53
d. Perilaku : yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti gelisah, gugup,
kewaspadaan yang berlebihan. e.
Gejala biologis : reaksi-reaksi biologis yang muncul tidak terkendali, seperti gerakan otomatis meningkat, berkeringat, gemetar, berdebar-debar, mual,
mulut kering, gangguan pencemaran, sakit kepala atau gejala penyakit lainnya.
66
3. Pandangan Teori Tentang Kecemasan
Teori Psiko Analisa
Menurut Freud kecemasan adalah reaksi individu terhadap ancaman-ancaman rasa takut dan pengrusakan dari luar yang tak siap ditanggulanginya, sehingga ego
kewalahan menghadapi stimulasi berlebihan yang tidak dapat dikendalikannya. Apabila ego tidak dapat menanggulangi kecemasan secara rasional akan timbul
mekanisme pertahanan diri.
Freud dalam buku Primusanto, membagi kecemasan menjadi tiga yaitu kecemasan realitas sebagai rasa takut akan bahaya-bahaya nyata dari dunia luar, serta
dua kecemasan lain berasal dari kecemasan ini yaitu kecemasan neurotis berupa rasa takut terhadap hukuman bila insting dipuaskan, dan kecemasan moral berupa rasa
takut terhadap suara hati. Bagi Freud, kecemasan adalah “suatu yang dirasakan”,
66
Ibid, h. 41.
54
suatu bentuk atau kondisi emosi spesifik yang tidak menyenangkan dari organisme manusia yang menyangkut komponen pengalaman, fisiologis dan tingkah laku.
67
F. Teori Kognisi Sosial
Menurut Augoustinos, Walker dan Donaghue dalam buku Johnson kognisi sosial adalah bagaimana orang-orang memilih, menafsirkan, mengingat dan
menggunakan informasi sosial. Higgins dan Molden berpendapat bahwa tiap-tiap orang dapat memiliki kombinasi pengaharapan, ingatan dan sikap yang unik
berdasarkan sejarah sosial mereka. Meski demikian, beberapa prinsip umum tertentu berlaku pada cara orang-orang mengolah informasi dalam situasi sosial, cara kita
memersepsikan orang lain dan memahami perilaku mereka, serta cara kita bersikap terkait dengan perilaku kita dengan orang lain.
68
Menurut Wyer dan Srull setiap individu memiliki kerangka mental untuk menangkap informasi sosial atau pengalaman-pengalaman yang pernah terjadi.
Kerangka mental dapat dipahami dengan skema schema, yaitu struktur mental yang membantu kita mengorganisasikan informasi sosial, dan menuntun untuk
memprosesnya. Skema akan sangat berpengaruh pada beberapa aspek kognisi sosial sehingga akan mempengaruhi perilaku sosial kita. Hasil penelitian menujukan bahwa
skema menimbulkan efek yang kuat pada tiga proses dasar, yaitu; perhatian atau atensi attention berkaitan dengan informasi yang kita perhatikan, pengkodean
encoding adalah proses dimana informasi yang kita perhatikan disimpan dalam
67
Ahmad Muhidin, Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Pada Penderita Kanker Payudara Dalam Menjalani Pengobatan, h. 50.
68
Laura A. King, Psikologi Umum, Jakarta : Salemba Humanika, 2010, h. 176.