63
Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson and Johnson dan Smith dalam Messier yang menjelaskan bahwa suatu
pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning dapat memberikan proses pembelajaran yang efisien dan efektif, meningkatkan
prestasi, hubungan yang harmonis dan positif di anatara siswa serta menyebabkan terjadinya pertukaran informasi yang efektif.
10
Maka dari beberapa temuan lapangan telah memperkuat hasil penelitian bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terdapat pengaruh terhadap prestasi belajar siswa di kelas.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang maksimal. Akan
tetapi, masih ada beberapa hal yang tidak dapat dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya:
1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan Pengendalian Sosial saja, sehingga belum bisa di generalisasikan pada pokok bahasan yang lain.
2. Siswa terbiasa dengan kegiatan pembelajaran konvensional sehingga siswa sempat merasa canggung pada awal proses pembelajaran dengan
menggunakan Model Kooperatif tipe Make a Match, karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang digunakan.
3. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel model cooperative tipe Make a Match, dan prestasi belajar sosiologi siswa.
Variabel lain seperti minat, motivasi, intelegensi, lingkkungan belajar, dan lain- lain tidak terkontrol. Karena hasil penelitian yang ditetapkan dalam
penelitian ini. 4. Dan banyak faktor lain yang mempengaruhi yang tidak penulis teliti.
10
William P. Messier, The influence of cooperative learning on the academic Achievement of Chinese Middle School Students, available at:
http:www.netwebelitesolutions.comWhitepapersnetwebcoopchinese.pdf. Accessed on Nov 16 2013,09 19 pm,p.1
64
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan temuan dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
A. Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih baik karena model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini efektif digunakan dalam
pembelajaran sosiologi dalam materi pengendalian social dengan indikasi kemampuan dasar siswa dapat mencapai KKM. Dan kemampuan kognisi
siswa dalam pengembangan social dapat dikembangkan melalui interaksi antar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
Dan dari hasil post tes yang diberikan oleh guru dapat ditemukan, dimana kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Make a Match nilai rata- rata prestasi belajar siswa adalah 67,5 lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata- rata siswa yang diajarkan dengan metode
ceramah yaitu 60,4. pada kelas kontrol.