Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
10
contohnya adalah menyiapkan bahan materi yang disusun dengan pendekatan modular, mesin-mesin mengajar, dll.
10
Dalam dunia pendidikan terdapat banyak sekali model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam membantu proses
pembejaran agar menjadi lebih aktif, inovatif dan kreatif serta mencapai hasil pembelajaran yang memuaskan sehingga tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah, salah satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif.
Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tertentu disesuaikan dengan
materi, kemampuan siswa, karakteristik siswa dan sarana penunjang yang tersedia. Pembelajaran Kooperatif cooperative learning merupakan
model pembelajaran dalam kelompok- kelompok kecil, dengan anggota kelompok 3-5 orang, yang dalam menyelesaikan tugas kelompoknya
setiap anggota kelompok harus saling kerjasama dan saling membantu untuk memahami materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai
tanggung jawab individu, tanggung jawab berpasangan dan juga mempunyai tanggung jawab kelompok.
11
Pendekatan model pembelajaran seperti ini didasarkan kepada pemikiran bahwa manusia memiliki derajat potensi yang berbeda-beda.
Karena perbedaan itu manusia dapat saling asah, asih dan asuh sehingga terjadi masyarakat belajar learning community. Siswa tidak harus belajar
dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Metode yang cocok untuk pendekatan ini yaitu STAD Student Team Achievement Divisions,
jigsaw, GI Group Investigation, NHT dan sebagainya.
12
Johnson dan Johnson mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah penerapan pembelajaran terhadap kelompok kecil sehingga para
siswa dapat bekerja sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri
10
La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 7
11
Ibid, h. 48
12
Maman, Jurnal ilmiah Kreatif, Vol, V, no.2, juli 2008. h. 144
11
serta memaksimalkan pembelajaran anggota yang lain. Spencer Kagan secara sederhana merumuskan tentang pembelajaran kooperatif bahwa
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil siswa yang bekerja sama dan belajar bersama
dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Pembelajaran kooperatif terkadang disebut juga kelompok pembelajaran group learning, yang merupakan istilah generik bagi
bermacam prosedur intruksional yang melibatkan kelompok kecil interaktif. Siswa bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas akademik
dalam suatu kelompok kecil untuk saling membantu dan belajar bersama dalam kelompok mereka serta dengan kelompok yang lain. Pada umumnya
dalam implementasi model pembelajaran kooperatif, siswa saling berbagi sharing, bertukar pikiran tentang masalah yang mereka tangani.
13
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk yang lebih dipimpin
oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan- bahaan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah
yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
14
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal- asalan. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan
memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu
13
Warsono, DKK. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. 2012.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 161
14
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Surabaya: PT Pustaka Pelajar, 2009, hal. 54
12
pembelajraan yang bercitrakan memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana
keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.
15
Dalam menjalankan model kooperatif ini guru sering kali tidak memahami langkah yang benar dan prosedur model pembelajaran yang
harusnya diterapkan, sehingga model kooperatif ini tidak berjalan dengan baik. Pembagian kerja yang kurang adil dalam kelompok dan memberikan
tugas kepada kelompok tanpa memberikan pedoman yang perlu dikerjakan, membuat siswa tidak tahu harus bekerja sama dan membuat
kondisi kelas gaduh. Supaya hal ini tidak terjadi, guru wajib memahami sintak model pembelajaran kooperatif.
Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 enam fase, yaitu;
Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus
memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran. Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi
akademik. Fase ketiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok belajar harus di
orkestrasi dengan cermat. Sejumlah elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta
didik harus bekerja sama didalam kelompok. Penyelesaian tugas kelompok merupakan tujuan kelompok, setiap anggota memiliki peran demi
kelompoknya masing-masing. Fase keempat, guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik
dan waktu yang dialokasikan. pada tahap ini, guru harus meengarahkan, memberikan petunjuk dan membimbing siswa. Fase kelima, guru
melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten
15
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Pailkem, Surabaya: PT Pustaka Pelajar, 2009, h. 58
13
dengan tujuan pembelajaran. Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik.
16
Hal yang terpenting dalam model pembelajaran ini adalah bahwa siswa dapat belajar dengan bekerja sama dengan teman. Bahwa teman
yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok.para siswa
juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.
17