27
2 Faktor non intelektif yaitu unsur -unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,
emosi, penyesuaian diri. 3 Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2 Faktor Eksternal
a Faktor sosial, yang terdiri atas : 1 Lingkungan kerja
2 Lingkungan sosial 3 Lingkungan masyarakat
4 Lingkungan kelompok b Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian c Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, iklim d Faktor lingkungan spiritual.
Jadi, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua
yaitu: 1 Faktor intern adalah Faktor berkaitan dengan segala yang
berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi
lainnya. 2 Faktor ekstern adalah Faktor berhubungan dengan pengaruh
yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi
social, ekonomi, dan lain sebagaianya.
41
41
http:libraskyandri.blogspot.comanalisis-faktor-faktor-yang. 201001 html diakses pada tanggal 21 Desember 2013.
28
c. Definisi Ilmu Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat manusia dan objeknya masyarakat.
42
Secara etimologi sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius bahasa latin artinya teman, dan logos yang
berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian
masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis.
43
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.
Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang
dibangunnya Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan
dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Menurut Auguste Comte bahwa sosiologi adalah ilmu yang terutama
mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
44
Artinya, sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam
asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga dan peradaban. Menurut Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi dikutip dari
Bambang Suteng, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial.
45
Maka individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
42
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal 13
43
Karjono Sukatma, Belajar Sosiologi MA X,XI,XII. Jakarta: Berdasarkan Kurikulum KTSP, h. 12
44
Sukanto Karjono,Belajar Sosiologi MA X,XI,XII, Jakarta: PT Phebeta Aneka Gama, 2008.h.7
45
Bambang Suteng, Sosiologi SMA kelas X, 2006. Jakarta: PT Phebeta Aneka Gama. Hal 4-5
29
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh ekonomi terhadap politik,
agama terhadap ekonomi, atau hukum terhadap agama. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial masyarakat.
46
Pitirim A. Sorokin mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara berbagai
macam gejala sosial misalnya gejala ekonomi, kelurga, moral; selain itu sosiologi juga mempelajari tentang hubungan timbal balik tentang
gejala sosial dengan gejala nonsosial dan secara umum gejala- gejala sosial yang lain.
47
Sejarah sosiologi berasal dari ilmu filsafat yang lahir pada saat- saat terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu
yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Dan Sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia. Jadi sosiologi merupakan dasar ilmu sosial yang
umum, menyelidiki faktor-faktor sosial dalam bidang kehidupan apa pun juga. Dan kesimpulannya bahwa sosiologi adalah ilmu sosial yang
kategoris, murni, abstrak, berusaha pengertian umum, rasional dan empiris, serta bersifat umum.
48
d. Tujuan Ilmu Sosiologi
Ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Pokok bahasan sosiolgi ada empat yaitu fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan
mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
46
Ibid h.6-5
47
httpwikipedia.orgwikidefinisi_Sosiologi diakses pada tanggal 8 maret 2014
48
Soejarno Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar , 1982. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hal 5-6
30
Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru.
49
Kewajiban -kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat
adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu sekolah, yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu murid.
Tindakan sosial
sebagai tindakan
yang dilakukan
dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk
kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat
perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di
masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran
itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan
keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut
merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
50
Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan
melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari
penilaian normatif.
51
49
Karjono Sukatma, Belajar Sosiologi MA X,XI,XII. Jakarta: Berdasarkan Kurikulum KTSP
50
http:id.wikipedia.orgwikiDefinisi_Sosiologi diakses pada 22122013
51
http:irnaindriani.blogspot.com201204ilmu-pengetahuan-dan-sosiologi.html. diakses pada 22122013
31
e. Ruang lingkup Pembelajaran Sosiologi di MA
Ruang lingkup mata pelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah meliputi kajian tentang pengendalian sosial pada bahasan pengertian
lembaga pengendalian sosial, tokoh sosiologi yang menjelaskan pengendalian sosial, jenis- jenis pengendalian sosial, cara pengendalian
sosial, dan lembaga- lembaga pengendalian sosial.
Adapun penelitian yang dilakukan adalah mengukur prestasi belajar sosiologi siswa yang ada di kelas X1,X2, MA Annida Al Islamy
pada pokok bahasan pengendalian sosial yang ada pada semester genap. Secara garis besarnya materi kelas X tentang Pengendalian Sosial
dijabarkan sebagai berikut :
1. Pengertian Pengendalian sosial Pengendalian sosial merupakan tindakan pengawasan terhadap
kegiatan atau perilaku anggota masyarakat agar tidak menyimpang dari norma dan nilai sosial yang berlaku. Jadi pengendalian sosial
adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang.
52
Menurut Peter L. Berger Lembaga Pengendalian Sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan
anggotanya yang membangkang. Di dalam kehidupan masyarakat keteraturan dapat ditegakkan
melalui kedisiplinan setiap anggota masyarakat di dalam memegang teguh sistem nilai dan norma yang telah disepakati
bersama maka diperlukan upaya pengendalian sosial agar setiap anggota masyarakat tidak menyimpang dari sistem nilai dan sistem
norma yang berlaku. Sedangkan menurut Bruce C. Cohen Lembaga Pengendalian
Sosial adalah suatu proses baik direncanakan maupun tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak membimbing atau
52
Karjono sukatma, Belajar Sosiologi MA X,XI,XII. Jakarta: Berdasarkan kurikulum KTSP. Hal 65