15
dokumentasi-dokumentasi, rekaman, bukti-bukti fisik dan lainnya. Menurut Mulyana 2001:201, studi kasus peneliti berupaya secara seksama dan dengan berbagai cara
mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, peneliti
bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang
diteliti. Karena itu, studi kasus mempunyai cirri-ciri:
a. Partikularistik. Artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau
fenomena tertentu. b.
Deskriptif. Hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti. c.
Heuristik. Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi
kasus. d.
Induktif. Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori.
21
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mencari dampak masyarakat Kampung
Sawah Gang H. Hasan, Blok Gandaria, Keluarhan Sawah, Ciputat. Penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang
21
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jilid 1,Jakarta: Prenada Media Group, 2006, h.65-66.
16
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.
22
Secara umum pendekatan kualitatif mempunyai karakteristik sebagai berikut:
23
a. Intensif, partisipasi peneliti dalam waktu lama pada setting lapangan, peneliti
adalah instrument pokok penelitian. b.
Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti Dokumenter.
c. Analisis data lapangan.
d. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes dan komentar-komentar.
e. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian
dari proses penelitiannya. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial.
f. Subjektif berada hanya dalam referensi peneliti. Peneliti sebagai saran penggalian
interpretasi data. g.
Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. h.
Peneliti memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu- individunya.
i. Lebih pada kedalaman daripada keluasan.
j. Prosedur penelitian empiris-rasional dan tidak berstruktur.
k. Hubungan antara teori, konsep data: data memunculkan atau membentuk teori
baru.
22
Mel ly G. Tan, “Masalah Perencanaan Penelitian”, Metode-Metode Penelitian Masyarakat,
Koentjaraningrat, Jakarta : PT. Gramedia, 1997, h. 42.
23
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 57.
17
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui fenomena tentang aspek, kejiwaan, tanggapan, opini, perasaan, keinginan
dan kemauan seseorang karena penelitian ini mengangkat suatu dampak yang timbul di masyarakat akibat peristiwa terorisme pada pergantian malam tahun baru 2014 di
Kampung Sawah Gang H. Hasan, Blok Gandaria, Kelurahan Sawah, Ciputat.
2. Unit Analisis
Unit analisis bisa disebut dengan informan atau responden. Di dalam penelitian ini prosedur yang digunakan adalah prosedur purposif dalam menentukan
informan, prosedur purposif adalah suatu strategi menentukan informan yang paling umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang
menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah peneletian tertentu.
24
Penelitian ini memfokuskan pada masyarakat Kampung Sawah yang tinggal dekat dengan lokasi penggerebekan teroris pada malam tahun baru 2014.
Karakteristik informan dalam penelitian ini adalah: a.
Warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi penggerebekan teroris pada malam tahun baru 2014, yaitu warga yang tinggal di Gang H. Hasan, Blok Gandaria RT
04 RW 07 Gang Gandaria, Kelurahan Sawah, Ciputat. b.
Warga remaja yang berusia mulai dari 13 sampai 17 tahun.
25
c. Warga dewasa yang berusia mulai dari 18 sampai 60 tahun.
d. Warga lansia yang berusia diatas 60 tahun.
26
24
Ibid, h. 107.
25
Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan terjemahan Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 206.