Pengertian pola asuh Jenis-jenis pola asuh
1. Pola asuh authoritarianotoriter Pola asuh otoriter adalah pola asuh membatasi dan bersifat menghukum
yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-
batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada anak-anak untuk berbicara bermusyawarah. Pola asuh otoriter diasosiasikan dengan
inkompetensi sosial anak-anak. Selain itu, anak-anak yang orang tuanya otoriter seringkali cemas akan perbandingan sosial, gagal memprakarsai
kegiatan, dan memiliki keterampilan komunikasi yang rendah. 2. Pola asuh authoritativedemokratis
Pola asuh demokratis mendorong anak untuk mandiri tetapi tetap memberikan
batasan dan
mengendalikan tindakan-tindakan
mereka. Musyawarah
verbal yang
ekstensif dimungkinkan,
dan orang
tua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada anak. Pola asuh
demokratis diasosiasikan dengan kompetensi sosial anak-anak. Anak-anak yang mempunyai orang tua demokratis berkompeten secara sosial, percaya diri,
dan bertanggung jawab secara sosial. 3. Pola asuh permisif
Orangtua tua yang permisif adalah orang tua yang menghargai ekspresi diri dan pengaturan diri. Mereka hanya membuat sedikit permintaan dan
membiarkan anak memonitor aktivitas mereka sendiri sedapat mungkin. Mereka hangat, jarang menghukum, tidak mengontrol dan tidak menuntut
Papalia, 2009. Pola asuh orang tua permisif oleh Maccoby dan Martin dalam Santrock, 2007 dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Pola asuh permissive-indifferent parenting permisif tidak peduli Pola asuh permisif tidak peduli adalah suatu pola dimana orang tua
sangat tidak ikut campur dalam kehidupan anak. Orang tua akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk meminimalisir waktu dan energi yang
diperlukan untuk berinteraksi dengan anak. Mereka kurang menunjukkan sikap menerima terhadap anak, tidak peduli pada apa yang telah, sedang,
atau akan dilakukan si anak. Mereka bahkan hanya mengetahui sedikit sekali mengenai anak mereka. Hal ini berkaitan dengan perilaku sosial anak
yang tidak cakap, terutama kurangnya pengendalian diri. Anak yang orang tuanya bersifat permisif tidak peduli mendapat kesan bahwa aspek lain dari
kehidupan si orang tua lebih penting dari pada si anak. Selain itu mereka biasanya tidak cakap secara sosial, mereka menunjukkan pengendalian diri
yang buruk dan tidak bisa menangani kebebasan dengan baik. b. Pola asuh permissive-indulgent parenting permisif memanjakan
Pola asuh permisif memanjakan adalah pola dimana orang tua sangat terlibat dengan anak tetapi sedikit sekali menuntut atau mengendalikan
mereka. Orang tua yang bersifat permisif memanjakan dan mengijinkan si anak melakukan apa yang mereka inginkan dan akibatnya adalah si anak
tidak pernah belajar bagaimana mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu berharap mereka bisa mendapat semua keinginannya. Selain itu,
orang tua tidak membuat aturan dan batasan yang jelas. Tuntutan terhadap
anak rendah. Orang tua tidak memonitor aktivitas anak. Anak bebas mengekspresikan emosi dan dorongnya sesuka hati. Jika peraturan dibuat,
peraturan tersebut hanyalah formalitas. Anak tidak memiliki kewajiban untuk menaati peraturan tersebut.
Menurut Elizabet B. Hurlock 1978 ada beberapa sikap orang tua yang khas dalam mengasuh anaknya, antara lain:
1. Melindungi secara berlebihan Perlindungan
orang tua
yang berlebihan
mencakup pengasuhan
dan pengendalian anak yang berlebihan.
2. Permisivitas Permisivitas terlihat pada orang tua yang membiarkan anak berbuat sesuka hati
dengan sedikit pengendalian. 3. Memanjakan
Permisivitas yang berlebihan memanjakan membuat anak egois, menuntut dan sering tiranik.
4. Penolakan Penolakan dapat dinyatakan dengan mengabaikan kesejahteraan anak atau
dengan menuntut terlalu banyak dari anak dan sikap bermusuhan yang terbuka. 5. Penerimaan
Penerimaan orang tua ditandai oleh perhatian besar dan kasih sayang pada anak, orang tua yang menerima, memperhatikan perkembangan kemampuan
anak dan memperhitungkan minat anak.
6. Dominasi Anak yang didominasi oleh salah satu atau kedua orang tua bersifat jujur,
sopan dan berhati-hati tetapi cenderung malu, patuh dan mudah dipengaruhi orang lain, mengalah dan sangat sensitif.
7. Tunduk pada anak Orang tua yang tunduk pada anaknya membiarkan anak mendominasi mereka
dan rumah mereka. 8. Favoritisme
Meskipun mereka berkata bahwa mereka mencintai semua anak dengan sama rata, kebanyakan orang tua mempunyai favorit. Hal ini membuat mereka lebih
menuruti dan mencintai anak favoritnya dari pada anak lain dalam keluarga. 9. Ambisi orang tua
Hampir semua orang tua mempunyai ambisi bagi anak mereka seringkali sangat tinggi sehingga tidak realistis. Ambisi ini sering dipengaruhi oleh
ambisi orang tua yang tidak tercapai dan hasrat orang tua supaya anak mereka naik di tangga status sosial.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis pola asuh
orang tua
yaitu Pola
Asuh authoritarianotoriter,
pola asuh
Authoritativedemokratis, pola asuh permisif yang dibagi menjadi dua jenis: permissive-indifferent parenting permisif tidak peduli, dan pola asuh permissive-
indulgent parenting permisif memanjakan.