a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan
b. Agar pembentukan persediaan stabil
c. Menghindari pembelian kecil-kecilan
d. Pemesanan yang ekonomis
Menurut Render dan Stair 2000, sistem pengendalian persediaan berhubungan erat dengan perencanaan persediaan. Sistem perencanaan dan
pengendalian persediaan terdiri dari komponen-komponen dasar sebagai berikut.
Bagan 2.3 Sistem Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
render dan Stair, 2000
Tahap perencanaan planning memfokuskan kepada jenis persediaan yang akan diadakan serta cara memperoleh persediaan tersebut apakah
membuat atau membeli. Informasi ini kemudian digunakan untuk tahap selanjutnya, yaitu peramalan forecasting permintaan persediaan dan
Perencanaan Persediaan dan Cara Mempeoleh
Persediaan Peramalan terhadap
Permintaan Persediaan
Pengendalian Tingkat
Persediaan
Umpan Balik terhadap Perencanaan dan
Peramalan
pengendalian controlling tingkat persediaan. Hasil dari pengendalian tersebut kemudian menjadi umpan balik feedback terhadap perencanaan
dan peramalan berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan.
2. Metode Pengendalian Persediaan
a. Analisis ABC
Penentuan kebijaksanaan pengawasan persediaan yang ketat dan agak longgar terhadap jenis-jenis bahan yang ada dalam persediaan, maka dapat
digunakan metode analisis ABC. Metode ini menggambarkan Pareto Analisis, yang menekankan bahwa sebagian kecil dari jenis-jenis bahan
yang terdapat dalam persediaan mempunyai nilai penggunaan yang cukup besar yang mencakup lebih daripada 60 dari seluruh bahan yang terdapat
dalam persediaan Assauri, 2004. Metode ini adalah suatu analisa yang digunakan semata-mata untuk
mengurutkan jumlah pemakaian, kemudian mengelompokkan jenis barang dalam suatu upaya mengetahui jenis pergerakan obat yang meliputi
berbagai jenis, banyak jumlah serta pola kebutuhan yang berbeda-beda Assauri, 2004.
Cara yang dilakukan untuk mengendalikan persediaan dilakukan dengan klasifikasi ABC atau klasifikasi Pareto. Cara membagi sediaan ke
dalam tiga kelas didasarkan pada nilai penggunaan tahunan. Analisis ABC
menyoroti perbedaan antara efektivitas dan upaya. Penggunaan analisis ini memungkinkan teridentifikasinya barang yang benar-benar berpengaruh
pada kinerja sediaan, sehingga manajemen yang efektif dapat berkonsentrasi pada barang yang itemnya sedikit tersebut tanpa
mengabaikan yang lain Johns dan Harding, 2001. Menurut Seto 2004, sistem ABC, semua obat dalam persediaan
digolongkan menjadi salah satu dari kategori: a.
Kelompok A mewakili 20 obat dalam persediaan dan 70 total penjualan.
b. Kelompok B mewakili 30 obat dalam persediaan dan 20 total
penjualan. c.
Kelompok C mewakili 50 obat tapi hanya kira-kira 10 total penjualan.
Kelompok A merupakan obat yang cepat laku dan dalam beberapa kasus obat merupakan obat yang sangat mahal. Hanya ada sedikit
kelompok A dalam persediaan apotik. Tetapi karena kelompok tersebut sangat tinggi permintaannya, merupakan obat yang berputar dengan cepat
atau karena obat itu sangat mahal, kelompok A merupakan mayoritas penjualan apotik. Kelompok A seharusnya dimonitor dengan hati-hati,
angka pemesanan ulang dan EOQ-nya seharunya dihitung Seto, 2004. Kelompok B dan C merupakan agak lambat lakunya. Kelompok B
mempunyai penjualan rata-rata dan perputaran inventaris. Kelompok C
adalah obat yang paling lambat lakunya, obat produk yang paling kurang diminta. Karena kelompok B dan C merupakan jumlah yang jauh lebih
besar dan merupakan proporsi penjualan yang lebih kecil, tidak perlu dan tidak efisien untuk memonitor obat-obat tersebut seketat kelompok A.
Kelompok B dan C biasanya dapat cukup dikendalikan dengan menggunakan kartu stok gudang dan kartu stok di ruang peracikan dan
penjualan eceran Seto, 2004. Pengelola secara periodik seharusnya memonitor kelompok C untuk
menentukan apakah obat tersebut semestinya disingkirkan dari persediaan. Menyingkirkan kelompok C yang lambat lakunya merupakan metode
praktis mengurangi jumlah obat dan investasi dalam persediaan, tapi memberikan pengaruh yang kecil pada penjualan dan biaya kehabisan
persediaan Seto, 2004. Menurut Heizer dan Render 2010 barang kelas A adalah barang
dengan volume dolar tahunan tinggi yaitu 70-80 penggunaan uang secara keseluruhan namun hanya merepresentasikan 15 dari
persediaan total. Barang kelas B barang dengan volume dolar tahunan yang sedang yaitu 15-25 penggunaan uang keseluruhan dan 30
penggunaan persediaan total. Barang dengan volume dolar tahunan yang kecil adalah kelas C yang hanya merepresentasikan 5 volume tahunan
namun mewakili 55 barang persediaan total.