Hukum I Newton Hukum II Newton

keadaan keluarganya ataupun lingkungannya yang kurang mendukung dalam proses belajarnya.

4. Hukum Newton

a. Hukum I Newton

Orang Yunani kuno, telah menyusun suatu hipotesis bahwa terdapat dua macam gerak, yaitu gerak di bumi dan gerak di angkasa luar. Setiap gerakan di bumi pada akhirnya cenderung untuk diam, sedangkan gerakan di angkasa luar tidak pernah berhenti. Jadi, apakah yang menyebabkan benda berhenti? Tentu saja gaya gesek. Menurut Newton, jika tidak ada gaya gesekan maka benda akan terus bergerak selamanya sampai dihentikan dan benda yang diam akan diam selamanya sampai diberikan gerakan. Sebuah bola tidak akan tiba-tiba terbang ke arahmu jika tidak ada yang melemparnya. Jika tidak ada yang menghentikan gerakan suatu benda, benda akan terus bergerak. Kecenderungan inilah yang disebut inersia oleh Newton, dan bunyi dari hukum I Newton adalah sebagai berikut: “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam mempertahankan keadaan diamnya dan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kelajuan tetap mempertahankan keadaan geraknya.” Hukum I Newton juga dikenal sebagai hukum kelembaman. Contoh sifat kelembaman benda adalah: 1. Benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan geraknya. Contohnya, ketika kamu berada di dalam bus yang sedang berjalan, kamu akan merasa terdorong ke depan ketika bus direm dengan tiba- tiba. Oleh karena itu, pengendara mobil dianjurkan memakai sabuk pengaman. Hal ini bertujuan umtuk menghindari cedera akibat benturan jika mobil direm mendadak atau mobil mengalami kecelakaan. 2. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya. Contohnya, ketika kamu membonceng motor, sesaat motor akan berjalan seolah-olah kamu terdorong ke belakang. Hal ini karena kamu mempertahankan keadaan diam sehingga kamu terdorong ke belakang. Oleh karena itu, jangan lupa pegangan jika kamu membonceng motor.

b. Hukum II Newton

Percepatan adalah pertambahan kecepatan setiap satuan waktu. Percepatan dilambangkan a dan mempunyai satuan ms 2 . 2 tan s m s s m waktu kecepa a = = = 1. Hubungan antara Percepatan dengan Resultan Gaya a. Doronglah sebuah meja agak besar seorang diri dengan pelan, kemudian doronglah dengan kuat Meja akan bergerak semakin cepat. Misal didorong dengan kuat, meja memiliki percepatan 2 ms 2 dengan satu gaya. b. Sekarang berdua dengan temanmu, doronglah meja tersebut. Meja akan terdorong lebih cepat dibandingkan jika kamu mendorongnya seorang diri. Dapat dikatakan bahwa percepatan meja makin besar, misalnya jika didorong oleh satu orang a = 2 ms 2 , jika didorong oleh dua orang a = 4 ms 2 dengan dua gaya. c. Dapat disimpulkan bahwa makin besar gaya makin besar percepatan. Jadi, percepatan sebanding dengan gaya yang bekerja. 2. Hubungan antara Percepatan dengan Massa benda a. Doronglah sebuah meja sampai meja bergerak sehingga meja memiliki percepatan. Misalnya, percepatan a meja 2 ms 2 . b. Sekarang tambahkan 1 meja lagi ditumpuk di atas meja yang kamu dorong tadi Meja akan bergerak lebih lambat. Dalam hal ini, berarti kamu menambahkan besar massa tetapi gaya tetap karena dua meja ini kamu dorong sendiri. c. Dapat disimpulkan bahwa makin besar massa, makin kecil percepatan. Jadi, percepatan berbanding terbalik dengan massa benda. Apabila hubungan antara percepatan dengan resultan gaya dan hubungan antara percepatan dengan massa benda digabung, maka didapat teori yang dikenal dengan Hukum II Newton. Hukum II Newton menyatakan: “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara matematis dapat ditulis: m F a Σ = atau ma F = Σ Di mana: F = gaya N m = massa kg a = percepatan ms 2

c. Hukum III Newton

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (ctl) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa

0 14 195

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141