Teori Kognisi Sosial Dampak Penyergapan Teroris oleh Densus 88 bagi Masyarakat Gg. H. Hasan Blok Gandaria Kelurahan Sawah Ciputat

58 topik yang akan dibicarakan. Dalam kaitan dengan hal ini, seorang community worker tidak jarang harus menghubungi rekan dari profesi lain yang menguasai materi tersebut. Aspek lain yang terkait dengan peran ini adalah keharusan bagi seorang community worker untuk selalu belajar, karena begitu seorang community workermerasa sudah tidak perlu belajar kembali mengenai topik yang akan dibicarakan, maka ia mungkin akan terjebak untuk menyampaikan pandangan yang kurang up to date dan kurang menjawab tantangan ataupun masalah yang muncul pada waktu itu. 73 d. Tenaga Ahli Expert Dalam kaitan dengan peranan sebagai tenaga ahli Expert, community worker diharapkan untuk dapat memberikan masukan, saran dan dukungan informasi dalam berbagai area. Seorang expert harus sadar bahwa usulan dan saran yang ia berikan bukanlah mutlak harus dijalankan klien mereka masyarakat ataupun organisasi, tetapi usulan dan saran tersebut lebih merupakan masukan gagasan sebagai bahan pertimbangan masyarakat ataupun organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Pada umumnya klien dari tenaga ahli adalah organisasi pelayanan masyarakat human service organizations atau non pemerintah non- government organization. Oleh karena itu, peran ini terkait dengan peran 73 Ibid, h. 91 59 perencana sosial yang pada intinya terkait dengan model intervensi pendekatan pengembangan layanan masyarakat community services approach. 74 e. Perencana Sosial Social Planner Seorang perencana sosial mengumpulkan data mengenai masalah sosial yang terdapat dalam komunitas, menganalisisnya, dan menyajikan alternatif tindakan yang rasional untuk menangani masalah tersebut. Setelah itu perencana sosial mengembangkan program, encoba mencari alternatif sumber pendanaan, dan mengembangkan konsensus dalam kelompok yang mempunyai berbagai minat ataupun kepentingan. Menurut Zastrow, peran expert lebih memfokuskan pada pemformulasian usulan dan saran advice yang terkait dengan isu dan permasalahan yang ada. Sedangkan perencanaan sosial lebih memfokuskan pada tugas-tugas yang terkait dengan pengembangan dan pelaksanaan program. 75 f. Advokat Advocate bisa di masukan ke Peran sebagai advocate dalam community worker dicangkok dari profesi hukum. Peran advocate pada satu sisi berpijak pada tradisi pebaharuan sosial, dan pada sisi lainnya berpijak pada tradisi pelayanan sosial. Peran ini merupakan peran yang aktif dan terarah directive, di mana community worker menjalankan fungsi advokasi atau pembelaan yang mewakili kelompok masyarakat yang 74 Ibid, h. 92 75 Ibid, h. 93 60 membutuhkan suatu bantuan ataupun layanan, tetapi institusi yang seharusnya memberikan bantuan ataupun layanan tersebut tidak memperdulikan bersifat negatif ataupun menolak tuntutan warga. Dalam menjalankan fungsi advokasi, seorang community worker tidak jarang harus melakukan persuasi terhadap kelompok professional ataupun kelompok elite tertentu, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam kaitan dengan upaya pengebangan suatu komunitas. 76 g. Aktivis Activist Sebagai activist seorang community worker mencoba melakukan perubahan institusional yang lebih mendasar, dan seringkali tujuannya adalah pengalihan sumber daya ataupun kekuasaan power pada kelompok yang mendapatkan keuntungan disadvantage group. Seorang activist biasanya memperhatikan isu-isu tertentu, seperti ketidaksesuaian dengan hukum yang berlaku injustice, kesenjangan inequity, dan perampasan hak. Seorang activist biasanya mencoba menstimulasi memberikan dorongan terhadap kelompok-kelompok yang kurang diuntungkan tersebut disadvantage group untuk mengorganisir diri dan melakukan tindakan melawan struktur kekuasaan yang ada yang menjadi penekan mereka. Taktik yang bisa mereka lakukan adalah melalui konflik, konfrontasi misalnya melakukan demonstrasi dan negosisasi. Serupa dengan peran sebagai 76 Ibid, h. 93-94 61 advokat, seorang activist juga menjalankan peran partisipan. Hal ini dilakukan karena mereka klien mereka sebagai korban dari struktur yang berkuasa ataupun sistem yang berjalan saat ini. upaya aktivis lingkungan dari kelompok greenpeace guna menghalangi kapan pengangkut plutonium, ataupun pembantaian ikan paus merupakan salah satu bentuk konvensional yang biasa dilakukan oleh para aktivis. 77 77 Ibid, h. 94-95 62 BAB III PROFIL MASYARAKAT KELURAHAN SAWAH

A. Profil Kampung Sawah

Pada pembahasan ini akan memaparkan profil Kelurahan Sawah. 78 Berikut adalah tabel 3.2 dan 3.3 yang meliputi letak geografis dan orbitasi serta penggunaan lahan dan luasnya.

1. Letak Geografis

Dibawah ini menjelaskan letak geografis berdasarkan data wilayah dan orbitasi kelurahan sawah yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3.2 DATA WILAYAH LUAS WILAYAH 261 HaKm2 BATAS WILAYAH UTARA : SAWAH BARU PONDOK JAYA SELATAN : SERUA INDAH KEDAUNG BARAT : SAWAH BARU TIMUR : PD. RANJI CEMPAKA PUTIH Sumber: Kelurahan Sawah 78 Profil Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat Tahun 2014. 63 Berdasarkan tabel 3.2 di atas di jelaskan bahwa data wilayah kelurahan sawah dengan luas wilayah 261 HaKm2. Sedangkan dengan batas wilayah utara yaitu mulai dari sawah baru hingga pondok jaya, batas selatan mulai dari serua indah sampai kedaung, batas barat yaitu sawah baru dan batas timur mulai dari pondok ranji sampai cempaka putih. Tabel 3.3 ORBITASI ORBITASI JARAK Km Ke Ibukota Kecamatan 5 Ke Ibukota KabupatenKota 7 Ke Ibukota Provinsi 60 Ke Ibukota NegaraJakarta 6 Sumber: Kelurahan Sawah Berdasarkan tabel 3.3 diatas dijelaskan bahwa orbitasi ke Ibukota Kecamatan berjarak 5 Km, ke Ibukota KabupatenKota berjarak 7 Km, ke Ibukota Provinsi berjarak 60 Km dan ke Ibukota NegaraJakarta berjarak 6 Km.

2. Sarana atau Prasarana

Berikut adalah penjelasan mengenai sarana atau prasana dari Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan yang meliputi sarana atau prasana kesehatan, peribadatan, pendidikan, olahraga, perdagangan, hiburan atau penginapan, perbankan dan koperasi, jalan berdasarkan kondisi fisik dan jembatan. 64

a. Sarana atau Prasarana Kesehatan

Tabel dibawah ini menjelaskan sarana dan prasarana kelurahan sawah. 79 Tabel 3.4 Sarana dan Prasana NO. SARANAPRASARANA JUMLAH 1. Rumah Sakit - 2. Puskesmas 1 3. Puskesmas Pembantu - 4. Klinik UmumGigiBersalin 1 5. Rumah Bersalin 2 6. Dokter Praktek 2 7. Bidan Praktek 5 8. PosyanduPosbindu 30 Sumber data: Kelurahan Sawah Berdasarkan tabel 3.4 diatas menjelaskan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sawa terdiri dari; rumah sakit, satu puskesmas, puskesmas pembantu, satu klinik umum, gigi, bersalin, dua rumah bersalin, 2 dokter praktek, 5 bidan praktek, dan 30 posyandu atau posbindu. 79 Profil Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat Tahun 2014. 65

b. Sarana Peribadatan

Tabel dibawah ini menjelaskan sarana peribadatan kelurahan sawah. Tabel 3.5 Sarana Peribadatan NO. JENIS SARANA JUMLAH KETERANGAN 1. Masjid 14 2. Musolah 33 3. Gereja - 4. Pura - 5. Wihara - 6. Klenteng - 7. Lainnya Gurdhu 1 Balai Pertemuan Sumber data: Kelurahan Sawah Berdasarkan tabel 3.5 diatas menjelaskan bahwa sarana peribatan yang tersedia di Kelurahan Sawah yaitu; 14 masjid, 33 musolah, gereja, pura, wihara, klenteng dan 1 balai pertemuan.

c. Sarana Pendidikan

Tabel dibawah ini menjelaskan sarana pendidikan kelurahan sawah. Tabel 3.6 Sarana Perndidikan NO. JENIS SARANA JUMLAH 1. Kelompok Bermain 5 2. Taman Kanak-kanakTK 12 3. Sekolah Dasar Sederajat 9 4. SLTP Sederajat 4 5. SLTA Sederajat - 66 6. Perguruan Tinggi - 7. Pondok Pesantren 3 Sumber data: Kelurahan Sawah Berdasarkan tabel 3.6 diatas, menjelaskan bahwa sarana pendidikan di Kelurahan Sawah yaitu; 5 kelompok bermain, 12 taman kanak-kanak, 9 sekolah dasar, 4 SLTP, SLTA, perguruan tinggi dan 3 pondok pesantren.

d. Sarana Perdagangan

Tabel dibawah ini menjelaskan sarana perdagangan di kelurahan sawah. Tabel 3.7 Sarana Perdagangan NO. JENIS SARANA JUMLAH 1. Pertokoan Ruko 138 2. Pasar Swalayan Toserba 10 3. Restoran Rumah Makan 1 4. Pasar Tradisional - 5. Warung 349 Sumber data: Kelurahan Sawah Berdasarkan tabel 3.7 diatas, menjelaskan bawa sarana perdagangan di Keluraan Sawah terdiri dari; 138 pertokoan atau ruko, 10 pasar swalayan, 1 restoran, pasar tradisional, dan 349 warung.