Analisis ABC Metode Pengendalian Persediaan
adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh lebih
besar dan merupakan proporsi penjualan yang lebih kecil, tidak perlu dan tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A.
Kelompok B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan
penjualan eceran Seto, 2004. Pengelola secara periodik seharusnya memonitor kelompok C untuk
menentukan apakah obat tersebut semestinya disingkirkan dari persediaan. Menyingkirkan kelompok C yang lambat lakunya merupakan metode
praktis mengurangi jumlah obat dan investasi dalam persediaan, tapi memberikan pengaruh yang kecil pada penjualan dan biaya kehabisan
persediaan Seto, 2004. Menurut Heizer dan Render 2010 barang kelas A adalah barang
dengan volume dolar tahunan tinggi yaitu 70-80 penggunaan uang secara keseluruhan namun hanya merepresentasikan 15 dari
persediaan total. Barang kelas B barang dengan volume dolar tahunan yang sedang yaitu 15-25 penggunaan uang keseluruhan dan 30
penggunaan persediaan total. Barang dengan volume dolar tahunan yang kecil adalah kelas C yang hanya merepresentasikan 5 volume tahunan
namun mewakili 55 barang persediaan total.
Menurut Dirjend Binakefarmasian dan Alat Kesehatan 2010, prinsip utama adalah dengan menempatkan jenis-jenis perbekalan farmasi ke
dalam suatu urutan, dimulai dengan jenis yang memakan anggaranrupiah terbanyak.
Urutan langkah adalah sebagai berikut Dirjend Binakefarmasian dan Alat Kesehatan, 2010 :
a. Kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yang diperoleh dari salah
satu metode perencanaan, daftar harga perbekalan farmasi, dan biaya yang diperlukan untuk tiap nama dagang. Kelompokkan kedalam
jenisjeniskategori, dan jumlahkan biaya per jenis kategori perbekalan farmasi.
b. Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing prosentase jenis
perbekalan farmasi terhadap anggaran total. c.
Urutkan kembali jenis- jenis perbekalan farmasi diatas, mulai dengan jenis yang memakan prosentase biaya terbanyak.
d. Hitung prosentase kumulatif, dimulai dengan urutan 1 dan seterusnya.
e. Identifikasi jenis perbekalan farmasi apa yang menyerap ±70
anggaran total biasanya didominasi oleh beberapa jenis perbekalan farmasi saja.
1 Perbekalan Farmasi kategori A menyerap anggaran 70
2 Perbekalan Farmasi kategori B menyerap anggaran 20
3 Perbekalan Farmasi kategori C menyerap anggaran 10
Tabel 2.1 Klasifikasi Persediaan
Ahli Kelas A
Kelas B Kelas C
Item Nilai
Item Nilai
Item Nilai
Johns dan Harding 2001
15 75
25 15
60 10
Heizer dan Render 2010
15 70-
80 30
15- 25
55 5
Dirjend Binfar dan Alkes 2010
70 20
10
Berikut kebijakan-kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC Heizer dan Render, 2010:
a. Membeli sumber daya harus lebih tinggi pada barang-barang A
dibandingkan dengan barang-barang C. b.
Barang-barang A harus memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat, barang tersebut mungkin ditempatkan dibagian yang lebih
aman akurasi catatan persediaannya untuk barang A harus lebih sering di verivikasi.
c. Meramalkan barang A memerlukan perhatian yang lebih
dibandingkan barang lainnya.
Adapun perlakuan untuk masing-masing kelas bahan baku yang dipergunakan di dalam suatu perusahaan tersebut adalah sebagai berikut
Ahyari, 1987:
a. Kelas A
1 Kuantitas pembelian bahan serta titik pemesanan kembali harus
dilaksanakan dengan perhitungan yang cermat 2
Biaya penyelenggaraan persediaan di dalam perusahaan tersebut akan diawasi sangat ketat
3 Tingkat persediaan yang diselenggarakan untuk kelas ini disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan untuk pelaksanaan produksi 4
Umumnya, persediaan kelas A mendapat perhatian yang cukup, mengingat kerusakan atau kehilangan bahan jenis ini dalam jumlah
unit yang kecil akan mengakibatkan terjadinya kerugian perusahaan di dalam jumlah yang cukup besar.
b. Kelas B
1 Pencatatan yang baik serta pengawasan normal dari penyelenggaraan
persediaan ini akan dapat membuahkan persediaan bahan baku yang optimal di dalam perusahaan yang bersangkutan.
2 Pengendalian juga tetap diperlukan sehingga perusahaan tidak
menderita kerugian karena penyelenggaraan persediaan yang tidak sesuai situasi dan kondisi dari perusahaan yang bersangkutan.
c. Kelas C
1 Pada umumnya persediaan kelas C diselenggarakan dengan system
pengendalian sederhana di dalam perusahaan yang bersangkutan
2 Pengawasan tidak akan dilaksanakan seperti kelas B atau A,
melainkan akan diselenggarakan dengan cara yang relatif mudah dan sederhana.