BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
A. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka teori tersebut, obat merupakan salah satu barang logistikpersediaan di rumah sakit. Untuk dapat menyediakan obat dengan
jumlah dan waktu yang tepat serta dengan total biaya terendah dibutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien terhadap obat tersebut. Pengendalian
persediaan bertujuan untuk menyeimbangkan antara permintaan dan persediaan demi kelancaran proses pelayanan. Menurut Johns dan Harding
2001, pengendalian persediaan dapat dikatakan efektif apabila dapat menjawab pertanyaan apa saja obat yang akan dikendalikan dan memerlukan
pengawasan yang lebih ketat serta hati-hati, berapa banyak suatu item obat tersebut dipesan dan kapan harus dilakukan pemesanan.
Pengendalian persediaan obat menggunakan metode analisis ABC pemakaian dan analisis ABC investasi dengan pengolahan data pemakaian
jumlah obat generik tahun 2014 dan data harga obat RSU Haji Medan. Metode ABC digunakan untuk menentukan persediaan obat berdasarkan
kelompok A, B dan C, sehingga didapatkan obat dengan nilai investasi terbesar yaitu obat Methylprednisolon inj 125 mg 2 ml yang harus diawasi
secara ketat dan hati-hati.
47
Selanjutnya menggunakan metode Economic Order Quantity EOQ dan Reorder Point ROP untuk menjawab pertanyaan berapa banyak yang harus
dipesan dan waktu pemesanan kembali obat Methylprednisolon inj 125 mg 2 ml. Sehingga diketahuinya keefektifan metode ABC, Economic Order
Quantity EOQ dan Reorder Point ROP dalam pengendalian persediaan obat Methylprednisolon inj 125 mg 2 ml di RSU Haji Medan.
Bagan 3.1 Kerangka Berpikir
Sistem Pengendalian Persediaan Obat Methylprednisolon inj 125 mg2 ml Jumlah
Pemakaian Obat Generik
Data Harga Obat Generik
ABC Methylprednisolon
inj 125 mg 2 ml EOQ
ROP Efektivitas
Pengendalian Persediaan
SDM Metode
Input Proses
Output
Sitem Pengelompokkan Obat Proses
perhitungan jumlah optimum dan
waktu pemesanan
kembali