L Lead Time = waktu tunggu antara pemesanan hingga barang
diterima hari
Dimana d dan L adalah konstan
F. Kerangka Teori
Menurut John dan Harding 2001, pengendalian persediaan yang efektif harus dapat menjawab tiga pertanyaan dasar, yaitu obat apa yang akan
menjadi prioritas untuk dikendalikan, berapa banyak yang harus dipesan dan kapan seharusnya dilakukan pemesanan kembali.
Berbagai jenis barang yang ada dalam persediaan tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Sehingga, untuk mengetahui jenis-jenis
barang yang perlu mendapat prioritas dapat digunakan analisis ABC, karena analisis ini dapat mengklasifikasi seluruh jenis barang berdasarkan tingkat
kepentingannya. Analisis Always-Better Control ABC adalah salah satu cara pengendalian dengan mengurutkan dan mengelompokkan jenis barang. Hal
ini perlu dilakukan untuk memberikan prioritas perhatian pada barang-barang dengan nilai investasi tinggi dan jumlah pemakaian besar Rangkuty, 1996.
Menurut Heizer dan Render 2010 metode analisis ABC sangat berguna di dalam memfokuskan perhatian manajemen terhadap penentuan jenis barang
yang paling penting dan perlu diprioritaskan dalam persediaan, yaitu dengan mengelompokkan persediaan menjadi 3 kelompok besar yang disebut
kelompok A, B, dan C. Economic Order Quantity EOQ adalah sejumlah
persediaan barang yang dapat dipesan pada suatu periode untuk tujuan meminimalkan biaya dari persediaan barang tersebut.
Selain menentukan jumlah barang yang dipesan, waktu pemesanan kembali juga perlu diketahui. Menurut John dan Harding 2001, Reorder
Point adalah metode untuk memutuskan kapan mengajukan pemesanan kembali. Perhitungan ROP juga dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
jumlah buffer stock Heizer dan Reider, 2010.
Bagan 2.4 Kerangka Teori
Sumber : Rangkuty 1996, John dan Harding 2001, Heizer dan Reider 2010. Persediaan
Analisis ABC Analisis ABC Pemakaian
Analisis ABC Investasi
Kelompok A:
Methylprednisolon inj 125 mg2 ml
Kelompok B Kelompok C
Reorder Point Economic Order Quantity
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
A. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka teori tersebut, obat merupakan salah satu barang logistikpersediaan di rumah sakit. Untuk dapat menyediakan obat dengan
jumlah dan waktu yang tepat serta dengan total biaya terendah dibutuhkan pengelolaan yang efektif dan efisien terhadap obat tersebut. Pengendalian
persediaan bertujuan untuk menyeimbangkan antara permintaan dan persediaan demi kelancaran proses pelayanan. Menurut Johns dan Harding
2001, pengendalian persediaan dapat dikatakan efektif apabila dapat menjawab pertanyaan apa saja obat yang akan dikendalikan dan memerlukan
pengawasan yang lebih ketat serta hati-hati, berapa banyak suatu item obat tersebut dipesan dan kapan harus dilakukan pemesanan.
Pengendalian persediaan obat menggunakan metode analisis ABC pemakaian dan analisis ABC investasi dengan pengolahan data pemakaian
jumlah obat generik tahun 2014 dan data harga obat RSU Haji Medan. Metode ABC digunakan untuk menentukan persediaan obat berdasarkan
kelompok A, B dan C, sehingga didapatkan obat dengan nilai investasi terbesar yaitu obat Methylprednisolon inj 125 mg 2 ml yang harus diawasi
secara ketat dan hati-hati.
47