Teknik Pengumpul Data METODOLOGI PENELITIAN

6Mencari angka indeks korelasi poin biserial untuk menguji validitas soal Jika r pbi r tabel , maka soal dikatakan valid Keterangan : r pbi = angka indeks korelasi poin biserial M p = rata-rata skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan M t = mean skor total SD t = standar deviasi total standar deviasi dari skor total p = proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan 2. Reliabilitas Reliabilitas dalam suatu pengukuran memiliki maksud bahwa sejauh mana alat yang digunakan dalam penelitian memberikan suatu keajegan pengukuran sesuai dengan yang akan diukur dan dimaksud. Untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus KR. 20 Kuder Richardson: 8 dimana,

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, yakni tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 9 Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu : 8 Fo’aroata T, Pengolahan Data Penelitian Perbandingan dan Hubungan, Jakarta: UKI, 2005, h. 22 9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik ..., h. 278 q p SD M M r t t p pbi              2 2 1 St q p St 1 n n r total ians var St p 1 q item nomor pada menjawab yang subjek banyaknya proporsi p instrumen dalam item jumlah n 2      1. Pengujian Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut: 10 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus: Zi = S    Keterangan: Zi = skor baku X = nilai rata-rata X = skor data SD t = standar deviasi total 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi sebutkan dengan F Zi dengan aturan jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 + nilai tabel, jika Zi 0, maka F Zi = 1- 0,5 + nilai tabel. 4. Selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2 ... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika, proporsi dinyatakan oleh S Zi, maka: S Zi = n Ζn yang ... Ζ.. Ζ , Ζ banyaknya 2 1  5. Hitung selisih F Zi – S Zi, kemudian tentukan harga mutlak. 6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini dinamakan Lo. 7. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt, Lt adalah harga yang ambil dari tabel harga kritis uji liliefors. 8. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat, apabila Lo Lt maka sampel berasal dari distribusi normal. b. Uji Homogenitas 10 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: C.V Alfabeta, 2007, Cet. Ke-12, h. 75-82 Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu : 11 F = 2 2 2 1 S S S 2 =     1 n n Χ Χ n 2 2     Keterangan : F = homogenitas S 1 2 = varians terbesar atau data pertama S 2 2 = varians terkecil atau data kedua F hitung F tabel = sampel homogen F hitung F tabel = sampel tidak homogen 2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus: 12 2 M 1 M 2 1 o SE M M t    SE MI-M2 = 2 2 M 2 MI SE SE  SE M1 = 1 N SD 1  SE M2 = 1 N SD 2  Keterangan: t o = t hasil perhitungan M 1 = rata-rata skor, sampel dengan menggunakan pembelajaran portofolio M 2 = rata-rata skor, sampel tanpa menggunakan pembelajaran portofolio SD 1 = simpangan baku, sampel dengan menggunakan pembelajaran portofolio SD 2 = simpangan baku, sampel tanpa menggunakan pembelajaran portofolio 11 Sugiyono, Statistika untuk ..., Cet. Ke-12, h. 140 12 Anas Sudijono, Pengantar Statistik ..., h. 324 SE M1 = standar eror mean sampel dengan menggunakan pembelajaran portofolio SE M2 = standar eror mean sampel tanpa menggunakan pembelajaran portofolio SE M1- M2 = standar eror mean sampel gabungan

J. Hipotesis Statistik

Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut: H o : X A ═ X B H a : X A ≠ X B Keterangan: Ho = Hipotesis nihil Ha = Hipotesis alternatif X A = Nilai siswa dengan pembelajaran konvensional. X B = Nilai siswa dengan pembelajaran portofolio 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Portofolio Dari data skor tes hasil belajar siswa terhadap pelajaran kimia dengan menggunakan pembelajaran berbasis portofolio diperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 55 lihat lampiran 20 dengan skor rata- rata 77,78 sedangkan untuk median 72 dan modus 79 lihat lampiran 21. Maka penyajian dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Distribusi frekuensi Kelas eksperimen No Interval Kelas Nilai Nyata Nilai Tengah X Frekuensi Fka Fkb Absolut Relatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 55 – 61 62 – 68 69 – 75 76 – 82 83 – 89 90 – 96 54,5 – 61,5 61,5 – 68,5 68,5 – 75,5 75,5 – 82,5 82,5 – 89,5 89,5 – 96,5 62 67 72 77 82 87 7 3 6 8 9 7 17,5 7,5 15 20 22,5 17,5 7 10 16 24 33 40 7 16 26 30 33 40 Dari data distribusi frekuensi pada tabel dapat dibuat histogram, seperti dapat dilihat pada gambar Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Kimia Siswa Menggunakan Pembelajaran Portofolio 2 4 6 8 10 Frekuensi Relatif 61,5 68,5 75,5 82,5 89,5 96,5 Batas Nyata 57 2. Hasil Belajar kimia kelas kontrol tanpa menggunakan Metode Pembelajaran Portofolio. Dari data skor tes hasil belajar siswa terhadap pelajaran kimia dengan mengunakan metode konvensional diperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50 lihat lampiran 20 dengan skor rata-rata 68,58 sedangkan untuk median 67,79 dan modus 72,17 lihat lampiran 22. Maka penyajian dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Data Distribusi frekuensi Kelas kontrol No Interval Kelas Nilai Nyata Nilai Tengah X Frekuensi Fka Fkb Absolut Relatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 – 77 78 – 84 85 – 91 49,5 – 56,5 56,5 – 63,5 63,5 – 70,5 70,5 – 77,5 77,5 – 84,5 84,5 – 91,5 53 60 67 74 81 88 7 7 7 8 6 5 17,5 17,5 17,5 20 15 12,5 7 14 21 29 35 40 5 11 19 26 33 40 Dari data distribusi frekuensi pada tabel dapat dibuat histogram, seperti dapat dilihat pada gambar Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Kimia Siswa Tanpa Menggunakan Pembelajaran Portofolio 1 2 3 4 5 6 7 8 Frekuensi Relatif 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5 91,5 Batas Nyata

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347