Pengujian proporsi varians untuk masing-masing independent variable

Tabel 4.13 Proporsi Varians untuk Masing-masing Independent Variabel Model R Square Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig.F Change 1 .000 .000 .063 1 270 .803 2 .065 .065 18.740 1 269 .000 3 .071 .006 1.698 1 268 .194 4 .072 .001 .158 1 267 .691 5 .076 .004 1.283 1 266 .258 6 .122 .045 13.723 1 265 .000 7 .189 .067 21.934 1 264 .000 8 .242 .053 18.282 1 263 .000 9 .252 .252 90.830 1 270 .000 10 .253 .002 .581 1 269 .447 11 .264 .011 4.002 1 268 .046 12 .353 .089 36.537 1 267 .000 13 .407 .054 24.367 1 266 .000 14 .407 .000 .125 1 265 .724 15 .459 .051 25.028 1 264 .000 16 .481 .022 11.146 1 263 .001 17 .003 .003 .691 1 270 .407 18 .200 .197 66.359 1 269 .000 Total .922 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dimensi otoriter ayah memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.0 bagi bervariasinya prokrastinasi dengan F change = 0.063, P 0.05 dan df = 1,270; sehingga tidak signifikan. 2. Dimensi demokratis ayah memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 6.5 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 18.740, P0.05 dan df = 1,269; sehingga signifikan. 3. Dimensi permisif ayah memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.6 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 1.698, P0.05 dan df = 1,268; sehingga tidak signifikan. 4. Dimensi otoriter ibu memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.1 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 0.158, P0,05 dan df = 1,267; sehingga tidak signifikan. 5. Dimensi demokratis ibu memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.4 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 1.283, P0,05 dan df = 1,266; sehingga tidak signifikan. 6. Dimensi permisif ibu memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 4.5 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 13.723, P0,05 dan df = 1,265; sehingga signifikan. 7. Dimensi strategi latihan memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 6.7 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 21.934, P0,05 dan df = 1,264; sehingga signifikan. 8. Dimensi strategi elaborasi memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 5.3 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 18.282, P0,05 dan df = 1,263; sehingga signifikan. 9. Dimensi strategi pengorganisasian memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 25.2 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 90.830, P0,05 dan df = 1,270; sehingga signifikan. 10. Dimensi strategi berpikir kritis memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.2 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 0.581, P0,05 dan df = 1,269; sehingga tidak signifikan. 11. Dimensi strategi pengaturan diri metakognitif memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 1.1 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 4.002, P0,05 dan df = 1,268; sehingga signifikan. 12. Dimensi strategi pengaturan waktu dan lingkungan belajar memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 8.9 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 36.537, P0,05 dan df = 1,267; sehingga signifikan. 13. Dimensi strategi pengaturan usaha memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 5.4 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 24.367, P0,05 dan df = 1,266; sehingga signifikan. 14. Dimensi strategi belajar dengan teman memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 0.125, P0,05 dan df = 1,265; sehingga tidak signifikan. 15. Dimensi strategi pencarian bantuan memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 5.1 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 25.028, P0,05 dan df = 1,264; sehingga signifikan. 16. Dimensi usia memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 2.2 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 11.146, P0,05 dan df = 1,263; sehingga signifikan. 17. Dimensi jenis kelamin memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0.3 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 0.691, P 0,05 dan df = 1,270; sehingga tidak signifikan. 18. Dimensi kelas memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 19.7 bagi bervariasinya prokrastinasi, dengan F change = 66.359, P0,05 dan df = 1,269; sehingga signifikan.

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh orang tua otoriter ayah, demokratis ayah, permisif ayah, otoriter ibu, demokratis ibu, dan permisif ibu, self-regulated learning strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha, belajar dengan teman dan pencarian bantuan, usia, jenis kelamin, dan kelas terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. Berdasarkan proporsi varians seluruhnya, prokrastinasi dipengaruhi oleh independen variabel sebesar 55. 2. Pola asuh otoriter ayah berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 3. Pola asuh demokratis ayah berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 4. Pola asuh permisif ayah berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 5. Pola asuh otoriter ibu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 6. Pola asuh demokratis ibu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 7. Pola asuh permisif ibu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 8. Strategi latihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 9. Strategi elaborasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 10. Strategi pengorganisasian berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 11. Strategi berpikir kritis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 12. Strategi pengaturan diri metakognitif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 13. Strategi manajemen waktu dan lingkungan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 14. Strategi pengaturan usaha berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 15. Strategi belajar dengan teman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang. 16. Strategi pencarian bantuan berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi pada siswa MTs N 3 Pondok Pinang.