Efektivitas Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan melalui efektivitas pengendalian persediaan obat Methylprednisolon inj 125 mg2 ml menggunakan data terkait persediaan obat generik selama periode tahun 2014 di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: penerapan metode ABC, EOQ dan ROP belum terimplementasikan secara keseluruhan dikarenakan keterbatasan waktu dan faktor SDM tidak dibahas secara mendalam serta komponen biaya penyimpanan biaya gedung, biaya penanganan bahan, biaya pekerja dan biaya investasi tidak dihitung secara rinci karena data tidak tersedia sehingga perhitungan biaya penyimpanan menggunakan teori Heizer dan Render 2010, yaitu 26 dari harga barang.

B. Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125 mg2 ml

Sebelum Penerapan Metode ABC, EOQ dan ROP di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Haji Medan RSU Haji Medan didukung oleh instalasi farmasi khususnya gudang farmasi yang bertanggung jawab mengelola dan menyelenggarakan kegiatan yang mendukung ketersediaan obat dan alat kesehatan di RSU Haji Medan. Agar ketersediaan obat dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan jumlah yang tepat, disediakan pada waktu yang dibutuhkan dan dengan biaya yang 87 terendah-rendahnya maka unit gudang farmasi RSU Haji Medan berupaya melakukan pengendalian persediaan. Menurut Aditama 2000, pengendalian merupakan fungsi inti dalam manajemen logistik yang kegiatannya meliputi pengawasan dan pengamanan keseluruhan pengelolaan logistik. Dalam fungsi ini terdapat kegiatan pengendalian inventarisasi inventory control dan expediting yang merupakan unsur-unsur utamanya. Pengendalian persediaan inventory control merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan mengatur tingkat persediaan yang optimum agar dapat memenuhi kebutuhan bahan dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat serta dengan jumlah biaya yang rendah. Subagya 1994 menjelaskan bahwa fungsi pengendalian mengandung kegiatan: 1. Inventarisasi, menyangkut kegiatan-kegiatan dalam perolehan data logistik. 2. Pengawasan, menyangkut kegiatan-kegiatan untuk menetapkan ada tidaknya deviasi-deviasi penyelenggaraan dari rencana-rencana logistik. 3. Evaluasi, menyangkut kegiatan-kegiatan memonitor, menilai dan membentuk data-data logistik yang diperlukan hingga merupakan informasi bagi fungsi logistik lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Gudang Farmasi RSU Haji Medan, diketahui bahwa dalam melakukan pengendalian persediaan obat, dilakukan berbagai bentuk upaya sebagai berikut: 1. Stock Opname Menurut Aditama 2000, inventory control bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara persediaan dan permintaan. Sehingga, hasil stock opname harus seimbang dengan permintaan yang didasarkan atas satu kesatuan waktu tertentu, misalnya satu bulan, dua bulan atau kurang dari satu tahun. Stock opname di gudang farmasi RSU Haji Medan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali untuk mengecek dan mencocokan kondisi fisik barang dengan kartu stok, yang bertujuan untuk menilai dan mengetahui jumlah asetkekayaan rumah sakit saat akhir tahun. Hal yang sama juga dilakukan pada obat Methylprednisolon inj 125 mg 2 ml. Pada saat stock opname, dilakukan pengecekan seluruh persediaan yang ada di gudang dengan memeriksa fisik barang, menyeleksi atau mencatat expired date obat yang akan segera kadaluarsa, dan mencocokkan jumlah persediaan antara fisik dengan kartu stok, Obat yang mendekati kadaluarsa akan diinformasikan kepada dokter agar digunakan terlebih dahulu atau dikembalikan kepada distributor. Hal ini sudah sesuai menurut Dirjend Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI 2010, yaitu stock opname diperlukan untuk kebutuhan audit dan perencanaan yang wajib dilakukan. 2. Kartu Stock Pencatatan merupakan salah satu bentuk pengendalian yang dapat dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Subagya 1994 dimana salah satu kegiatan dalam fungsi pengendalian adalah inventarisasi yang menyangkut kegiatan-kegiatan dalam perolehan data logistik.

Dokumen yang terkait

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Obat Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan

6 110 72

Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Obat Pada Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity

3 47 82

Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode Eoq (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2 74 115

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus: PT. Pabrik Es Siantar)

12 94 51

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Beras dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Multi Produk pada CV Djawa Dwipa Jember

0 16 4

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

Cara Pengendalian Persediaan Obat Paten dengan Metode Analisis ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), Buffer Stock dan Reorder Point (ROP) di Unit Gudang Farmasi RS Zahirah Tahun 2014

12 81 134

Efektivitas Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125 mg/2 ml Melalui Metode Analisis ABC, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

0 25 183

Studi Pengendalian Persediaan Obat Generik melalui Metode Analisis ABC, Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Gudang Farmasi Rumah Sakit Islam Asshobirin Tahun 2013

2 33 207

Gambaran Pengelolaan Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sekayu Tahun 2015

6 47 183