Fungsi Manajemen Logistik Manajemen Logistik Rumah Sakit
sakit, standar terapi dan jenis penyakit di rumah sakit, dengan mengutamakan obat-obat generik Seto, 2004.
Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan mencakup aktivitas menetapkan sasaran-sasaran, pedoman, dan dasar
ukuran penyelenggaraan pengelolaan perlengkapan. Sedangkan, penentuan kebutuhan merupakan perincian detailering dari
fungsi perencanaan, bilamana diperlukan semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan
Aditama, 2000. Dalam membuat perencanaan pengadaan, terdapat tiga
metode yang dapat digunakan, yaitu:
1 Metode konsumsi, yaitu metode perencanaan yang
didasarkan atas analisis data konsumsi atau pemakaian perbekalan farmasi periode sebelumnya.
2 Metode epidemiologi, yaitu metode perencanaan yang
didasarkan pada data jumlah kunjungan, jumlah tindakan, Bed Occupation Rate BOR, Length of Stay LOS,
frekuensi penyakit dan standar terapi. 3
Kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi.
b. Fungsi Penganggaran
Menurut Seto
2004 Fungsi
penganggaran adalah
menyangkut kegiatan-kegiatan
dan usaha-usaha
untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam satu skala
standar yaitu dengan skala mata uang dollar, rupiah, dan lain- lain. Begitu juga menurut Aditama 2007 menambahkan
dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku terhadapnya.
Beberapa hal
penting dalam
proses penganggaran
Awaloeddin, 2001: 1
Penyesuaian rencana pembelian dengan dana yang tersedia
2 Mengetahui adanya kendala-kendala dan keterbatasan
3 Menentukan umpan balik dari fungsi perencanaan dan
penentuan kebutuhan untuk penyesuaian dan penentuan rencana aternatif.
c. Fungsi Pengadaan
Fungsi pengadaan adalah usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan di
dalam fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan dengan
peramalan yang baik, maupun penganggaran. Dalam pengadaan dilakukan proses pelaksanaan rencana pengadaan tersebut.
Pelaksanaan dari fungsi pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian,
pembuatan, penukaran
ataupun penerimaan
sumbangan Seto, 2004. Menurut Kepmenkes No 1197MENKESX2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan disetujui melalui pembelian, produksi dan sumbanganhibah. Pembelian dapat dilakukan secara tender oleh
Panitia Pembelian Barang Farmasi dan secara langsung dari pabrikdistribusipedagang besar farmasirekanan.
d. Fungsi Penerimaan dan Penyimpanan
Menurut keputusan
Menteri Kesehatan
Nomor 1197MenkesSKX2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan
kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. Menurut Dirjend Binakefarmasian dan Alar
Kesehatan Kemenkes RI 2010, tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang diterima sesuai kontrak baik
spesifikasi mutu, jumlah maupun waktu. Semua persedian farmasi yang sudah diterima dan sudah dilakukan pemeriksaan
harus segera disimpan di dalam sebuah ruang penyimpanan yang baik dan sesuai dengan standar.
Menurut Subagya 1994, penyimpanan adalah merupakan kegiatan dan usaha melakukan penyelenggaraan dan pengaturan
obat serta persediaan di dalam ruang penyimpanan. Fungsi dari penyimpanan adalah menjamin kelangsungan penjadwalan dari
kegiatan-kegiatan yang terjadi sebelumnya dengan pemenuhan yang setepat-tepatnya. Faktor-faktor yang perlu mendapat
perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah: 1
Pemilihan lokasi 2
Barang Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan 3
Pengaturan ruang 4
Prosedursistem penyimpanan 5
Penggunaan alat bantu 6
Pengamanan dan keselamatan
Menurut Dirjend Bina kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI 2010, metode penyimpanan dapat dilakukan
berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk sediaan dan alfabetis dengan menerapkan prinsip FEFO dan FIFO dan disertai sistem
informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
e. Fungsi Penyaluran
Proses pemindahan dari satu tempat ke tempat lain atau suatu kegiatan
dan usaha
untuk melakukan
pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan pemindahan barang dari suatu
tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat penyimpanan ke tempat pemakainya. Pendisitribusian adalah kegiatan menyalurkan
barang sesuai permintaan, tepat waktu, tepat jumlah serta sesuai dengan spesifikasinya Subagya, 1994
Menurut Subagya 1994, hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendistribusian barang yaitu:
1 Ketepatan jenis dan spesifikasi logistik yang disampaikan
2 Ketepatan nilai logistik yang disampaikan
3 Ketepatan jumlah logistik yang disampaikan
4 Ketepatan waktu penyampaian
5 Ketepatan tempat penyampaian
6 Ketepatan kondisi logistik yang disampaikan
Menurut Seto 2004 khusus menyangkut fungsi penyaluran untuk farmasi Rumah Sakit, beberapa hal yang dijadikan
pegangan adalah dengan prinsip: 1
Distribusi obat harus aman, efektif dan efisien.
2 Harus menjamin: obat benar bagi penderita tertentu, dosis
yang tepat pada waktu yang ditentukan dan cara penggunaan yang benar.
f. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil
barang inventaris Aditama, 2007. Pemeliharaan dapat dilakukan untuk pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan
kerusakan atau break down.
g. Fungsi Penghapusan
Fungsi Penghapusan merupakan kegiatan dan usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban yang berlaku.
Dengan kata lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan assets karena kerusahakan yang tidak
dapat diperbaiki lagi, dinyatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-hal lain
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku Aditama, 2007.
Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain Subagya,
1994: pemanfaatan
langsung merehabilitasimerekondisi komponen-komponen yang masih
dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan baru, pemanfaatan kembali meningkatkan nilai
ekonomis dari barang yang dihapus menjadi barang lain, peindahan atau mutasi, hibah, penjualanpelelangan, dan
pemusnahan.
h. Fungsi PengendalianPengawasan
Fungsi pengendalian merupakan fungsi inti dari seluruh fungsi manajemen logistik. Dimana kegiatannya meliputi
pengawasan dan pengamanan keseluruhan pengelolaan logistik. Dalam fungsi ini terdapat kegiatan pengendalian inventarisasi
inventory control dan expediting yang merupakan unsur-unsur utamanya Aditama, 2000.
Menurut Subagya 1994 menjelaskan bahwa fungsi pengendalian mengandung kegiatan:
1 Inventarisasi, menyangkut kegiatan-kegiatan dalam
perolehan data logistik.
2 Pengawasan, menyangkut kegiatan-kegiatan untuk
menetapkan ada
tidaknya deviasi-deviasi
penyelenggaraan dari rencana-rencana logistik. 3
Evaluasi, menyangkut kegiatan-kegiatan memonitor, menilai dan membentuk data-data logistik yang
diperlukan hingga merupakan informasi bagi fungsi logistik lainnya.
Semua kegiatan dalam siklus logistik harus selalu dilakukan pengawasan mulai dari fungsi perencanaan, penganggaran,
pengadaan, penerimaan
dan penyimpanan,
penyaluran, pemeliharaan,
dan penghapusan.
Menurut Dirjend
Binakefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI 2010 tujuan pengendalian adalah agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan.