Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Portofolio dan

memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan guru serta keterbatasan waktu dan fasilitas. Dalam pembelajaran konvensional guru merasa lebih puas karena dapat menuntasan materi pelajaran dalam waktu singkat. Namun dibalik kepuasan guru tersebut terdapat hal-hal yang merugikan siswa antara lain materi tidak terkuasai semua karena akibat dijelaskan terburu-buru. Di samping itu kompetensi siswa tidak terkembangkan terutama konsep mengemukakan pendapat, menyanggah, bertanya, berargumentasi dan lainnya karena guru terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran. Dan siswa tidak merasa leluasa serta kurang berani. Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Portofolio No Keunggulan Kelemahan 1 Dalam kurikulum baru, diharapkan topik materi pembelajaran tidak terlalu banyak, namun dimuat satu sampai 2 topik atau materi pelajaran per semester, sehingga model pembelajaran portofolio dapat dilaksanakan tanpa kekurangan waktu atau menyalahi apa yang telah digariskan dalam kurikulum. Model ini dapat dilakukan satu tahun satu kali; Diperlukan waktu yang cukup banyak, bahkan diperlukan waktu di luar jam pembelajaran di sekolah, sehingga untuk menuntaskan satu studi kasus atau suatu kebijakan publik diperlukan lebih dari 20 jam pelajaran seperti yang telah ditentukan dalam jadwal; 2 Hak otonomi mengajar pada guru dalam mengembangkan kemampuan, kemauan, daya nalar, serta fungsi perannya sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan Kurangnya pengetahuandaya nalar guru yang bersangkutan Berdasarkan keunggulan dan kelemahan pembelajaran portofolio dan pembelajaran konvensional dapat disimpulkan kelebihan pembelajaran portofolio antara lain : 1 Pembelajaran portofolio mengembangkan kemampuan, kemauan, daya nalar serta berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator dan rekonstruktor pembelajaran didalam kelas 2 Pembelajaran portofolio mengembangkan tukar pendapat, tukar informasi pengetahuan 3 Pembelajaran portofolio meningkatkan aspek kerjasama atau kolaborasi yang terbingkai dalam pembelajaran kooperatif rekonstruktor pembelajaran di dalam kelas; 3 Tukar pendapat, informasi, pengetahuan untuk meningkatkan daya nalar dan pengetahuan dengan rekan guru pada MGMP setempat; Kurang kesadaran guru dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan dalam melaksanakan fungsi perannya; 4 Siswa dapat mengunjungi instansilembaga pemerintah yang terkait untuk mencari atau memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kurangnya jalinan komunikasi antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat khususnya para birokratinstansi yang dikunjungi oleh para siswa untuk dimintai keterangannya; dan 5 Kerjasamakolaborasi antara Kepala Sekolah dan pihak Dewan SekolahKomite Sekolah untuk menangani masalah pendanaan; Tidak ada dukungan moril serta bantuan dana dari pihak sekolah; 4 Pembelajaran portofolio mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran . hal ini berkaitan dengan pendekatan belajar aktif.

i. Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio

16 1 Mengidentifikasi masalah. Salah satu warga negara yang baik adalah peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungannya. Untuk meningkatkan kepekaan siswa tersebut tiada pilihan lain guru hendaknya menjadikan masalah-masalah tersebut sebagai sumber belajar. Hal yang pertama dilakukan adalah: a Kegiatan Kelompok Kecil Untuk mengidentifikasi masalah, perlu diawali dengan diskusi kelas guna berbagai pengetahuan tentang maslah-maslah yang terjadi dimasyarakat. Di sini guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil 5-6 orang. Maslah yang dikaji adalah masalah yang berasal dari kaitan mata pelajaran kimia khususnya materi sistem periodik unsur dan ikatan kimia yang berkembang di masyarakat selain polusi tanah, air dan udara. Di sini penulis menjadikan artikel yang berjudul ‘Betapa signifikanya air dan Ada Apa dengan Ikatan’untuk dijadikan bahan kajian. b Pekerjaan Rumah Untuk mengidentifikasi lebih mendalam mengenai masalah masalah yang dikaji maka siwa melanjutkan diskusi mereka di rumah. 2 Memilih Masalah untuk kajian kelas Apabila kelas menganggap telah memiliki cukup informasi, maka kelas harus memastikan memilih satu masalah yang akan dikaji. Masalah yang telah dipilih adalah artikel berjudul Betapa Signifikannya air dan artikel yang berjudul Ada apa dengan Ikatan 16 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran ..., h. 14 3 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas Mencari informasi lebih banyak adalah hal yang harus dilakukan berikutnya. Kemudian sumber-sumber informasi yang mana yang akan dijadikan rujukan. Di sini Penulis menjadikan majalah, koran, internet, buku pelajaran pustaka sebagai sumber informasi 4 Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio ini meliputi penayangan dan dokumentasi. Dalam penelitian ini portofolio yang digunakan adalah portofolio dokumentasi yang merupakan kumpulan dokumen atau bukti penelitian yakni berupa artikel, pembuatan artikel sendiri dan lainnya. 5 Penyajian Portofolio Setelah mengembangkan portofolio kelas, kemudian dilakukan gelar kasus show case. Penulis di sini menjadikan siswa sebagai juri yang akan menilai karya masing-masing dengan penyajian lisan dan tanya jawab antar kelompok. 6 Kriteria dan format penilaian Kriteria portofolio meliputi: 17 a Kejelasan 1 Apakah portofolio disusun dengan baik? 2 Apakah portofolio ditulis dengan jelas sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan menurut ejaan yang benar? 3 Apakah hal-hal pokok dan argumen-argumen mudah untuk dipahami b Informasi 1 Apakah informasi akurat? 2 Apakah informasi mencakup fakta utama dan konsep-konsep penting? 3 Apakah informasi yang dimasukkan penting untuk memahami masalah kajian kelas? c Kelengkapan 17 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran ..., h. 74-76

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347