Pelaksanaan atau Langkah-langkah Penilaian Portofolio

2 Tahap penilaian formatif Tahap penilaian formatif seiring dengan langkah-langkah siswa dalam memecahkan masalah artistik akan mengikuti tahap: 1 studi pendahuluan untuk mendalami masalah, 2 pembuatan beberapa alternatif pemecahan masalah dalam bentuk sket kasar, 3 pembuatan karya berdasarkan salah satu karya yang terpilih. Selama proses penciptaan karya ini berlangsung, guru memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan pengamatan terhadap apa yang dilakukan atau apa yang dibuatnya. Fokus pengamatan guru terarah pada dua hal yakni ide siswa dan bagaimana ide tersebut dinyatakan dalam kegiatan pencarian sumber-sumber nantinya. Dari kegiatan tersebut terjadi diskusi dalam proses pembelajaran dalam rangka menemukan tema atau topik yang hendak dijadikan hasil karya nanti, diskusi ini memungkinkan seorang guru untuk menilai tiga aspek yakni: 1 argumentasi tentang tema yang dipilih, 2 gambaran mengenai pemilihan tema, 3 mengambil keputusan bersama-sama untuk hasil karya yang akan dibuat. Dalam penelitian ini aspek yang digunakan adalah kebenaran konsep, logika berpikir, keserasian antar paragraf, keserasian antar kalimat, penggunaan tanda baca, kualitas dan kuantitas tulisan, dan kerapihan tulisan. 3 Tahap penilaian sumatif Tahap penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester, tahun, atau program setelah portofolio sebagaimana yang telah ditugaskan pada tahap orientasi yag telah dirampungkan siswa. Penilaian sumatif diberikan untuk menunjukkan prestasi hasil belajar siwa yang tercermin dalam portofolio yang dikembangkannya.Dalam pelaksanaannnya guru dapat memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa dengan cara: a Membandingkan antara prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya dengan pendekatan referensi b Membandingkan antara prestasi siswa dengan standar kualitas artistik yang ditetapkan berdasarkan pendekatan referensi kriteria c Membandingkan antara prestasi belajar siswa antara masa sebelum belajar dan masa sesudah belajar. Dalam penelitian ini Penulis membandingkan antar artikel. Penulis membandingkan antar artikel kesatu, kedua, dan artikel ketiga dari tiap siswa.

k. Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia

1. Sistem Periodik 19 1 Perkembangan penggolongan unsur a. Penggolongan berdasarkan sifat logam dan non logam b. Triad Dobereiner J.W Dobereiner mengolongkan unsur-unsur yang memiliki kesamaan sifat. Masing-masing kelompok terdiri atas tiga unsur yang disebut Triad. Dalam suatu Triad massa atom unsur yang terletak di tengah meupakan harga rata-rata massa atom unsur pertama dengan unsur ketiga. c. Oktaf Newlands Jhon Newland menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relative, yang kemudian disebut dengan hukum oktaf. d. Sistem Periodik Mendeleyev Lothar Meyer dan Mendeleyev dengan menggunakan prinsip dari Newlands melakukan penggolongan unsur-unsur berdasarkan massa atom dan sifat-sifat unsur. Menurut Mendeleyev sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. e. Sistem Periodik Modern Sistem Periodik Panjang 19 Rokhmad, Kimia Strategi Tembus Perguruan Tinggi Favorit, Yogyakarta: Andi, 2005, h. 7-15 Hendry Moseley melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa sifat dasar atom adalah nomor atom bukan massa atom relativ. Dengan penemuan ini maka hukum periodik modern dengan sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. 2. Periode dan Golongan Periode adalah jumlah kulit dari suatu unsur-unsur. Unsur-unsur yang sama jumlah kulitnya ditempatkan pada periode baris yang sama. Golongan adalah jumlah elektron valensi dari suatu unsur- unsur. Unsur-unsur yang memiliki jumlah elektron valensi sama ditempatkan pada golongan kolom yang sama. Golongan terbagi atas golongan utama dan golongan transisi. Adapun golongan utama terbagi atas delapan golongan, sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel 2.2 Golongan Sistem Periodik Unsur Golongan Nama Golongan Elektron valensi I A II A III A IV A V A VI A VII A VII A Alkali Alkali tanah Boron Karbon Nitrogen Oksigen Halogen Gas Mulia 1 2 3 4 5 6 7 8 3. Sifat-sifat Periodik Sifat-sifat periodik adalah sifat yang hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat ini berubah secara periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 48 114

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Dan Metode Demonstrasi

1 10 213

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161

PERBEDAAN PEGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN MODEL SEQIP DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 11 225

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA.

0 1 86

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1 PURWANEGARA.

0 7 347