengan kecepatan yang diatur sebelumnya. Sesaat sebelum ujung elektroda menyentuh benda kerja terjadilah loncatan listrik yang
melelehkan benda kerja dan elektroda tersebut. Las CO
2
ini berfungsi untuk menyambung dua panel atau lebih yang memiliki permukaan
melengkung. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan las CO
2
adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya apron, gangguan
mata akibat cahaya dan sinar yang ditimbulkan oleh las CO
2
, tersengat arus listrik, muka dan badan terkena percikan api yang ditimbulkan oleh
las CO
2
, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan las CO
2
. 3.
Pengelasan cowl top Cowl top adalah sebuah panel untuk membentuk bagian dash
board pada sebuah mobil. Urutan pekerjaan pengelasan cowl top meliputi: a.
Panel SA cowl top inner b.
Pasang stud weld pada front side c.
Pasang stud weld pada rear side
Alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan cowl top adalah spot gun welding dan stud weld. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan
spot gun welding pada saat mengelas cowl top adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya cowl top, muka dan badan terkena
percikan api yang ditimbukan dari spot gun welding, terjepitnya jari atau tangan oleh kedua kutub tembaga spot gun welding pada saat mengelas,
tersengat arus listrik, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan.
Stud weld pada pengelasan panel dash digunakan untuk memasang insulation pins dan refractory anchors. Proses las stud welding
menggunakan welding gun khusus dan pengatur waktu otomatis. Stud weld yang digunakan adalah stud weld yang menggunakan mesin las
drawn-arc atau capasitor discharge yaitu mesin las DC konvensional dengan polaritas lurus, pengatur waktu otomatis, dan gun genggam. Risiko
yang ditimbulkan dari penggunaan stud weld adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya cowl top, tersengat arus listrik, dan
gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan. 4.
Pengelasan support radiator Support radiator adalah sebuah panel untuk membentuk tempat
radiator pada sebuah mobil. Urutan pekerjaan pengelasan support radiator meliputi:
a. Setting RF SA front bumper
b. Setting member SA front cross front
c. Spot
Alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan support radiator adalah spot gun welding dan las CO
2
. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan spot gun welding pada saat mengelas support radiator
adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya support radiator, badan dan mukan terkena percikan api yang ditimbukan dari spot
gun welding, terjepitnya jari atau tangan oleh kedua kutub tembaga spot gun welding pada saat mengelas, tersengat arus listrik, dan gangguan
pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan las CO
2
adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya support radiator,
gangguan mata akibat cahaya dan sinar yang ditimbulkan oleh las CO
2
, tersengat arus listrik, badan dan muka terkena percikan api yang
ditimbulkan oleh las CO
2
, dan gangguan pernapasan yang yang diakibatkan las CO
2
. 5.
Pengelasan cross member Cross member adalah sebuah panel untuk membentuk bagian
bawah bak kendaraan mobil pick up dan wagon. Urutan pekerjaan pengelasan cross member meliputi:
a. Pasang cross member frame
b. Pasang gusset cross member
c. Pasang bracket proporsioning vave
d. Pasang bracket SA spare wheel carver
e. Pasang bracket RR floor insulator
f. Pasang bracket anchor catalytic conventer support
Alat yang digunakan dalam melakukan pengelasan cross member adalah las CO
2
. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan las CO
2
adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat tajamnya support radiator,
gangguan mata akibat cahaya dan sinar yang ditimbulkan oleh las CO
2
, tersengat arus listrik, badan dan muka terkena percikan api yang
ditimbulkan oleh las CO
2
, dan gangguan pernapasan yang yang diakibatkan las CO
2
. 6.
Pengelasan member main floor Member main floor adalah sebuah panel untuk membentuk lantai
sebuah mobil. Dalam melakukan pengelasan member main floor, alat yang digunakan adalah spot gun welding dan projection nut. Risiko yang
ditimbulkan dari penggunaan spot gun welding pada saat mengelas member main floor adalah tersayatnya tangan, lengan, atau jari akibat
tajamnya member main floor, badan dan muka terkena percikan api yang ditimbukan dari spot gun welding, terjepitnya jari atau tangan oleh kedua
kutub tembaga spot gun welding pada saat mengelas, tersengat arus listrik, dan gangguan pernapasan yang diakibatkan oleh asap pengelasan.
Projection nutprojection welding pada pengelasan member main floor digunakan untuk menghubungkan dua benda kerja yang akan
disambung pada dua elektroda dan menggerakkannya secara perlahan. Ketika kedua benda kerja tersebut hampir bersentuhan, terjadilah loncatan
arus listrik yang mengakibatkan pemanasan pada bagian yang dilas. Setelah itu, kedua benda kerja tersebut ditekan maka terbentuklah
sambungan las. Risiko yang ditimbulkan dari penggunaan spot gun welding pada saat mengelas member main floor adalah tersayatnya
anggota tubuh akibat tajamnya member main floor dan terjepitnya jari atau tangan oleh kedua kutub tembaga projection nut.
5.3 Bentuk-Bentuk Perilaku Tidak Aman