2000 juga menjelaskan kegiatan logistik secara umum memiliki tiga tujuan, yaitu:
1. Tujuan Operasional
Adalah agar tersedianya barang, serta bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang memadai.
2. Tujuan Keuangan
Meliputi pengertian bahwa upaya tujuan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Tujuan Pengamanan
Bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian, dan penyusutan
yang tidak wajar lainnya, serta nilai persediaan sesungguhnya dapat tercermin di dalam sistem akuntansi.
Ciri-ciri utama logistik adalah integrasi berbagai dimensi dan tuntutan terhadap pemindahan movement dan penyimpanan storage
yang strategis Bowersox, 1995. Logistik rumah sakit mempunyai ciri yang penting untuk dilihat dan diperhitungkan antara lain Sabarguna,
2005: a.
Spesifik, berarti terkait dengan pelanggan dan profesi tertentu, seperti obat, film rontgen, dan lain-lain.
b. Harga yang variatif dari yang sangat murah sampai sangat
mahal, seperti lampu CT Scan, sampai kasa steril. c.
Jumlah item yang sangat banyak, maka sering dikelola secara departemental sesuai pelayanan dan profesi.
3. Fungsi Manajemen Logistik
Di dalam pengelolaan logistik, fungsi-fungsi manajemen logistik menurut Aditama 2007 dan Subagya 1994 adalah perencanaan,
penganggaran, pengadaan,
penyimpanan dan
pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian. Sedangkan menurut Seto
2004, fungsi-fungsi logistik terdiri dari perencanaan dan penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penerimaan dan penyimpananan,
penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi tersebut merupakan suatu siklus kegiatan manajemen logistik.
Berikut adalah siklus manajemen logistik yang dapat dijalankan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Siklus Manajemen Logistik
Seto, 2004
Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan manajemen logistic merpakan suatu proses yang terdiri dari:
a. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
Perencanaan merupakan dasar tindakan manajer untuk dapat menyelesaikan
tugas pekerjaanya.
Penentuan kebutuhan
merupakan perincian dari fungsi perencanaan menyangkut proses memilih jenis dan menetapkan dengan prediksi jumlah
kebutuhan persediaan barangobat perjenis di apotek ataupun di rumah sakit. Penentuan kebutuhan obat di rumah sakit harus
berpedoman kepada daftar obat essensial, formularium rumah
sakit, standar terapi dan jenis penyakit di rumah sakit, dengan mengutamakan obat-obat generik Seto, 2004.
Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan mencakup aktivitas menetapkan sasaran-sasaran, pedoman, dan dasar
ukuran penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan. Sedangkan, penentuan kebutuhan merupakan perincian detailering dari
fungsi perencanaan, bilamana diperlukan semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan
Aditama, 2000. Dalam membuat perencanaan pengadaan, terdapat tiga
metode yang dapat digunakan, yaitu:
1 Metode konsumsi, yaitu metode perencanaan yang
didasarkan atas analisis data konsumsi atau pemakaian perbekalan farmasi periode sebelumnya.
2 Metode epidemiologi, yaitu metode perencanaan yang
didasarkan pada data jumlah kunjungan, jumlah tindakan, Bed Occupation Rate BOR, Length of Stay LOS,
frekuensi penyakit dan standar terapi. 3
Kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi.