55
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 20 siswa sebanyak 20 yang mendapatkan nilai terendah berada pada interval 46- 54, untuk nilai
tertinggi sebanyak 15 yang berada pada interval 82-90, sedangkan untuk nilai terbanyak berada pada interval 64-72 dengan persentase 30.
Gambar 4.1. Histogram Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
2
Dari gambar histogram jelas batang tertinggi yang menyatakan nilai terbanyak berada pada batas nayata 63.5
– 72.5 dengan frekuensi absolut banyaknya siswa yang mendapat nilai pada batas nyata adalah 6
siswa, dan berada pada interval yang terdapat nilai rata- rata di dalamnya. Terlihat juga bahwa dua batang histogram lain berada di atas rata- rata
yaitu batang dengan frekuensi absolut 4 dan 3, jika dijumlahkan siswa yang mendapat nilai pada interval rata- rata dan di atas rata- rata sebanyak
13 siswa dari 20 siswa
2
Perhitungan Lampiran 12 hal 124 1
2 3
4 5
6 7
45,5-54,5 54,5-63,5
63,5-72,5 72,5-81,5
81,5-90,5
fr e
ku e
n si
batas nyata
56
3. Data Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Konvensional
Ceramah Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Dari hasil evaluasi post test yang dilakukan di kelas kontrol, maka diperoleh prestasi belajar selama menerapkan metode ceramah
sebagai berikut :
83 46
50 42
46 54
79 50
54 79
58 54
79 54
58 58
71 63
63 71
Dari hasil perhitungan jawaban 20 orang siswa sebagai sample penelitian, diperoleh hasil belajar skala teoritiknya anatara 0 sampai 100,
skor minimum 42 dan skor maksimum 83 dengan harga rata- rata sebesar 53,75, median 53,07, modus 52, serta simpangan bakunya 23,70
deskripsinya dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3
Deskripsi hasil belajar sosiologi dengan metode ceramah
3
No Ukuran Data Nilai
1 Nilai minimun
42 2
Nilai maksimum 83
3 Mean
63,5 4
Median 57
5 Modus
59 6
Standar deviasi 23,70
Distribusi frekuensi untuk hasil belajar dengan model pembelajaran Make a Match dapat dilihat pada tabel 4.4 pada tabel 4.4 menunjukan
bahwa, dari 40 siswa sebanyak 10 yang mendapatkan nilai terendah berada pada interval 75-79, sedangkan nilai terbanyak berada pada interval
50-54 dengan prestase 17.5.
3
Perhitungan lengkap pada lampiran 12 hal. 124
57
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor hasil Belajar Sosiologi dengan Metode
Ceramah No
Interval kelas
Frekuensi Batas Nyata
Fk a
fkb Absolut
Relatif 1
42-50 5
25 41.5
– 50.5 5 20
2 51-59
7 35
50.5 – 59.5 12 15
3 60-68
2 10
59.5 – 68.5 14 8
4 69-77
3 15
68.5 – 77.5 17 6
5 78-86
3 15
77.5 – 86.5 20 3
Jumlah 20
100
Histogram untuk distribusi frekuensi hasil belajar sosiologi dengan metode ceramah dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut
Dari gambar Histogram di atas terlihat jelas batang tertinggi yang menyatakan nilai terbanyak berada pada batas nyata 50,5- 59,5 dengan
frekuensi absolut adalah 7 siswa, dan berada pada interval yang terdapat nilai rata-rata. Terlihat juga bahwa tiga batang histogram lain yang berada
diatas rata-rata, yaitu batang dengan frekuensi absolut 2, 3, 3 , jika
1 2
3 4
5 6
7 8
41,5-50,5 50,5-59,5
59,5-68,5 68,5-77,5
77,5-86,5 A
b solut
batas nyata
58
dijumlahkan siswa yang mendapat nilai pada interval rata-rata dan diatas rata-rata sebanyak 15 siswa dari 20 siswa.
Untuk lebih jelasnya, gambaran umum perbandingan prestasi belajar siswa kelompok eksperimen model pembelajaran Make a Match
dan kelompok konvensional metode ceramah dapat dilihat dari tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5. Perbandingan hasil Belajar Siswa berdasarkan Metode Mengajar
Ukuran Data
Kelompok Model Make a
Match Metode Ceramah
Nilai Minimum 46
42 Nilai Maksimum
87 83
Mean 67,5
63,5 Median
66,5 57
Modus 69
59 Simpangan Baku
16,21 23,70
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data dan penelitian, seperti uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji lilifors untuk menguji signifikan normalitas distribusi pada taraf signifikan 5. Adapun
kriterianya sebagai berikut :
L
hitung
L
tabel
: Data berdistribusi normal L
hitung
L
tabel
: Data berdistribusi tidak normal Dari proses perhitungan terhadap data yang diperoleh maka
didapatkan uji normalitas untuk hasil tes kedua kelompok belajar adalah kedua data berdistribusi normal. Dan secara lebih jelasnya dapat
dilihatpada tabel 4.7 sebagai berikut:
59
Tabel 4.7 hasil uji normalitas kedua kelompok
No Kelompok sampel
L
hitung
L
tabel
Kesimpulan
1 Model Make a
Match 0,1152 0,190
Data berdistribusi
normal 2
Metode Ceramah
0,1711 0,190 Data
berdistribusi normal
2. Uji homogenitas
Setelah kedua sample kelompok penelitian dinyatakan berdistribusi normal, maka selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian
ini uji homogenitasnya menggunakan uji bertlett. Kreterianya adalah jika hasil perhitungan menyatakan
hitung tabel
yang diukur pada taraf signifikan dan tingkat kepercayaan tertentu, maka kedua kelompok sampel
penelitian berasal dari populasi yang homogen. Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5.
Dari hasil perhitungan atau analisis didapatkan nilai
hitung
adalah 2,712 dan nilai
tabel
adalah 3,841 pada taraf signifikan 5.
4
Dengan demikian
hitung tabel
yang berarti kedua kelompok sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen.
Sebelum mengetahui apakah model pembelajaran Make a Match berpengaruh terhadap prestasi belajar sosiologi siswa maka terlebih dahulu
diadakan uji hipotesis dengan menggunakan uji “t”. Hipotesis yang diajukan adalah :
“Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada pokok bahasan Pengendalian Sosial terhadap
Prestasi Belajar Sosiologi siswa” dengan kriteria t
hiting
t
tabel.
4
Perhitungan lengkap pada lampiran 14 uji homogenitas hal 127