Kerangka Pikir DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR,

Pendekatan tradisional dalam pembelajaran yang didominasi ceramah satu arah dari guru sebaiknya dikurangi tidak dapat menghasilkan beragam bentuk hasil kerja siswa sebagai produk proses belajar mengajar. Jika dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab singkat, dan penugasan menjawab soal pemahaman bacaan pada akhir bab buku pelajaran maka bentuk hasil kerja siswa sangat jauh dari yang diharapkan. Pendekatan belajar aktif dalam pembelajaran menekankan agar anak mendapatkan pengalaman belajar, terutama melalui berbuat atau melakukan kegiatan. “Successful learning comes from doing” Wyatt Looper. Suatu kegiatan belajar cenderung sukses jika siswa berbuat atau melakukan kegiatan nyata dalam kegiatan belajar tersebut. Selain itu pendekatan pembelajaran aktif menekankan adanya pengalaman belajar yang menghasilkan produk atau hasil karya siswa berdasarkan mata pelajaran yang relevan. Di samping itu proses belajar mengajar berciri pendekatan belajar aktif memiliki urutan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi antara kegiatan seluruh kelas, individual, pasangan dan kelompok. Dalam pembelajaran portofolio agar hasil kerja siswa dapat dikoleksi dan diseleksi maka kegiatan individual perlu ditingkatkan dan lebih divariasikan. Misalnya untuk materi pokok sistem periodik unsur dan ikatan kimia guru dapat memberikan tugas yang bervariasi kepada siswa melalui tugas portofolio. Diharapkan hasil kerja tiap siswa bisa bervariasi, sehingga dapat menambah wawasan dan membuat pembelajaran lebih menarik. Guru juga dapat memberikan tugas yang sama kepada tiap individu, namun hasil kerja individu lebih bervariasi, sesuai dengan kesenangan masing-masing siswa. Misalnya guru menugaskan tulisan tentang jari-jari atom dalam sistem periodik unsur. Siswa boleh memilih untuk membuat grafik, deskripsi, gambar, puisi, peta konsep, atau tugas lainnya. Hasilnya dapat ditelaah dan dikomentari oleh temannya atau dipresentasikan kemudian siswa sendiri harus memperbaiki sesuai ide masukan dari teman atau gurunya. Dengan digunakannya metode pembelajaran berbasis portofolio sebagai metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa pada mata pelajaran kimia diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar kimia siswa sehingga diduga adanya perbedaaan hasil belajar kimia antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran portofolio dengan siswa yang diberi pengajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan demikian metode cukup menarik dan siswa termotivasi untuk belajar dengan baik dan proses pembelajaran terlaksana dengan baik pula maka hasil belajar pun meningkat lihat lampiran 4.

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi dan kerangka pikir di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: H o : Tidak ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio. H a : Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris tentang perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio pada mata pelajaran kimia di SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang .

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian adalah semester ganjil tahun ajaran 20062007 yaitu pada tanggal 22 Agustus sampai tanggal 22 Oktober 2006.

C. Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. 1 Variabel adalah suatu sifat benda atau kemampuan manusia yang dapat kita ukur atau amati secara langsung. Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk constructs atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Selanjutnya Kidder menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas qualities di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi berupa kondisi-kondisi yang dimanipulasi, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian. Jadi variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi. 2 Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung: CV. Alfabeta, 2006, Cet. Ke-2, h. 60 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993, Cet. Ke-9, h. 89

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347