Hasil dan Analisis Penelitian Kesimpulan, Diskusi dan Saran .

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Prokrastinasi

2.1.1 Pengertian prokrastinasi

Solomon Rothblum 1984 mendefiniskan prokrastinasi sebagai suatu kecenderungan menunda untuk memulai maupun menyelesaikan tugas-tugas secara keseluruhan untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga tugas-tugas menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam mengikuti pertemuan kelas. Selanjutnya, Tuckman Sexton dalam Tuckman, 1990 mengemukakan prokrastinasi sebagai kecenderungan menunda atau menghindari suatu tugas serta kurang atau tidak adanya regulasi diri dalam melakukan suatu tugas. Selain itu, Boice 1996 menjelaskan bahwa prokrastinasi mempunyai dua karakteristik. Pertama, prokrastinasi dapat berarti menunda sebuah tugas yang penting dan sulit daripada tugas yang lebih mudah, lebih cepat diselesaikan, dan menimbulkan kecemasan. Kedua, prokrastinasi dapat berarti juga menunggu waktu yang tepat untuk bertindak agar hasil lebih maksimal dan resiko minimal dibandingkan apabila dilakukan atau diselesaikan seperti biasa, pada waktu yang telah ditetapkan. Burka Yuen 2008 mengemukakan bahwa akar dari prokrastinasi meliputi perasaan dalam diri, ketakutan, harapan, memori, mimpi, keraguan dan tekanan. Tetapi banyak prokrastinator tidak menyadari ketika mereka melakukan prokrastinasi, hal tersebut dikarenakan mereka melakukan prokrastinasi untuk menghindari perasaan yang tidak menyenangkan. Lebih lanjut lagi Burka dan Yuen 2008 menjelaskan bahwa para prokrastinator, tanpa disadari akan selalu mengulang penundaan yang dilakukan, dan pada akhirnya terjebak dalam “the cycle of procrastination” atau lingkaran prokrastinasi. Pada akhirnya, penundaan atau penghindaran tugas yang kemudian disebut prokrastinasi tidak selalu diartikan sama dalam perspektif budaya dan bahasa manusia. Misalnya, pada bangsa Mesir kuno mengartikan prokrastinasi menjadi dua arti, yaitu menunjukan suatu kebiasaan yang berguna untuk menghindari kerja yang penting dan usaha yang impulsif, juga menunjukan suatu arti kebiasaan yang berbahaya akibat kemalasan dalam menyelesaikan suatu tugas penting untuk penghidupan, seperti mengerjakan ladang ketika waktu menanam sudah tiba. Jadi pada abad lalu prokrastinasi bermakna positif bila penundaan sebagai upaya konstruktif untuk menghindari keputusan impulsif dan tanpa pemikiran yang matang, dan bermakna negatif bila dilakukan karena malas atau tanpa tujuan yang pasti Ferrari dkk, dalam Ghufron Risnawita, 2010. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa prokrastinasi adalah kecenderungan menunda atau menghindari suatu tugas serta kurang atau tidak adanya regulasi diri dalam melakukan suatu tugas.