Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio Hakikat Pembelajaran Portofolio

3 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas Mencari informasi lebih banyak adalah hal yang harus dilakukan berikutnya. Kemudian sumber-sumber informasi yang mana yang akan dijadikan rujukan. Di sini Penulis menjadikan majalah, koran, internet, buku pelajaran pustaka sebagai sumber informasi 4 Mengembangkan Portofolio Kelas Portofolio ini meliputi penayangan dan dokumentasi. Dalam penelitian ini portofolio yang digunakan adalah portofolio dokumentasi yang merupakan kumpulan dokumen atau bukti penelitian yakni berupa artikel, pembuatan artikel sendiri dan lainnya. 5 Penyajian Portofolio Setelah mengembangkan portofolio kelas, kemudian dilakukan gelar kasus show case. Penulis di sini menjadikan siswa sebagai juri yang akan menilai karya masing-masing dengan penyajian lisan dan tanya jawab antar kelompok. 6 Kriteria dan format penilaian Kriteria portofolio meliputi: 17 a Kejelasan 1 Apakah portofolio disusun dengan baik? 2 Apakah portofolio ditulis dengan jelas sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan menurut ejaan yang benar? 3 Apakah hal-hal pokok dan argumen-argumen mudah untuk dipahami b Informasi 1 Apakah informasi akurat? 2 Apakah informasi mencakup fakta utama dan konsep-konsep penting? 3 Apakah informasi yang dimasukkan penting untuk memahami masalah kajian kelas? c Kelengkapan 17 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran ..., h. 74-76 1 Apakah setiap siswa telah memasukkan lebih dari yang diperlukan? d Dukungan 1 Apakah portofolio memuat contoh-contoh untuk menjelaskan atau mendukung hal-hal pokok? 2 Apakah portofolio memuat penjelasan yang mendalam untuk hal-hal pokok? e Koordinasi 1 Apakah setiap paragraf dalam artikel portofolio saling berkaitan antara satu dan lainnya? 2 Apakah portofolio dokumentasi memberikan bukti untuk artikel portofolio? f Persuasif 1 Apakah artikel portofolio yang disusun mengarah kepada masalah? 2 Apakah isi portofolio yang disusun mendapat dukungan publik? 3 Apakah portofolio yang disusun mengajak kepada kebijakan positif? g Refleksi 1 Apakah bagian refleksi dan evaluasi pembuatan portofolio menunjukkan bahwa para siswa telah memikirkan secara cermat tentang pengalaman belajarnya? 2 Apakah para siswa memperlihatkan bahwa dirinya telah belajar dari pengalaman membuat portofolio? Format penilaian dengan memberikan skor kepada bagian portofolio dengan skala 1-5. Skor 1 = rendah, skor 2 = cukup, skor 3 = rata-rata, skor 4 = di atas rata-rata, dan skor 5 = istimewa. Format penilaian terlampir. 7 Refleksi pengalaman belajar Refleksi merupakan satu cara untuk belajar, yaitu belajar untuk menghindari kesalahan di masa datang dan untuk meningkatkan kinerja. Merefleksi pada pengalaman belajar dalam rangka mengerjakan tugas portofolio merupakan prose dan upaya kelas yang bersifat kooperatif. Diantara nilai itu adalah bertanggung jawab mengatasi masalah, menyelesaikan masalah dan mengambil kebijakan terhadap suatu masalah.

j. Pelaksanaan atau Langkah-langkah Penilaian Portofolio

Pelaksanaan penilaian portofolio mensyaratkan kejujuran siswa dalam melaporkan hasil belajarnya dan sikap guru dalam menilai siswa sesuai dengan kriteria yang telah disepakati. Guru harus mampu menunjukkan urgensi laporan yang jelas dari siswa. Hal ini terlihat jelas pada tahap pelaksanaan berikut ini: 18 1 Tahap orientasi Tahap orientasi ini biasanya berupa pemberian informasi mengenai portofolio yang diharapkan untuk dihasilkan siswa setelah selesai mengikuti pelajaran untuk jangka waktu satu semester, satu tahun, atau tiga tahun. Informasi yang perlu disampaikan pada tahap orientasi ini adalah: 1 jadwal yang mencakup uraian tentang waktu pelaksanaan untuk setiap tugas, 2 beban tugas yang menggambarkan beberapa buah tugas yang harus diwujudkan dalam bentuk karya siswa, 3 tema untuk setiap tugas, 4 hasil kerja yang perlu tercakup pada portofolio. Termasuk didalamnya adalah karya final beserta unsur-unsur pendukungnya seperti sket, komponen, bahan referensi, berbagai eksperimen media, catatan-catatan dan komentar sumber dan siswa mengenai karyanya. 18 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran ..., h. 117 2 Tahap penilaian formatif Tahap penilaian formatif seiring dengan langkah-langkah siswa dalam memecahkan masalah artistik akan mengikuti tahap: 1 studi pendahuluan untuk mendalami masalah, 2 pembuatan beberapa alternatif pemecahan masalah dalam bentuk sket kasar, 3 pembuatan karya berdasarkan salah satu karya yang terpilih. Selama proses penciptaan karya ini berlangsung, guru memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan pengamatan terhadap apa yang dilakukan atau apa yang dibuatnya. Fokus pengamatan guru terarah pada dua hal yakni ide siswa dan bagaimana ide tersebut dinyatakan dalam kegiatan pencarian sumber-sumber nantinya. Dari kegiatan tersebut terjadi diskusi dalam proses pembelajaran dalam rangka menemukan tema atau topik yang hendak dijadikan hasil karya nanti, diskusi ini memungkinkan seorang guru untuk menilai tiga aspek yakni: 1 argumentasi tentang tema yang dipilih, 2 gambaran mengenai pemilihan tema, 3 mengambil keputusan bersama-sama untuk hasil karya yang akan dibuat. Dalam penelitian ini aspek yang digunakan adalah kebenaran konsep, logika berpikir, keserasian antar paragraf, keserasian antar kalimat, penggunaan tanda baca, kualitas dan kuantitas tulisan, dan kerapihan tulisan. 3 Tahap penilaian sumatif Tahap penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester, tahun, atau program setelah portofolio sebagaimana yang telah ditugaskan pada tahap orientasi yag telah dirampungkan siswa. Penilaian sumatif diberikan untuk menunjukkan prestasi hasil belajar siwa yang tercermin dalam portofolio yang dikembangkannya.Dalam pelaksanaannnya guru dapat memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa dengan cara: a Membandingkan antara prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya dengan pendekatan referensi

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347