Pengertian Model Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

20 Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran ini adalah kartu-kartu. Telah dijelaskan diatas terdiri dari kartu berisi pertanyaan- pertanyaan dan kartu yang lainnya berisi jawaban dari-pertanyaan tersebut. Langkah berikutnya adalah guru membagi komunitas kelas menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Kelompok kedua membawa kartu-kartu yang berisi jawaban-jawaban. Kelompok yang ketiga adalah kelompok penilai. T Kemudian aturlah posisi kelompok-kelompok tersebut berbentuk huruf U. Upayakan kelompok pertama dan kedua berjajar saling berhadapan. Jika masing-masing kelompok sudah ada dalam posisinya yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan-jawaban yang cocok. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi. Hasil diskusi ditandai oleh pasangan- pasangan antara anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dan anggota kelompok pembawa kartu jawaban. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk tadi wajib menunjukan pertanyaan-jawaban kepada kelompok penilai. Kelompok ini kemudian membaca apakah pasangan pertanyaan-jawaban itu cocok atau tidak. Setelah mengadakan diskusi maka kelompok penilai memberikan penilaiannya. Perlu diketahui bahwa tidak semua peserta didik baik yang berperan sebagai pemegang kartu pertanyaan, pemegang kartu jawaban dan kelompok penilai mengetahui dan memahami secara pasti apakah betul kartu pertanyaan-jawaban yang mereka pasangkan tidak cocok. Berdasarkan kondisi inilah guru memfasilitasi diskusi untuk memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik menginformasikan hal-hal yang 21 telah mereka lakukan yaitu memasangkan pertanyaan-jawaban dan melaksanakan penilaian. 29 Tipe ini mengandalkan daya ingat atau daya tangkap siswa dan pemahaman siswa terhadap apa yang telah mereka pelajari sebelum dengan mencari jawaban dan pertanyaan yang telah tersedia dalam bentuk kartu dimana jawaban dan pertanyaan tersebut disediakan pada kartu yang berbeda. Setiap siswa masing- masing untuk pasangan yang sesuai dengan kartu tersebut. Jika seseorang siswa mendapatkan sebuah kartu yang berisi jawaban maka siswa tersebut harus mencari kartu yang berisi pertanyaan yang dipegang oleh temannya yang sesuai dengan pertanyaan pada kartunya dan sebaliknya, seorang siswa dapatkan sebuah kartu yang berissi pertanyaan maka siswa tersebut harus mencari kartu yang berisis jawaban yang dipegang oleh temannya yang sesuai dengan jawaban kartunya dan siswa menemukan pasangan sebelum waktunya maka akan diberikan point dan begitu seterusnya. Dengan ini siswa akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam menjalankan aktifitas belajarnya untuk itu model pembelajaran ini diharapkan dapat mendorong motivasi siswa mampu meningkatkan prestasi belajar yang optimal bagi siswa.

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make a Match Kelebihan dari model Make a Match adalah sebagai berikut: a Siswa terlibat langsung dalam menjawab soal yang disampaikan kepadanya melalui kartu. b Meningkatkan kreativitas belajar siswa. Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. c Pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang dibuat oleh guru. 29 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Surabaya: PT Pustaka Pelajar, 2009, hal. 94-96 22 Kekurangan model Make a Match adalah sebagai berikut: a Sulit bagi guru mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan bagus sesuai dengan materi pelajaran. b Sulit mengatur ritme atau jalannya proses pembelajaran c Siswa kurang menyerapi makna pembelajaran yang ingin disampaikan karena siswa hanya merasa sekedar bermain saja. d Sulit untuk membuat siswa berkonsentrasi. 30

2. Prestasi Belajar Sosiologi di Madrasah Aliyah MA

a. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi berasal dari kata belanda yaitu Prestatie yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. 31 Dalam bahasa kamus populer dijelaskan bahwa prestasi memiliki makna apa yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaan dan hasil gemilang yang diperoleh dengan kerja keras. 32 Menurut Muhibbin Syah “ prestasi belajaar merupakan hasil akhir yang dicapai seorang siswa ia melakukan kegiatan belajar tertentu atau setelah ia menerima pelajaran dari seorang guru pada suatu saat”. 33 Dan Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. 34 30 http:coretanpenacianda.wordpress.com20130210model-pembelajaran-make-a- match . 191113 31 Zaenal arifin, evaluasi hasil instruksional, prinsip, teknik prosedur, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h 2 32 Ibid, h. 3 33 Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan, suatu Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosda Karya,1993, Cet,h. 105 34 Kamus Besar Bahasa Indonesia, departemen pendidikan dan kebudayaan,1988, Jakarta : Balai Pustaka, h. 215