Input masukan dari SDM dan Metode
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Haji Medan memiliki 31 karyawan yang terdiri 4 orang apoteker, 9
orang asisten apoteker dari tenaga medis dan non medis Lampiran 6. Berdasarkan Depkes RI 2005 tentang
jumlah dan jenis tenaga yang sebaiknya tersedia di gudang farmasi maka di gudang Farmasi Rumah Sakit
Umum Haji Medan telah memenuhi syarat. Dengan jumlah tenaga yang sudah cukup banyak
dan pembagian tugas dan shif yang sesuai dengan jam kerja dirasakan kebutuhan tenaga di unit farmasi sudah
cukup. Berikut
kutipan pernyataan
dari hasil
wawancara mendalam dari petugas struktural farmasi sebagai berikut :
“Untuk SDM di unit farmasi sampai saat ini untuk pengaturan
rawat jalan
dan rawat
inap cukup…”I1
“Cukup -cukup aja,,,,” I3
Rata-rata lama kerja dan pengalaman mereka sudah cukup lama dan berpengalaman lebih dari 5 tahun.
Seperti pernyataan dari informan sebagai-berikut: “Variatif…..Jadi ada yang masa kerjanya udah
hampir 10 tahun lebih ya,,, tapi ada juga yang baru- baru lulus jadi variatif ya..makanya kita benar
benar ngatur jadwalnya…”I1 “Pengalaman, ya kalau pengalaman sudah
berpengalaman semuanya, sejauh ini mereka bisa dan sanggup melakukan pekerjaan perbekalan
farmasi, ..
” I3
Petugas dibagian pengelolaan obat memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Pekerjaan
yang mereka geluti sesuai dengan latar belakang dan pendidikan mereka dimana hampir semua berasal dari
pendidikan farmasi. Latar belakang beberapa orang di bagian penunjang yang tidak sesuai tetapi tidak
menghambat jalannya kegiatan kefarmasian, karena mereka diawasi oleh karyawan lain yang sesuai dan
sudah senior. Seperti pernyataan dari informan penelitian sebagai berikut :
“Untuk SDM farmasi sendiri itu ada Asisten apoteker, apoteker yang pasti dan ada beberapa
pegawai penunjang dimana pegawai penunjang ini dengan latar belakang beraneka ragam ya dalam
artian ada yang bagroun IT,ada yang akuntansi,ada yang ekonomi, itu hanya sebagai penunjang tapi
mereka hanya sbagai penunjang, tapi mereka tetap mendapat pelatihan tentang barang barang yang
ada difarmasi
” I1 “Sesuai, sesuai dengan pengalaman dan pendidikan
mereka ” I3
Khusus bagian gudang farmasi terdapat 4 orang yang bertanggung jawab atas pemesanan
dan persediaan obat lampiran 5.
b Kesesuaian uraian tugas di bagian SDM
Petugas pengelolaan obat sudah melaksnakan tugas sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Hal ini
sesuai pernyataan dari informan sebagai berikut :
“Ya..Sudah ,sudah berjalan Semua sudah dibagi sesuai dengan apa namanya, jabatan masing-
masing lah ya…”I1 “Oh ya pasti, oh ya kalau kerja sesuai dengan
jobdesk mereka masing -masing, sebelumya masuk farmasikan mereka udah dikasih tau dulu tentang
jobdesk mereka apa, pekerjaan sesuai dengan jobdesk yang diberikan
”I3 Berdasarkan hasil wawancara di atas tentang uraian
tugas dan pelaksanaan tugas kerja maka setiap karyawan sudah mengerti dan memahami uraian tugas
mereka masing-masing serta bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.
2 Metode
Dalam Standar Operasional Prosedur SOP Unit Farmasi RSU Haji Medan, penentuan kebutuhan didasarkan
kepada data kebutuhan, data prediksi penyakit, jumlah persediaan barang di gudang, usulan masing-masing unit,
perhitungan pareto fast moving, moderate dan slow moving dan obat essensial.
Namun dalam menentukan fast moving, moderate dan slow moving belum pernah dilakukan perhitungan
berdasarkan data riil obat baik dari jumlah pemakaian maupun nilai investasi. Selama ini pengelompokan
persediaan hanya berdasarkan pengalaman saja. Obat yang sering diminta oleh apotek disebut fast moving dan obat
yang jarang diminta disebut slow moving. Hal ini sesuai dengan penyataan informan berikut:
“Kita ga ada membuat pengelompokan obat, kita ga menggunakan analisis ABC. Jadi kita ga ada
mengelompokkan fast moving dan slow moving. Pengelompokkannya berdasarkan pengalaman aja, obat
yang banyak dan sering keluar berarti fast moving kalau obat yang jarang dan sedikit dipakai masukin slow
mov
ing” I1 “Kita ga ngitung mana yang fast moving dan slow
moving, nah itu tadi berdasarkan pengalaman kita aja dan juga udah pada tahu kok obat yang paling banyak
dibutuhkan pasien dan yang sering kita pake, Jadi kita belum menggunakan metode untuk pengelompokkan
ob
at” I3