Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Pada siswa SMPMTs cenderung lebih banyak mengisi waktunya dengan bermain, menonton televisi, menggunakan internet dari pada belajar dan lain-lain. Kebiasaan tersebut mengakibatkan adanya perilaku penundaan dalam tugas akademik mereka baik untuk mengerjakan pekerjaan rumah, maupun menunda belajar untuk menghadapi ulangan, dengan melakukan aktivitas lain yang tidak penting bagi mereka. Dalam ranah Psikologi, fenomena menunda-nunda pekerjaan tersebut dikenal dengan istilah prokrastinasi. Perilaku prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Fenomena prokrastinasi akademik umumnya dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Dikatakan juga bahwa tingkat prokrastinasi akademik seseorang akan semakin meningkat seiring dengan makin lamanya studi seseorang Solomon dan Rothblum, 1984. Jika dari masa remaja, seseorang sudah melakukan prokrastinasi akademik, maka kemungkinan saat menjadi mahasiswa tingkat prokrastinasi akademiknya semakin meningkat. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik pada remaja merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku prokrastinasi dikategorikan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk ke dalam faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Salah satu faktor yang termasuk ke dalam faktor internal, yaitu self-regulation. Self-regulation berkaitan dengan kemampuan dimana individu secara aktif mengontrol proses kognitif, afektif, dan perilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Istilah self-regulation yang digunakan dalam belajar dikenal dengan self-regulated learning. Santrock 2007 menjelaskan bahwa self- regulated learning terdiri dari pembangkitan diri dan pengawasan diri dalam pikiran, perasaan dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian yang dilakukan oleh Senecal Koestner 2001 menemukan bahwa self-regulation berhubungan signifikan dengan prokrastinasi akademik. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa cara siswa meregulasimengatur perilaku akademik mereka secara signifikan berhubungan dengan sejauh mana mereka melakukan prokrastinasi. Selanjutnya, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prokrastinasi yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa pola asuh orang tua dan lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan dengan adanya pengawasan Millgram, dalam Ghufron Risnawita, 2010. Salah satu faktor yang dipandang cukup mempengaruhi perilaku prokrastinasi adalah pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi bukan hanya pemenuhan fisik dan psikologis tetapi juga norma- norma yang berlaku dimasyarakat agar dapat hidup selaras dengan lingkungan. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete dalam Ghufron Risnawita, 2010 menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada subyek penelitian anak perempuan, sedangkan tingkat pengasuhan demokratis ayah menghasilan anak perempuan yang bukan prokrastinator. Ibu yang memiliki kecenderungan melakukan avoidance procrastination menghasilkan anak perempuan yang memiliki kecenderungan untuk melakukan avoidance procrastination pula. Kerangka berpikir dapat digambarkan dalam gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Prokrastinasi Elaborasi Pengorganisasian Berpikir kritis Pengaturan diri metakognitif Manajemen waktu dan lingkungan belajar Pengaturan Usaha Belajar dengan teman Latihan Pencarian bantuan Pola Asuh Self- Regulated Learning Otoriter ayah Demokratis ayah Permisif ayah Otoriter ibu Demokratis ibu Permisif ibu Usia Jenis Kelamin Kelas

2.5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis mayor dan hipotesis minor, yang akan diuraikan sebagai berikut: Hipotesis Mayor: Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel pola asuh orang tua otoriter ayah, demokratis ayah, permisif ayah, otoriter ibu, demokratis ibu, dan permisif ibu, self-regulated learning strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha, belajar dengan teman dan pencarian bantuan, usia, jenis kelamin, dan kelas terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel pola asuh orang tua otoriter ayah, demokratis ayah, permisif ayah, otoriter ibu, demokratis ibu, dan permisif ibu, self-regulated learning strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha, belajar dengan teman dan pencarian bantuan, usia, jenis kelamin, dan kelas terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. Hipotesis Minor : Ha