Tujuan Pembelajaran Kooperatif Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match

16 berbakat seperti itu justru menurunkan kemampuan belajar mereka atau kemampuan belajar mereka menjadi berkurang karena terganggu dengan keharusan membantu teman yang lain. 23 Vicki Randall mengemukakan kritikannya terhadap implementasi pembelajaran kooperatif terutama terkait dengan bertanggung jawab kelompok dalam kelompok yang berkemampuannya berbeda-beda. Seringkali siswa yang lebih cerdas meninggalkan siswa yang lebih lemah pembelajaranya. Dalam hal ini harus selalu ada kontrol dari guru. Kemudian dalam asesmen menyusun rubrik yang diantaranya menilai sikap siswa dalam membantu temannya. 24 Walapun terdapat kritikan terhadap pembelajaran kooperatif ini, akan tetapi kecil kemungkinan hal itu bisa terjadi jika proses pembelajaran di jalankan dengan baik sesuai dengan prinsip dan langkah- langkah yang benar, juga di awasi secara teliti oleh guru. Sedangkan Kelemahan model pembelajaran kooperatif diantaranya 1. Faktor Dari Dalam a Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. b Agar dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai c Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,dan 2. Faktor dari Luar erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan. 25 23 Isjoni, Cooperative Learning, Bandung: Alfabet, 2009, h. 24 24 Warsono, DKK. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. 2012. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 240-241 25 Isjono, pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik, Cetakan Kesatu, Pustaka Pelajar. Yogyakarta, 2009. 17

d. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa kurang terjadi. Untuk memperbaiki pembelajaran yang lebih komperehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya atas dasar itu mencoba dikembangkan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran dengan tipe Make a Match. Dan model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama, kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka tujuan pembelajaran. Guna meningkatkan dan keaktifan siswa dalam kelas, guru menerapkan Model Pembelajaran Make a Match. Tipe Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan model pembelajaran dimulai dari teknik siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal batas waktunya siswa yang dapat mencocokan kartunya diberi poin. 26 Model pembelajaran dapat direalisasikan dengan menerapkan suatu tipe pembelajaran. Terdapat beberapa Model Pembelajaran Kooperatif, salah satu nya adalah Tipe Make a Match. Pembelajaran seperti ini yaitu mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran. Make a Match mencari pasangan kartu yaitu suatu teknik yang cukup menyenangkan dan digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan dengan catatan siswa diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Salah satu keunggulan model ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Kekurangan dari teknik ini adalah kurang efektif bila 26 http: ras-eko. Blogspot.com201105metode – make- match. Html diakses pada tanggal 20 November 2013.