keluhan pasien untuk dilaporkan ke dokter, dengan demikian ikut berpartisipasi dalam pelaporan efek samping obat.
3. Pelayanan Obat Resep
Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab apoteker pengelola apotik. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat yang ditulis dalam
resep dengan obat lain. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang ditulis dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter
untuk pemilihan obat yang lebih terjangkau. 4.
Pengelolaan Obat Kompetensi penting yang harus dimiliki apoteker dalam bidang
pengelolaan obat meliputi kemampuan merancang, membuat, melakukan pengelolaan obat yang efektif dan efisien. Penjabaran dari
kompetensi tersebut adalah dengan melakukan seleksi, perencanaan, penganggaran, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengamanan
persediaan, perancangan dan melakukan dispensing serta evaluasi penggunaan obat dalam rangka pelayanan kepada pasien yang
terintegrasi dalam asuhan kefarmasian dan jaminan mutu.
C. Manajemen Logistik Rumah Sakit
1. Definisi Manajemen Logistik
Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan materialalat-alat. Logistik adalah bagian dari instansi yang tugasnya adalah menyediakan
bahanbarang yang dibutuhkan untuk kegiatan operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas, dan pada waktu yang tepat sesuai
kebutuhan dengan harga serendah mungkin Aditama, 2007. Menurut Bowersox 1995 manajemen logistik adalah proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari para suplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan
kepada para pelanggan. Menurut Wolper 1995 dalam Sabarguna 2009, Manajemen logistik adalah manajemen dan pengendalian barang-barang,
layanan, dan perlengkapan mulai dari akuisisi sampai pada disposisi dan ada elemen penting yaitu: strategi terpadu untuk menjamin bahwa barang,
jasa dan perlengkapan dibeli dengan biaya total yang terendah; strategi terkait untuk menjamin bahwa persediaan dan biaya disimpan dipantau dan
dikendalikan secara agresif.
2. Tujuan dan Ciri Manajemen Logistik
Tujuan manajemen logistik menurut Aditama 2000 adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah
yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat dipakai, ke lokasi dimana dibutuhkan, dan dengan total biaya yang terendah. Dalam
bukunya yang berjudul Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Aditama
2000 juga menjelaskan kegiatan logistik secara umum memiliki tiga tujuan, yaitu:
1. Tujuan Operasional
Adalah agar tersedianya barang, serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2. Tujuan Keuangan
Meliputi pengertian bahwa upaya tujuan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Tujuan Pengamanan
Bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan
yang tidak wajar lainnya, serta nilai persediaan sesungguhnya dapat tercermin di dalam sistem akuntansi.
Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan movement dan penyimpanan storage
yang strategis Bowersox, 1995. Logistik rumah sakit mempunyai ciri yang penting untuk dilihat dan diperhitungkan antara lain Sabarguna,
2005: a.
Spesifik, berarti terkait dengan pelanggan dan profesi tertentu, seperti obat, film rontgen, dan lain-lain.