Tujuan dan Manfaat Penelitian

8 Menurut B. F. Skinner dikutip dari Slameto, bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. 4 Belajar juga dipahami sebagai upaya untuk menguasai sesuatu yang baru maka ada dua konsep usaha menguasai dan sesuatu yang baru maka usaha menguasai merupakan aktivitas belajar yang sesungguhnya dan baru merupakan hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar itu. 5 Dengan demikian belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. 6 Jadi model pembelajaran adalah strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran lebih optimal. 7 Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau dalam pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu kepada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. 8 Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. 9 Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tertentu disesuaikan dengan 4 Slameto, Belajar faktor- faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 5 5 Prayitno, Dasar Teori dan Praktis, Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia ,2009, h.203 6 Slameto, Belajar faktor- faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 82 7 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009, h.7-8 8 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010, h. 51 9 Hamzah. B Uno, Mohamad Nurdin, Belajar dengan pendekatan PAILKEM, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 219 9 materi, kemampuan siswa, karakteristik siswa dan sarana penunjang yang tersedia. Model-model pembelajaran memiliki beberapa komponen, yaitu: 1 Fokus Fokus merupakan aspek sentral dalam sebuah model. Fokus dari sebuah sistem merujuk kepada kerangka acuan yang mendasari pengembangan sebuah model. Tujuan-tujuan pengajaran dan aspek- aspek lingkungan pada dasarnya membentuk fokus dari model. Tujuan apa yang hendak dicapai adalah bagian model pada umumnya. 2 Sintaks Sintasks atau tahapan dari model mengandung uraian tentang model dalam tindakan. Sebagai contoh misalnya kegiatan-kegiatan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan yang jelas dari keseluruhan program yang melambangkan lingkungan pendidikan dari setiap model. Ini merupakan susunan dari keseluruhan program mengajar. 3 Sistem sosial Sistem sosial merupakan bagian penting dari setiap moel, sebab dalam proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan murid serta norma-norma atau prilaku siswa yang dianggap baik. Mempelajari sesuatu ditentukan oleh jenis hubungan yang tersusun selama proses mengajar. Model-model mengajar itu menjelaskan sistem untuk mengajarkan sikap, keterampilan serta pengertian dan lain-lain. 4 Sistem pendukung Aspek yang penting dan utama dari suatu model adalah elemen pendukung yang tujuannya adalah menyiapkan kemudahan kepada guru dan siswa bagi berhasilnya penerapan strategi mengajar. Sebagai 10 contohnya adalah menyiapkan bahan materi yang disusun dengan pendekatan modular, mesin-mesin mengajar, dll. 10 Dalam dunia pendidikan terdapat banyak sekali model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam membantu proses pembejaran agar menjadi lebih aktif, inovatif dan kreatif serta mencapai hasil pembelajaran yang memuaskan sehingga tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, salah satunya adalah dengan model pembelajaran kooperatif. Pemilihan penggunaan model-model pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran tertentu disesuaikan dengan materi, kemampuan siswa, karakteristik siswa dan sarana penunjang yang tersedia. Pembelajaran Kooperatif cooperative learning merupakan model pembelajaran dalam kelompok- kelompok kecil, dengan anggota kelompok 3-5 orang, yang dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap anggota kelompok harus saling kerjasama dan saling membantu untuk memahami materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai tanggung jawab individu, tanggung jawab berpasangan dan juga mempunyai tanggung jawab kelompok. 11 Pendekatan model pembelajaran seperti ini didasarkan kepada pemikiran bahwa manusia memiliki derajat potensi yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu manusia dapat saling asah, asih dan asuh sehingga terjadi masyarakat belajar learning community. Siswa tidak harus belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Metode yang cocok untuk pendekatan ini yaitu STAD Student Team Achievement Divisions, jigsaw, GI Group Investigation, NHT dan sebagainya. 12 Johnson dan Johnson mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah penerapan pembelajaran terhadap kelompok kecil sehingga para siswa dapat bekerja sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri 10 La Iru dan La Ode Safiun Arihi, Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, Dan Model-Model Pembelajaran, Yogyakarta : PT Multi Presindo,2012 cet.1, h. 7 11 Ibid, h. 48 12 Maman, Jurnal ilmiah Kreatif, Vol, V, no.2, juli 2008. h. 144