49
lainnya adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa perbuatan atau keputusan.
63
D. Teori Psikodinamik
Teori Psikodinamik berasal dari teori yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya. Disebut psikodinamik karena teori ini memiliki asumsi
bahwa tingkah laku berasal dari gerakan dan interaksi yang terjadi dalam pikiran manusia. Menurut Payne Malcolm teori ini menekankan bahwa pikiran
mempengaruhi perilaku seseorang. Sementara pikiran dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosialnya. Beberapa konsep dalam teori ini
adalah: 1.
Ketakutan dan ambivalensi anxiety and ambivalence yang dibentuk dari resolusi terhadap permasalahan yang kurang tepat pada masa awal kehidupan
seseorang, yang kemudian secara kuat mempengaruhi perasaan agresi, marah dan cinta.
2. Menyelesaikan coping yaitu kemampuan untuk menyelasaikan masalah
tanpa rasa takut. 3.
Menggugat dan resisten defences and resistance, yaitu hambatan psikologis untuk menghadapi permasalahan hidup yang disebabkan oleh miskinnya
resolusi terhadap masa lalu. 4.
Transferensi dan
kounter transreferensi
transference and
countertransference, yaitu penafsiran pekerja sosial terhadap pengalaman
63
Gunadi YS, Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia, 1998, h. 85.
50
masa lalu terhadap perilaku saat ini yang terekfleksikan dalam perilaku klien dalam hubungannya dengan pekerja sosial.
5. Hubungan relationship dengan orang untuk mencapai model pemikiran yang
efektif dan kontrol diri sebagai kendaraan untuk mempengaruhi dan mengeksplorasi permasalahan psikologis.
64
E. Teori Kecemasan terhadap Terorisme
1. Definis Kecemasan
Beberapa definisi Kecemasan menurut para ahli yang peneliti kutip dari skripsi Ahmad Muhidin dalam buku Woodruff dan Edekmann akan dipaparkan dalam
sub bab ini, antara lain:
Apprehension, tension, or uneasiness which stems from the anticipation of danger, the source of which is largely unknown or unrecognized American
Psychiatric Association, 1975 dalam Woodruff.
An unpleasurable state of tension which indicates the presence of some danger to the organism Weiss English, 1957 dalam Edelmann, 1992 : 2.
Mengacu pada beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Kecemasan adalah berbagai kombinasi dari perwujudan reaksi individu terhadap sesuatu hal yang
mengancam yang tidak diakibatkan oleh bahaya nyata dan terjadi secara mendadak atau berlangsung lama yang selanjutnya menimbulkan gejala yang bersifat fisik dan
psikis.
64
Siti Napsiyah Ariefuzzaman, Belajar Teori Pekerja Sosial, Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 31-32.
51
Menurut Blackburn dan Davidson kecemasan juga menunjukan suatu ciri umum mekanisme pertahanan diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup
atau individu dalam menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam ini memberikan isyarat kepada
makhluk hidup atau individu agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya ancaman.
Kecemasan yang terjadi pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Namun bila kecemasan ini
berlebihan dan tidak sebanding dengan situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis mengarah pada gangguan kecemasan. Sedangkan,
menurut Wolman dan Stricker juga dijelaskan bahwa kecemasan merupakan keadaan tegang dan antisipasi terhadap terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan.
Kecemasan membuat individu tidak bahagia, khawatir dan pesimis secara terus menerus, terhadap bahaya yang ada maupun yang tidak ada. Sejalan dengan pendapat
lainnya, menurutNevid, Rathus dan Greene menjelaskan kecemasan sebagai suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang
buruk akan segera terjadi.
65
Dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan keadaan dimana munculnya perasaan tidak nyaman pada diri individu yang menimbulkan ketegangan dimana
membuat individu tidak bahagia, khawatir dan pesimis secara terus menerus, dan
65
Ahmad Muhidin, Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Pada Penderita Kanker Payudara Dalam Menjalani Pengobatan, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Depok, 2004, h.31.