Jenis dan Pendekatan Penelitian

19 Data Primer Peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan guna mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan cara:

a. Observasi non-partisipan

Observasi adalah salah satu metode utama dalam penelitian kualitatif. Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena dampak terorisme perilaku, kejadian- kejadian, keadaan, benda dan simbol-simbol terntentu selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena tersebut guna menemukan data dan analisis. 28 Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan dimana peneliti tidak menjadi suatu bagian dari masyarakat yang tinggal di wilayah Kampung Sawah yang diteliti. Bentuk ini juga memiliki kelemahan yaitu bila observee mengetahui bahwa mereka sedang diobservasi, maka perilakunya biasanya dibuat-buat atau tidak wajar. Akibatnya obsever tidak mendapatkan data yang asli. Observasi ini dilakukan di daerah Ciputat dengan objek observasi adalah masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi penggerebekan teroris pada malam tahun baru 2014 di Kampung Sawah, Ciputat Tangerang Selatan. 28 Imam Suprayogo, Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 167. 20

b. WawancaraMendalam Depth Interviews

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknis wawancara mendalam Depth Interviews. Wawancara mendalam adalah metode penelitian dimana peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus lebih dari satu kali untuk menggali informasi dari responden. Oleh karena itu, responden disebut juga informan. Sebab wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga “intensive-interviews”. Biasanya metode ini menggunakan sampel yang terbatas, jika peneliti merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari sampel responden yang lain. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalamannya. 29 Metode wawancara yang digunakan adalah metode wawancara semi-structure yaitu sebuah metode dimana pewawancara biasanya memiliki daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan.Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tetapi terarah dengan tetap disiapkan terlebih dahulu. 30 Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui spontanitas dan umpan balik tanpa adanya konstruksi dari interviewee. Sehingga data yang didapat akan lebih objektif dan sesuai dengan kenyataannya. Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk menggali informasi dan mendapatkan alasan detail yang mencakup opini, dampak, sebab-akibat dari 29 Rahmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jilid 1, h. 63-64. 30 Rahmat Kriyanto, h. 99. 21 penyergapan teroris pada malam tahun baru 2014 di Gang H. Hasan, Blok Gandaria, Kelurahan Sawah, Ciputat. Table 1.1 Tabel Informan No . Nama ProfesiPosisi Alasan Pemilihan Informan Keterangan 1. Zainab Ibu rumah tangga Informan sebagai pemilik kontrakan. Dengan memilih beliau sebagai informan akan diperoleh data terkait dengan kehadiran teroris Dayat cs. Perempuan Usia 64 tahun 2. Yuni Terapis Pijat Informan Yuni adalah salah satu warga yang tinggal di rumah kontrakan bersama teroris Dayat cs. Selain itu, Yuni memiliki anak yang mengalami dampak akibat penggerebekan teroris di lingkungannya. Perumpuan Usia 39 tahun 3. S Ibu rumah tangga Informan S adalah salah satu ibu rumah tangga yang dipilih dari beberapa ibu rumah tangga lainnya. Dengan memilih S peneliti memperoleh data terkait dengan peristiwa terorisme di lingkungannya. Perempuan Usia - 4. A Pelajar Peneliti ingin mengetahui apakah A salah satu pelajar mengalami dampak akibat penggerebekan teroris pada malam tahun baru. Laki-laki Usia 16 tahun 5. Bachtia r Ketua RT Dalam hal ini peneliti ingin mencari informasi terkait dampak yang ditimbulkan dari peristiwa terorisme di Kampung Sawah melalui aparat keamanan yaitu ketua RT. Laki-laki Usia 46 tahun 6. H. Murdi Tokoh Masyarakat Melalui tokoh masyarakat, peneliti ingin mengetahui peran Laki-laki Usia 72