Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

152

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat disimpulkan bahwa dari 15 bentuk perilaku tidak aman yang diteliti, terdapat 5 bentuk perilaku tidak aman yang tidak ditemukan di unit welding yang meliputi gagal dalam memberi peringatan, bekerja dengan kecepatan berbahaya, membuat alat pengaman tidak berfungsi, menggunakan peralatan yang tidak sesuai, bekerja di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan. Sisanya, terdapat 10 bentuk perilaku tidak aman yang ditemukan di unit welding PT. Gaya Motor yang meliputi: 1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang yaitu pekerja membantu pekerjaan temannya yang belum selesai di pos lain yang masih dikuasainya, tetapi mereka melakukan hal itu tanpa seizin group leader. Hal ini terjadi karena terkadang pekerja tersebut lupa untuk izin terlebih dahulu kepada group leader. 2. Gagal dalam mengamankan yaitu group leader tidak memberikan tanda peringatanpengumuman yang menandakan bahwa alat tersebut sedang mengalami kerusakan karena sesuai dengan prosedur mereka akan segera melaporkannya kepada maintenance. Kemudian, pada saat itu juga maintenance akan memperbaiki alat tersebut dan akan menginformasikan kepada pekerja lain bahwa ada alat pengelasan yang mengalami kerusakan. 3. Menghilangkan alat pengaman yaitu terlihat pada gerinda pada gerinda sebenarnya memang memiliki alat pengaman yaitu pelindung cakram, tetapi pelindung cakram tersebut sengaja dilepas karena mengganggu proses produksi dan pencapaian target produksi. Hal itu juga sudah mendapatkan persetujuan dari foreman. 4. Menggunakan peralatan yang rusak yaitu terdapat pekerja yang tetap menggunakan alat kerjanya yang rusak karena dia merasa pekerjaannya sedang banyak dan takut pekerjaannya terbengkalai sehingga dia menunda untuk melaporkannya kepada maintenance. Padahal prosedur yang benar jika alat kerja yang mereka gunakan rusak adalah segera melaporkannya kepada maintenance. 5. Tidak menggunakan APD dengan benar, meliputi yang pertama, pekerja tidak menggunakan masker yang disebabkan karena merasa gerah ketika memakainya, operator stud weld terkadang tidak menggunakan masker karena menurutnya asap yang ditimbulkan oleh stud weld tidak begitu banyak, dan ada pekerja yang tidak memakai masker dengan alasan lupa akibat terburu-buru. Kedua, pekerja tidak menggunakan safety glasses karena safety glasses yang mereka gunakan sudah kusam akibat kesalahan pekerja dalam membersihkan safety glasses tersebut sehingga bila dipakai akan mengganggu pandangan pekerja dalam pengelasan dan ada juga pekerja yang malas menggunakannya. Beberapa pekerja melakukan hal tersebut di luar sepengetahuan group leader mereka karena hal tersebut memang tidak boleh dilakukan. 6. Pengisianpembebanan yang tidak sesuai yaitu masih terdapat pekerja yang membawa panel melebihi jumlah maksimal panel yang boleh dibawa. Pekerja tersebut membawa 30 buah panel ringan karena cara tersebut dinilai lebih cepat dan efisien dan pekerja tersebut melakukannya tanpa sepengetahuan group leader. 7. Cara mengangkat yang salah yaitu terdapat beberapa pekerja yang mengangkat panel dengan tubuh membungkuk. Hal ini dilakukan oleh pekerja karena mereka lupa atau terburu-buru. Selain itu, mereka menilai dengan membungkuk dinilai lebih cepat dibandingkan harus dengan posisi agak jongkok menilai posisi tersebut nyaman bagi mereka. 8. Posisi tubuh yang salah yaitu pada saat bekerja rata-rata pekerja mengelas dalam posisi berdiri dengan tubuh membungkuk. Hal ini dikarenakan posisi meja panel jig tempat mereka mengelas agak lebih rendah dari tubuh pekerja. Hal ini yang mungkin membuat pekerja sering merasa pegal-pegal. 9. Memperbaiki peralatan yang sedang beroperasi, dalam hal ini ditemukan pekerja yang melakukan pekerjaan tanpa wewenang yaitu sebagian pekerja, memperbaiki sendiri alat pengelasan mereka yang mengalami kerusakan, seperti mengganti tip gun yang mengalami kerusakan atau mengganti selang yang bocor. Hal ini mereka lakukan karena alat pengelasan mereka perbaiki hanya rusak ringan. Selain itu, mereka memilih untuk memperbaiki sendiri alat pengelasan mereka yang rusak ringan karena hal itu jauh lebih cepat, lebih efektif, dan menghemat waktu daripada mereka harus memanggil maintenance. Padahal prosedur yang benar yang harus dilakukan oleh pekerja jika terdapat alat kerja yang mengalami kerusakan adalah pekerja tersebut harus segera melapor kepada maintenance karena maintenance adalah pihak yang berwenang untuk memperbaiki segala kerusakan, baik itu ringan maupun berat, pada alat-alat kerja. Sedangkan pada saat memperbaikinya, pada umumnya pekerja akan mematikan terlebih dahulu mesin pengelasan yang akan mereka perbaiki, tetapi pernah terjadi kasus kecelakaan kerja yang disebabkan pekerja lupa untuk mematikan mesin pengelasan yang sedang dia perbaiki. 10. Bersenda gurau pada saat bekerja yaitu pada saat bekerjamengelas pekerja terkadang mengobrol dengan sesama rekan kerjanya. Hal ini mereka lakukan bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan dan stres akibat pekerjaan mereka dan lingkungan kerja mereka yang dirasa kurang menyenangkan.

7.2 Saran