Manajemen Persediaan Logistik Rumah Sakit
2. Jenis Persediaan
Menurut Heizer dan Render 2010, untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, perusahaan harus memelihara empat jenis
persediaan: a.
Persediaan bahan mentah raw material invetory telah dibeli tapi belum diproses. Persediaan ini digunakan untuk melakukan
decouple pemasok dari proses produksi. b.
Persediaan baran setengah jadi work in process adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati beberapa
proses perubahan, tetapi belum selesai. c.
Persediaan pasokan
pemeliharaanperbaikanoperasi Maintenance, Repair, Operating - MRO unutk menjaga agar
mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif. MRO adalah karena kebutuhan serta waktu untuk pemeliharaan dan perbaikan
dari beberapa perlengkapan tidak diketahui. d.
Persediaan barang jadi adalah produk yang telah selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dapat dimasukkan ke
persediaan karena permintaan pelanggan masih di masa mendatang tidak diketahui.
Sedangkan menurut Johns dan Harding 2001, jenis pokok sediaan dalam operasi adalah:
a. Barang jadi
1 Memberikan pelayanan yang cepat bagi pelanggan
2 Mengurangi gejolak fluktuasi keluaran
3 Membantu mengatasi permintaan musiman
4 Memberikan pengaman terhadap kemungkinan kerusakan dan
pemogokan. b.
Barang dalam proses 1
Memisahkan tahapan produksi 2
Memberikan fleksibilitas dalam penjadwalan 3
Memberikan pemingkatan utilisasi mesin c.
Bahan mentah 1
Memisahkan perusahaan dari para pemasoknya 2
Memungkinkan perusahaan untuk meraih manfaat dari potongan harga karena jumlah pesanan
3 Memberikan perlindungan terhadap inflasi
4 Menyiapkan sediaan strategis bagi barang yang vital
3. Biaya-Biaya persediaan
Menurut Rangkuti 1996, terdapat beberapa variabel biaya yang harus menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan penentuan
besarnya jumlah persediaan. Biaya-biaya tersebut meliputi: a.
Biaya penyimpanan Holding costs atau Carrying costs
Merupakan biaya yang bersifat variabel terhadap kuantitas persediaan. Artinya, biaya penyimpanan per periode akan semakin
besar apabila kuantitas barang yang dipesan semakin banyak atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk
sebagai biaya penyimpanan adalah: Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendingin ruangan, dan
sebagainya, Biaya modal, Biaya keusangan, Biaya penghitungan fisik, Biaya asuransi persediaan, Biaya pajak persediaan, Biaya
pencurian, pengrusakan atau perampokan, Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar antara 12 sampai 40 persen dari biaya atau harga barang. Heizer dan Render
2005 mengungkapkan bahwa biaya penyimpanan persediaan tahunan adalah 26 dari nilai persediaan per unit per tahun.
b. Biaya pemesanan atau pembelian Ordering costs atau
Procurement costs Berbeda dengan biaya penyimpanan, biaya pemesanan tidak
naik konstan apabila kuantitas pesanan bertambah besar. Namun, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan,
jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total pun akan turun. Hal ini berarti, biaya pemesanan total tahunan adalah
sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan.
Komponen biaya pemesanan meliputi: Biaya pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi, Upah, Biaya telepon, Pengeluaran surat
menyurat, Biaya
pengepakan dan
penimbangan, Biaya
pemeriksaan penerimaan, Biaya pengiriman, Biaya utang lancar, dan sebagainya.
c. Biaya penyiapan Set-up cost
Biaya ini terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, namun diproduksi sendiri oleh perusahaan. Biasanya perusahaan
manufacture akan menghadapi biaya ini yang meliputi Biaya mesin menganggur, Biaya penyiapan tenaga kerja langsung, Biaya
penjadwalan, Biaya ekspedisi, dan sebagainya. d.
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan Shortage costs Biaya ini timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan bahan. Biaya-biaya tersebut meliputi: Kehilangan penjualan, Kehilangan langganan, Biaya pemesanan khusus, Biaya
ekspedisi, Selisih harga, Terganggunya operasi, Tambahan pengeluaran manajerial, dan sebagainya.