Penilaian Portofolio Hakikat Pembelajaran Portofolio

dapat berfungsi sebagai penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif berlangsung pada saat terjadinya proses pembelajaran dengan dimaksudkan memberikan umpan balik feed back kepada siswa dalam rangka pengembangan portofolionya. Sasaran pengamatan guru dalam penilaian formatif ini adalah apakah siswa telah belajar secara maksimal dan efisien. Bila hasil pengamatan guru menunjukkan gejala positif, maka kegiatan pembelajaran dilangsungkan terus dan bila sebaliknya pengamatan guru menunjukkan gejala negatif, maka kegiatan pembelajaran mungkin perlu dimodifikasi. Pada penilaian formatif ini, siswa perlu diinformasikan mengenai kemajuan yang dicapainya serta dimotivasi untuk menggairahkan kegiatannya. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester, akhir tahun, atau program. Maksudnya adalah untuk memberikan penilaian akhir terhadap hasil belajar siswa dalam kaitannya dengan perbandingan antara seorang siswa dengan siswa lainnya, perbandingan antara hasil yang dicapai oleh siswa sebelum dan setelah melewati proses belajar. Lebih jauh, hasil penilaian sumatif dapat dijadikan sebagai masukan untuk memberikan penilaian yang komprehensif terhadap kesuksesan program atau kurikulum.

f. Prinsip Penilaian Portofolio

Berbeda dengan penilai lainnya, keterlibatan peserta didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain: 14 1 Saling percaya Dalam penilaian portofolio guru dan peserta didik ataupun antar peserta didik dengan peserta didik lainnya harus memiliki 14 Sumarna Surapranata Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004, h. 77-80 rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak- pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu semua pihak harus saling terbuka dan jujur satu sama lain 2 Kerahasiaan bersama Kerahasiaan objek penilaian peserta didik merupakan hal yang amat penting dalam portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik secara individu atau kelompok sebaiknya tidak diperlihatkan kepada peserta didik lain, sebelum diadakan pameran. 3 Milik bersama Semua pihak, guru maupun peserta didik harus menganggap bahwa semua objek penilaian merupakan milik bersama yang harus dijaga bersama-sama pula sehingga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri mereka 4 Kepuasan dan kesesuaian Hasil akhir portofolio adalah ketercapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Kepuasan semua pihak terletak pada tercapai atau tidaknya standar kompetensi, kompetensi dasar atau indikator tersebut yang dimanifestasikan melalui objek penilaian peseta didik 5 Penciptaan budaya mengajar Sebagian orang berpendapat bahwa portofolio adalah metode pengajaran, sedangkan yang lainnya menganggap sebagai salah satu alat penilaian. Sebenarnya antara penilaian dan pengajaran portofolio tidak dapat dipisahkan. Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pengajarannya menggunakan metode atau pendekatan portofolio. Jika dalam pembelajaran guru hanya menuntut peserta didik untuk menghafal fakta atau pengetahuan pada taraf yang rendah, maka penilaian portofolio menjadi tidak bermakna. Penilaian portofolio akan efektif jika pengajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347