5.2 Gambaran Umum Unit Welding
5.2.1 Peralatan Pengelasan yang Digunakan di Unit Welding
1. Spot Welding Gun Las Titik
Las  titik  yang  merupakan  salah  satu  proses  las  tertua  banyak digunakan  di  industri  khususnya  industri  yang  banyak  mengerjakan  plat
seperti  industri  otomotif.  Bahan  yang  disambung  dengan  metode  ini dilakukan  pada  ketebalan  di  bawah  3  mm.  Bahan  dasar  sebaiknya
mempunyai  ketebalan  sama  atau  dengan  perbandingan  3:1.  Pembangkitan panas las titik bekerja atas dasar hambatan listrik bahan yang dilas. Bahan
harus  memiliki  tahanan  listrik  yang  lebih  besar  dari  bahan  elektroda  yang terbuat dari elemen dasar tembaga. Pengelasan dilakukan dengan mengaliri
benda kerja dengan arus listrik melalui elektroda. Karena terjadi hambatan diantara  kedua  bahan  yang  disambung,  timbul  panas  yang  dapat
melelehkan permukaan bahan dan dengan tekanan akan terjadi sambungan. Las  titik  ini  berfungsi  untuk  menggabungkan  dua  panel  atau  lebih  yang
memiliki permukaan yang datar.
Sumber: Data Primer Gambar 5.1 Spot Welding Gun
2. Mesin Las CO
2
Las MIG Las  MIG  termasuk  jenis  las  elektroda  terumpan  yang  banyak
digunakan  di  industri  otomotif.  Hal  ini  dikarenakan  las  MIG  memiliki kelebihan  yaitu  dapat  dengan  mudah  digunakan  untuk  mengelas  logam
yang tipis dan juga karena menggunakan elektroda gulungan maka las MIG dapat  digunakan  pengelasan  otomatis  dengan  pemrograman  komputer.
Prinsip  kerja  las  MIG  adalah  ketika  saklar  welding  gun  di  on-kan,  arus listrik  mengalir  pada  elektroda  dan  elektroda  berjalan  sesuai  dengan
kecepatan  yang  diatur  sebelumnya.  Sesaat  sebelum  ujung  elektroda menyentuh  benda  kerja,  terjadilah  loncatan  listrik  yang  melelehkan  benda
kerja dan elektroda tersebut. Bersamaan dengan kejadian ini gas pelindung mengalir di  atas permukaan deposit  lasan dan melindungi  deposit  tersebut
dari  pengaruh  udara  luar.  Las  MIG  ini  berfungsi  untuk  menyambung  dua panel atau lebih yang memiliki permukaan melengkung.
Sumber: Data Primer Gambar 5.2 Mesin Las CO
2
3. Projection NutProjection Welding
Projection welding
las proyeksi
dilakukan dengan
menghubungkan dua benda kerja yang akan disambung pada dua elektroda dan  menggerakkannya  secara  perlahan.  Ketika  kedua  benda  kerja  tersebut
hampir  bersentuhan,  terjadilah  loncatan  arus  listrik  yang  mengakibatkan pemanasan pada bagian yang dilas. Setelah itu, kedua benda kerja tersebut
ditekan maka terbentuklah sambungan las.
Sumber: Data Primer Gambar 5.3 Projection Welding
4. Stud Welding
Stud  welding  adalah  proses  pengelasan  yang  relatif  mudah dikerjakan. Proses las jenis ini digunakan untuk memasang insulation pins
dan refractory anchors. Proses las stud welding menggunakan welding gun khusus  dan  pengatur  waktu  otomatis.  Panas  pengelasan  terbentuk  karena
tarikan busur antara welding stud dengan base metal. Segera setelah ujung stud  dan  permukaan  base  metal  di  bawah  stud  meleleh,  stud  dipaksa
melawan  base  metal  karena  tekanan  dan  terjadi  pembekuan.  Dengan demikian,  dihasilkan  penyatuan  las  berkekuatan  penuh  dengan  hasil
pengelasan dan daerah HAZ yang sempit. Stud welding bisa dilakukan dengan menggunakan mesin las drawn-
arc atau capasitor discharge. Drawn arc stud welding menggunakan mesin las DC konvensional dengan polaritas lurus, pengatur waktu otomatis, dan
gun  genggam.  Capasitor  discharge  stud  welding  menggunakan  energi listrik  lucutan  cepat  yang  tersimpan  di  dalam  kapasitor  sebagai  sumber
panas.  Stud  bisa  dipasangkan  dengan  SMAW  apabila  mesin  las  stud otomatis  tidak  ada.  Persiapan  permukaan  sebelum  pengelasan  penting
sekali  untuk  memperoleh  mutu  stud  welding  yang  konsisten.  Kerak  dan karat  harus  dibuang  sebelum  pengelasan.  Hal  ini  diikuti  dengan
penggerindaan atau abrasive blasting.
Sumber: Data Primer Gambar 5.4 Stud Welding
5. Mesin Gerinda Tangan
Mesin  gerinda  tangan  merupakan  mesin  yang  berfungsi  untuk menggerinda  benda  kerja.  Awalnya,  mesin  gerinda  hanya  ditujukan  untuk
benda  kerja  berupa  logam  yang  keras,  seperti  besi  dan  stainless  steel. Menggerinda  dapat  bertujuan  untuk  mengasah  benda  kerja  seperti,  pisau
dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja, seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan
pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000-15000  rpm.  Dengan  kecepatan  tersebut,  batu  gerinda  yang
merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang  sesuai,  dapat  menggerus  permukaan  logam  sehingga  menghasilkan
bentuk  yang  diinginkan.  Dengan  kecepatan  tersebut  juga,  mesin  gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan
batu  grinda  yang dikhususkan untuk  memotong.  Jenis-jenis mesin  gerinda tangan yang digunakan di unit welding PT. Gaya Motor, meliputi:
a. Gerinda batu kasar
Berfungsi  untuk  memperbaiki  bekas  las  CO
2
yang  masih  kasar  pada panel.
Sumber: Data Primer Gambar 5.5 Gerinda Batu Kasar
b. Gerinda sand disc
Berfungsi untuk menghaluskan bagian permukaan luar panel.
Sumber: Data Primer Gambar 5.6 Gerinda
Sand Disc
c. Gerinda velcro disc
Berfungsi untuk menghaluskan bekas gerinda.
Sumber: Data Primer Gambar 5.7 Gerinda
Velcro Disc
5.2.2 Proses Pengelasan Unit Welding