BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
1. Contextual Teaching and Learning CTL
a. Landasan Filosofis CTL
Landasan filosofis CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal,
tetapi harus merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami
dalam kehidupannya
3
. Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita
merupakan hasil konstruksi bentukan kita sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan realita. Pengetahuan bukanlah gambaran
dari dunia kenyataan yang ada, pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian
aktivitas seseorang. Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan
dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus dan setiap kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi
karena adanya suatu pemahaman yang baru. Alatsarana yang tersedia bagi seseorang untuk mengetahui sesuatu
adalah indranya. Seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungan dengan cara melihat, mendengar, menjamah, mencium dan merasakannya
dari sentuhan indrawi itu, seseorang mengkonstruksi gambaran dunianya. Menurut konstruktivisme, pengetahuan ada dalam diri seseorang yang
sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang guru ke kepala orang lain siswa. Siswa sendirilah yang
3
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis kompetensi dan Kontekstual, Jakarta:Bumi Aksara, 2007, cet.2, h.41
5
harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka atau konstruksi yang telah
mereka bangunmiliki sebelumnya. Pengetahuan merujuk pada pengalaman seseorang akan dunia,
tetapi bukan dunia itu sendiri. Tanpa pengalaman, seseorang tidak dapat membentuk pengetahuan. Pengalaman tidak hanya diartikan sebagai
pengalaman fisik, tetapi juga pengalaman kognitif dan mental. Pengetahuan dibentuk oleh struktur penerimaan konsep seseorang sewaktu
dia berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut konstruktivisme, pengetahuan bukanlah hal yang statis
tetapi suatu proses menjadi tahu. Konstruktivisme juga menyatakan bahwa semua pengetahuan yang kita peroleh adalah hasil konstruksi kita sendiri,
maka sangat kecil kemungkinan adanya transfer pengetahuan dari seseorang kepada yang lain. Setiap orang membangun pengetahuannya
sendiri, sehingga transfer pengetahuan adalah sangat mustahil terjadi. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer dari orang yang
mempunyai pengetahuan. Bahkan, bila seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan pengertiannya kepada siswa, pemindahan itu
harus diinterpretasikan, ditransformasikan dan dikonstruksikan oleh siswa melalui pengalamannya. Banyaknya siswa yang salah menangkap apa
yang diajarkan oleh gurunya menunjukkan bahwa pengetahuan itu tidak dapat begitu saja dipindahkan, melainkan harus dikonstruksikan atau
paling sedikit dikonstruksikan dan ditransformasikan sendiri oleh siswa.
b. Pengertian CTL